Merenung

1.5K 158 3
                                    

Eyra sekarang berada di tengah jembatan sungai han. Ia terdiam cukup lama hanya menatap lurus sungai, merenungkan dirinya sendiri.

Merasa cukup dengan lamunannya, kini eyra berjalan pelan ditepi jalan sungai han, membiarkan kulit nya tersentuh oleh dinginnya malam, membiarkan rambutnya menari - nari indah, membiarkan dirinya berjalan dengan pandangan yang hilang focus, langkah kakinya ia biarkan berjalan tanpa tau tujuan pastinya.

Kini akhir tujuan dari langkah kakinya adalah pinggir sungai. Ia duduk dibangku yang disediakan, meneruskan lamunannya dengan posisi yang cukup nyaman.

Dalam kondisi seperti ini, memang biasanya ketika ia merasa tidak bisa mengontrol emosinya, lebih baik ia gunakan untuk berlari hingga ia penat, ia tidak mau kembali seperti dulu, menyakiti dirinya sendiri lebih dalam, meskipun sensasi yang ia rasakan berbeda, tapi lebih baik seperti ini saja.

"Huftt... Capek.." Hembusan napas eyra terdengar cukup lirih

Ia melihat kedua tangannya, ia melihat bekas luka sayatan yang dulu ia torehkan pada kulitnya, meskipun bekasnya sekarang sudah sedikit tak nampak, tapi jika benar² dilihat dengan teliti, disana nampak goresan yang memudar.

Dalam keseharian nya, ia menutupi bekas lukanya dengan segala macam make up miliknya, tak perduli sudah berapa banyak make up yang ia gunakan, yang terpenting tak ada yang mengetahui perihal luka miliknya itu.

Ia mengambil handphone nya, ia nyalakan kembali untuk melihat sekarang jam menunjukkan pukul berapa. Ketika hp nya sudah menyalah, ia melihat sekarang jam menunjukkan pukul 19.30 menandakan ia keluar rumah kurang lebih sudah 1,5 jam. Akhirnya ia berdiri, ia memutuskan pulang kerumahnya.

20 menit ia berjalan ditengah gelapnya malam, ia mampir sebentar ke mini market untuk membeli minum.

Setelah selesai, ia duduk sebentar didepan minimarket yang tersedia. Meminum minumannya secara perlahan dan nikmat. Disela-sela ia meminum minumannya, ia berpikir sejenak, apakah ia harus memberi kabar kepada penghuni rumahnya? Tanpa pikit panjang, akhirnya ia menghubungi salah satu saudara nya.

Ia berpikir sejenak, ia menghubungi siapa, ia lupa belum meminta nomor kakak²nya.

"Astaga.. aku lupa blm minta nomor kakak²" Ucap nya seraya menepok jidatnya sendiri.

"Oh iyaa.. semoga bisa" Ucapnya lagi, ketika ia teringat sudah memfollback akun Instagram nya mark. Ia harap mark bisa dihubungi.

Tanpa pikir panjang ia segera membuka akun Instagram, lalu menekan tombol 📞 pada hp nya.

📞...
📞...

Setelah berdering, akhirnya mark menjawab telp nya.

"Hal-hallo kak"

"Adekk?!!"

"Iya kak"

"Kamu sekarang dimana?!"

"Diluar"

"Astaga.. iya kakak tau kamu diluar, sekarang posisi kamu lagi ada dimana?"

"Kakak g usah cari eyra lagi,
Eyra baik² aja kok kak
Habis ini juga mau pulang kok"

"Heh!! Km ini apa² an?!
Sekarang km lagi dimana?!!"
"Kakak jemput sekarang"

"Bentar lagi sampai kok kak,
Kakak g usah khawatir"
(Ucap eyra seraya terkekeh kecil)

"Ade-"

My Protector Brother // NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang