3. Selamat datang ❤

83 20 1
                                    

Menggali informasi tentang Papa tiri Yin? Tenang saja, dia masih hidup. Hanya saja tidak pernah muncul dalam dialog, karena memang scene dia hanya ada disini.

Hari ini adalah akhir pekan. Hari dimana keluarga Yin bersiap untuk berlibur. Walau hanya sekedar mengenang, itu tidak memadamkan semangat keluarga itu.

"Yin! Ambilkan Mama kaca mata hitam dimeja make up!.. Sekalian minyak kayu putih didekat kotak peniti itu! " Yin mendengar itu seketika decakan lolos dari bibir Yin. War yang duduk disebelah Yin hanya tersenyum lembut, lalu menepuk pahanya pelan.

"Ambilkan Ayin.. " Setelah War mengatakan itu, Yin berdiri dan berjalan menuju kamar Mamanya. War tersenyum simpul, lalu kembali duduk dengan tenang.

War sudah menyiapkan barangnya sejak tadi pagi, jadi saat ini dia hanya duduk diam dan menatap Mella yang asik berselfi dengan kucing kesayangannya itu.

"Nih, Ma.. " Yin kembali dan menyerahkan kaca mata dan minyak kayu putih ke Mamanya. Mama Yin tersenyum dan memasukkan kedua barang itu ditas kecil.

"Oh, ya Ma. Kita nanti tidak akan lama-lama disana, setelah itu kita akan makan siang di restoran milik Thana. " Ujar War. Mama Yin mengangguk, lalu Yin memakai jaket yang telah War amblikan tadi.

"Ayo, berangkat.. " Suara Yin mengitrupsikan Mella, seketika Mella berlari. War hanya tertawa kecil. Setelah memasukkan semua barang, Yin mulai menjalankan mobilnya itu.

Suasana kali ini lebih tenang dan damai, ditambah dengan suasana sejuk dari pepohonan yang masih tumbuh didekat perumahan besar itu.

War menatap Yin yang sedang fokus menyetir, lalu senyum dibibirnya mengembang tanpa aba-aba. Walaupun Yin fokus, namun sudut matanya melihat hal itu.

"Ami tersenyum ke siapa? " Yin menatap War, War tersenyum kaku lalu menggeleng. Yin mengeluarkan smirknya.

"Ami tidak tersenyum. Ami hanya.. hanya.. hanya senang saja. " Setelah mengatakan itu, War memalingkan wajahnya. Dilihat dari wajahnya, dia seperti maling yang tertangkap basah oleh warga. Gugup.

Lalu tiba-tiba, Yin mencondongkan badannya ke samping, lalu wajahnya mendekat ke War.

"Ami.. " Suara Yin membuat War segera menoleh. Tepat saat War menoleh, bibir kenyal miliknya mendarat tetap dibibir milik Yin. Sebelum wajah mereka menjauh, tangan milik Mama Yin lebih dulu memisahkannya.

"FOKUSLAH MENYETIR! "

Si Yin dengan tenang tersenyum dan menatap Mamanya.

"Mama iri? Bilang sayang.. "

Plak'

¤¤¤
KENANG
¤¤¤

"Woahh!! " Yin berteriak saat turun dari mobil. Suasana yang masih sepi, terlihat bersih dan damai.

War menatap sekeliling tempat itu, wajahnya dipenuhi oleh kebahagiaan. Tanpa sengaja, tatapan mata War berfokus ke Yin. Yin pun demikian, lalu terukir senyum bahagia dibibir masing-masing.

War berjalan mendekati Yin yang tak jauh darinya. War membiarkan Mella bersama Mamanya, saat ini War ingin bersama Yin.

"Ayin.. Masih ingat itu? " War berkata dengan tangan menunjuk kesuatu tempat. Itu sebuah tempat dimana War mencari Yin.

Tepat setelah itu, Yin datang dengan minuman ditanganya. Rasanya momen itu baru saja terjadi, namun kenyataan itu sudah beberapa tahun yang lalu.

"Ayin selalu mengingat apapun yang terjadi, jika itu bersama Ami. " Tatapan mata Yin lurus kedepan, dengan senyum yang terpancar diwajahnya. War tersenyum dan menggengam tangan Yin.

SCHOOL LOVER [YINWAR] MUSIM KE-2Where stories live. Discover now