Move To Another Place

Mulai dari awal
                                    

"Kau selalu ada sebagai sahabat. Dekat atau jauh,  Kylie." Ia memberitahu Kylie yang mengangguk. Ia berpaling dan melihat Sebastian tengah berbicara kepada Tristan dan Alexa, pops dan abuelo yang masih berbicara atau berdebat? Kylie mengerutkan kening kemudain mengacuhkannya.

"Kapan pria itu menyeretmu ke altar?" Taylor bertanya sambil menunjuk kearah Sebastian yang berdiri lalu mengedarkan pandangannya untuk mencari Kylie.

Kylie tertawa lalu mengangkat tangannya memberi tanda kepada Sebastian yang langsung berjalan menuju kearahnya.

"Kami tidak terburu-buru, Taylor. Kami bahkan masih tinggal terpisah." Taylor tersedak minumannya dan memandang Kylie tak percaya.

"Kalian?" Ia bertanya.

"Ladies." Sapa Sebastian setelah mendekat, ia menyelipkan tangannya di pinggang Kylie.

"Sebastian, Kylie mengatakan padaku kalian masih tinggal terspisah?"

"Tay!" Seru Kylie kesal karena mulut temannya itu tidak berubah. Sebastian tertawa lalu mengangguk.

"Aku sudah memintanya untuk tinggal bersamaku tapi dia mengatakan akan pindah jika Demi menikah." Taylor memandang Kylie seolah-olah mengatakan 'kenapa tinggal disini membuat otakmu rusak?'

"Jika Demi memutuskan untuk menjadi perawan tua, mati kau." gerutu Taylor membuat Sebastian tertawa kencang sementara Kylie memandang gusar.

"Bukan seperti itu, kau tahu. Tinggal bersama itu seperti, entahlah." Kylie mengangkat bahunya sementara tangan Sebastian naik kepundak Kylie dan meremasnya lembut.

"Aku mengerti." Sebastian berkata kepada Kylie yang tersenyum berterima kasih. Taylor memandang mereka berdua lalu menggelengkan kepala.

"Hubungan yang aneh." ujar Taylor. Sebastian tertawa lalu berpaling ketika Tobias mendatangi mereka.

"Acara yang indah, Kylie, Hermano." Tobias menyapa Kylie yang tersenyum lalu mencondongkan tubuhnya untuk mencium pipi Tobias.

"Aku pikir kau tidak akan datang." Kata Kylie, Tobias tertawa lalu berpaling ketika tangan Sebastian menepuk pundaknya bersahabat.

"Oh Tobias, kau mengenal Taylor bukan." Kylie bertanya kepada Tobias yang langsung berpaling memandang Taylor.

"Ah ya, akhirnya aku bisa melihat wajah yang selama ini hanya aku lihat melalui kamera. Ternyata lebih cantik." Taylor tersenyum simpul.

"Apakah semua pria Spanyol seperti kalian? Kalau ya, aku akan memutuskan untuk pindah kemari." Kylie tertawa mendengar perkataan Taylor.

"Valentina?" sahut Kylie tiba-tiba ketika melihat siapa yang baru saja masuk.

"Kapan dia datang?" Kylie bertanya kepada Sebastian yang menggelengkan kepalanya, Tobias memalingkan wajahnya untuk melihat Valentina.

"Apa aku terlambat?" Valentina bertanya kepada kepada Kylie ketika ia mendekat.

"Kau tidak terlambat. Aku pikir kau masih di Madrid." Kylie maju untuk memeluk Valentina yang tertawa.

"Aku ingin membuat kejutan." Ia memandang Sebastian yang mengembangkan tangannya membuat Valentina masuk.

"Hermano." Kemudian ia menyapa Tobias yang tersenyum.

"Tobias." Valentina berkata singkat lalu berpaling dan menyelipkan tangannya dilekukan lengan seorang pria yang datang dengannya.

"Perkenalkan semua, ini Oliver King." Pria itu mengulurkan tangannya dan menyalami mereka satu-persatu.

"Kylie kita akan mulai." Ia berpaling kearah Paloma yang mendatanginya.

Where Dreams Begin (Kylie#2) ✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang