RUMAH BARU

2.8K 132 0
                                    

Seorang lelaki ingin menjual rumahnya dan pindah ke rumah yang lebih bagus..

Maka lantas ia pergi ke salah seorang sahabatnya, dan sahabatnya ini seorang yang aktif dan memiliki pengalaman dalam masalah marketing.

Ia meminta tolong kepadanya agar dibuatkan iklan, sebagai promosi rumah yang akan dijualnya, dan sahabatnya itu mengenal dengan baik rumah yang dimaksud, sehingga ia tidak kesulitan dalam menuliskan dengan detail semua spesifikasi rumah itu, ia pun menggambarkan rumah itu sebagai sebuah hunian yang indah serta ukuran lokasi yang luas. Dia menggambarkannya dengan seni arsitektur yang sangat menakjubkan, kemudian ia berbicara mengenai taman dan kolam renang dan sisi-sisi lainnya yang menjadi daya tarik dari rumah tersebut.

Selesai menulis dia pun membacakan kepada pemilik rumah, yang dari tadi mendengarkannya dengan penuh perhatian. Setelah selesai membaca, lantas pemilik rumah berkata : “Tolong kamu baca sekali lagi isi iklan itu”

Dan pada saat si penulis membaca sekali lagi isi iklan itu, ternyata isinya terdengar sangat indah bagi si pemilik rumah.

Pemilik rumah berkata : “Aku selalu berangan-angan untuk memiliki rumah seindah ini, dan aku tidak sadar jika selama ini aku sedang berada di dalamnya sampai engkau menyebutkan sifat-sifatnya yang ternyata begitu indah”

Kemudian ia tersenyum sambil berkata : “Jangan engkau sebarkan iklan ini, karena rumahku tidak jadi aku jual”.

Dan cerita ini berakhir sampai disini.

Akan tetapi pelajaran apa yang dapat diambil darinya?

Ada suatu ungkapan lama yang mengatakan : “Hitunglah semua nikmat Allah yang diberikannya kepadamu, lalu tulislah satu persatu, niscaya kamu akan mendapakan dirimu lebih bahagia dari sebelumnya”

Kita sering lupa bersyukur kepada Allah, disebabkan karena kita tidak pernah memperhatikan semua nikmat-Nya dan tidak pernah mengakuinya, dan karena kita lebih banyak melihat kesulitan lantas kita menggerutu dan marah, dan tidak pernah melihat kepada nikmat-nikmatNya.

Ada yang berkata : Kita selalu mengeluh, karena Allah telah menjadikan di bawah bunga mawar ada duri-duri yang tajam. Padahal sepantasnya kita bersyukur kepada-Nya karena Dia telah menjadikan diatasnya sekuntum bunga mawar.

Dan yang lainnya berkata : “Aku merasakan kesakitan ketika aku mendapati diriku berjalan dengan telanjang kaki karena tidak mempunyai sandal. Akan tetapi aku bersyukur kepada Allah, ketika aku bertemu dengan orang yang tidak memiliki kedua kaki”

Demi Allah, aku ingin bertanya kepadamu, yaitu berapa banyak orang yang berharap untuk memiliki mobil seperti mobilmu, atau seperti rumahmu, atau handphonemu, atau legalitasmu, atau pekerjaanmu, atau yang lainnya.

Berapa banyak orang yang berjalan dengan kaki telanjang sedangkan kamu pergi ke mana-mana dengan mengendarai mobilmu?

Dan berapa banyak orang yang tidur di pinggir jalan, sedangkan kamu tidur pulas di dalam rumahmu?

Dan berapa banyak orang yang berharap bisa mengecap pendidikan, sedangkan kamu sudah mempunyai titel (ijazah)?

Dan berapa banyak orang yang terpaksa menganggur tidak mempunyai pekerjaan, sedangkan kamu sudah menjadi seorang pegawai?

Dan berapa banyak orang buta matanya dan ingin merasakan penglihatan, sedangkan kamu dapat melihat?

Dan banyak lagi yang lainnya.

Maka apakah belum tiba saatnya untuk kamu berkata :

“Ya Rabbi, milik-Mu segala pujian sebagaimana layaknya keagungan wajah-Mu dan kebesaran kuasa-Mu, Ya Allah….milik-Mu segala puji sehingga Engkau ridha dan milik-Mu pula segala puji setelah Engkau ridha”.

Sumber di ketik dari Majalah Qiblati edisi 03 Thn. IX

EMBUN "KISAH HIKMAH & INSPIRASI PART I"Where stories live. Discover now