Epilog : Where Dreams Begin

Start bij het begin
                                    

"Kau belum memberikan kado untukku." Kylie mengingatkan Sebastian yang terkekeh.

"Kado itu menunggu ketika kita kembali ke Granada." Sebastian memandang Kylie dan mengerutkan kening.

"Dan apakah aku perlu mengingatkanmu bahwa aku juga belum menerima kado darimu?" Ia mengingatkan Kylie yang tertawa.

"Kadomu ada di kamar." Kylie memberitahu. Sebastian memandang jahil lalu mendekatkan bibirnya untuk berbisik.

"Apakah itu berhubungan dengan sesuatu yang seksi?" Kylie tertawa lalu mengecup bibir Sebastian.

"Lebih dari seksi." jawabnya. Sebastian mengangguk.

"Ok, aku akan berpamitan dengan orang-orang." Pria itu berpaling dan langsung ditahan oleh Kylie.

"Kado itu bisa menunggu, aku ingin di sini lebih lama." Kylie merangkulkan tangannya di pinggang Sebastian yang langsung merapatkan mantel tebal yang dipakai Kylie.

"Kau tahu, Di kota ini dulu aku meninggalkan semuanya, aku mengatakan kepada mom bahwa aku ingin berpetualang dan merasakan bagaimana hidup diluar New York. Aku yang seumur hidup tidak pernah meninggalkan New York untuk waktu yang lama mengatakan bahwa aku ingin keluar dari New York." Kylie tertawa sambil memberitahu Sebastian.

"Ini tempat mimpiku di mulai, dan aku mendapatkan tempat baru untuk memulai impianku yang baru." Ia berjinjit dan mencium Sebastian.

"Bersamamu." Sebastian memeluk Kylie erat.

"Dan aku akan tersanjung selama seumur hidupku, karena kau memilihku. Te amo, Mi amor."

"Te amo, Mi amor." Balas Kylie lembut.

Sebastian melihat kotak hadiah itu ketika ia keluar dari kamar mandi, ia mengerutkan kening lalu melihat Kylie yang tengah berada di walk in closet tengah berganti baju.

"Ini hadiahku?" Seru Sebastian bertanya kepada Kylie.

"Ya, buka saja." Ia mendengar Kylie membalas. Sebastian menggoyangkan kotak kayu itu dan terdengar seperti benda keras yang menghantam permukaan kotak.

Ia melihat Kylie telah berjalan keluar dari walk in closet dan bersandar untuk memperhatikan Sebastian, ia ingin merekam momen ini. Sebastian duduk di tepi tempat tidur dan membuka kotak kayu yang ada dipangkuannya. Kylie menghitung dan pada hitungan kedua pria itu berbalik dan menatap Kylie.

"Ini?" Ia bertanya kepada Kylie dan memandang kotak yang ada ditangannya, Kylie tertawa lalu mengangguk.

"Kau serius?" Sebastian mendatangi Kylie yang masih mengangguk.

"Aku akan menjadi ayah?" Kylie tertawa mlihat reaksi Sebastian yang tidak bisa ia lukiskan dengan kata-kata.

"Dalam tujuh bulan lagi, kita akan bertemu dengannya dan-" Kylie tidak melanjutkan ucapannya ketika ia berteriak karena Sebastian memeluknya erat dan membawanya memutar  dalam pelukan pria itu.

"Oh Tuhan, ini seperti mimpi." Sebastian mencium wajah Kylie tanpa henti.

"Ini bukan mimpi, ini adalah awal yang baru bagi kita bertiga." Kylie merangkum wajah Sebastian, pria yang masuk kedalam hidupnya disaat ia mengira bahwa pria gentleman telah punah.

"Terima kasih, terima kasih." Ia memandang Kylie yang tersenyum lalu mencium Kylie dengan perasaan cinta yang luar biasa.

--------------------------

Kylie bangun keesokan harinya dalam pelukan hangat Sebastian seperti biasa, Ia melihat tangan pria itu masih melingkar di perutnya, Kylie tersenyum lalu mengambil ponselnya, tadi malam ia sudah mengejutkan Sebastian kali ini, ia ingin menggemparkan dunia. Kylie membuka aplikasi instagramnya yang kini dihiasi foto-fotonya dan Sebastian di Granada, Instagram ini adalah jendela untuk melihat kehdupan Kylie yang bahagia bersama Sebastian

Where Dreams Begin (Kylie#2) ✅ (Completed)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu