Part 21.2 - Something About Missunderstanding

Mulai dari awal
                                    


JANGAN LUPA KASI BINTANG

KOMEN NEXT DULU BUAT ABSEN DI SINI

☀️☀️☀️

Part 21.2| Something About Missunderstanding

Sudah menjadi kebiasaan Raphael beberapa minggu ini untuk mengunjungi ibunya setiap pagi. Ibunya tidak turun untuk sarapan bersama karena dokter mengatakan selama hamil muda, sang marchioness harus selalu beristirahat. Lady Celeste Elizabeth Fitzwilliam memiliki kandungan yang lemah. Raphael adalah anak pertama yang ia lahirkan setelah lima tahun pernikahan dan tiga kali keguguran. Syukur baginya, yang lahir adalah anak laki-laki sehingga ia sudah berhasil menunaikan kewajiban menghasilkan pewaris. Tetapi, kesempatan hidup warga Inggris tidak terlalu menjanjikan hingga Lady Celeste berupaya memiliki pewaris kedua bagi kelangsungan gelar Blackmere tetap berada di tangan keluarga Fitzwilliam. Setelah melalui keguguran dini lagi selama berkali-kali, ia sangat berhati-hati saat mendapat kesempatan untuk hamil kembali sekarang.

Suasana terlihat suram dan sepi. Saat hendak memasuki kamar ibunya, seseorang yang berjaga di koridor menahan Raphael. Dia adalah Winston Basset, orang yang baru saja diangkat menjadi kepala pelayan setahun lalu.

"My Lord, jangan masuk," bisiknya.

"Winston," Raphael menyahut dengan tegas namun pelan, menyesuaikan diri dengan keheningan koridor. "Aku ingin bertemu dengan ibuku."

"Dokter dan His Lordship berpesan agar tidak ada yang memasuki kamar hari ini kecuali pelayan."

"Mengapa?"

"Maaf, My Lord, mungkin ini tidak sopan. Her Lady perlu istirahat untuk menjaga kehamilannya. Pagi ini Her Lady mengalami apa yang dokter katakan sebagai bercak. Kuharap Anda mengerti."

Raphael lebih merasa cemas dibanding kebingungan dengan istilah aneh itu, jadi ia bertanya, "Apakah Ibu baik-baik saja?"

"Dokter mengatakan beliau akan pulih." Winston tersenyum menenangkan.

"Aku tidak melihat ayahku beberapa hari ini."

"His Lordship pergi ke London tiga hari lalu karena ada urusan mendesak."

"Apa dia tahu keadaan Ibu?"

"Aku sudah menyuruh kurir mengantarkan surat padanya."

Raphael terdiam, lalu ia berbalik pergi. "Aku akan berjalan-jalan keluar rumah. Kabarkan padaku jika aku sudah bisa berkunjung."

***

"Lord kecil, mengapa kau ada di sini?" Josephine muncul saat Raphael sedang duduk di pinggir sungai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lord kecil, mengapa kau ada di sini?" Josephine muncul saat Raphael sedang duduk di pinggir sungai. Ia selalu menjadi gangguan di saat Raphael sedang tidak ingin dirinya dilihat oleh siapa pun.

"Berhenti memanggilku Lord kecil dan tinggalkan aku sendiri."

Seperti biasa Josephine tuli pada kalimat usiran sehingga ia duduk di sebelah Raphael dan meletakkan peralatan memancingnya. "Mengapa kau menangis?"

Something About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang