06. 달콤한 크림 / sweet cream

339 59 20
                                    

Sutradara Park mengacak-acak rambutnya frustrasi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sutradara Park mengacak-acak rambutnya frustrasi. Gulungan kertas berisikan instruksi-instruksi sudah jatuh ke tanah, tak lama ia mengambilnya kembali. Tampaknya dia marah sekali hingga tidak bisa berkata-kata. 

Ia mengambil napas, kemudian menampilkan senyum yang menurut Seungwan sama sekali tidak seperti senyuman. "Seungwan-ssi, bisakah kau lebih relax?"

Seungwan melepas sendok kayu yang dipegang dan lagi-lagi membungkuk untuk minta maaf. "Ini salahku. Sekali lagi maaf."

"Kau sudah ribuan kali mengatakan maaf, tapi kau juga yang mengulangnya." Seungwan menggigit bibirnya gugup. Perasaan hanya lima kali, tidak sampai ribuan kali. "Aku tahu kau baru pertama kali tampil di TV, bukan berarti harus kaku seperti kanebo kering. Mengerti tidak?"

"Mengerti, Sutradara Park." Seungwan lagi-lagi membungkuk. "Sekali lagi maafkan aku."

"Contohlah Mark. Dia juga baru di sini, tapi performanya bagus sekali, natural. Kau bagaimana sih?" Sutradara Park memijat pelipisnya, mempertanyakan kenapa Yoongi merekomendasikan perempuan tanpa bakat ini.

Tepat setelah syuting akhirnya selesai, Yoongi membawa Seungwan memasuki mobilnya.

"Kau gila, Oppa?" Seungwan membelalakkan matanya saat duduk di kursi mobil Yoongi. Tidak habis pikir dengan tingkah pacarnya ini. "Nanti ketahuan bagaimana?"

"Apa peduliku kalau kau dibentak di depan orang-orang seperti itu, Seungwan?" Yoongi menyisir rambutnya ke belakang dengan kasar. "Kalau tahu kejadiannya akan seperti ini, aku tidak merekomendasikan dirimu ke Sutradara Park berlemak itu."

"Hush, jangan begitu." Seungwan tersenyum menatap Yoongi. "Selama ada kau, aku tidak apa-apa. Percayalah."

"Apa ini? Aku tidak bisa marah kalau kau imut begitu. Curang sekali." Yoongi ikut tersenyum melihat pacarnya tertawa. Tiba-tiba saja Yoongi membungkuk sambil memegang dada kirinya.

"Ada apa? Kenapa? Kau sakit?" Seungwan menegang, mukanya tampak panik sekaligus khawatir, lantas ia mendekatkan dirinya dan menyentuh punggung Yoongi sambil terus menanyakan pertanyaan yang sama.

"Jantungku lemah melihatmu semakin cantik."

Plak!

"Argh! Kenapa kau memukulku?"

"Tidak lucu tahu! Aku kira kau benar-benar kesakitan!" Seungwan kembali menghujam pukulan untuk Yoongi, akan tetapi kali ini ia hanya pasrah menerima pukulan pacarnya sambil sesekali tertawa. "Jangan tertawa!"

"Bagaimana aku bisa diam saja kalau kau menggemaskan begitu?"

"Oppa!" Yoongi hanya membalas teriakan kecil itu dengan gelak tawa. Dan percakapan mereka ditutup dengan kecupan manis dari Yoongi untuk Seungwan yang mendarat di pipi perempuan itu.

___

Siapa yang mencetuskan konten membuat sarapan terpisah seperti ini?

Yerim dan Jeongguk berada di setting latar dapur yang berbeda karena mereka memasak menu utama dan appetizer. Dan dia lagi-lagi harus terjebak di situasi  canggung bersama Choi Taehyung.

Berada bersama musuh bebuyutan — seperti Jeongguk dan Yerim — menurutnya lebih baik daripada harus terjebak dalam situasi canggung seperti dirinya dan Taehyung.

Entah sejak kapan mereka jadi secanggung ini. Ah, mungkin sejak ia tidak sengaja menyentuh bokong Taehyung? Sungguh, itu tidak disengaja sama sekali. Ia merutuki dirinya sendiri yang ceroboh.

Saat itu, Seulgi ingin mengambil tepung terigu dari dalam laci kayu yang malah menyentuh bokong pemuda itu. Dia berani bersumpah bahwa dia bukan gadis mesum yang menyentuh bokong orang sembarangan!

"Seulgi-ssi, kau kocok krim ini, aku mau memastikan cupcake-nya matang sempurna."

"Baiklah."

Lihat bukan? Canggung sekali. Rasanya ingin melompat keluar jendela saja kalau bisa.

Selagi Taehyung memastikan cupcake yang mereka buat matang dengan sempurna, Seulgi mengocok krim dengan whisk. Tidak lupa memberikan semangkuk besar es batu yang diletakkan persis di bawah mangkuk whipping cream – tujuannya agar krim lebih cepat mengembang dan padat. Karena tidak boleh terlalu lama, Seulgi menyingkirkan mangkuk besar berisi es batu, lalu kembali mengaduk krimnya lagi.

Seulgi mengangkat mangkuk krim ke atas kepalanya dan perfect!

Taehyung meletakkan oven tray berisi sembilan cupcake polos ke atas meja. Mereka setuju menambahkan jumlah butter ke dalamnya, maka dari itu aroma butter menyeruak sampai ujung pintu. Semua kru yang tadinya sedang mengobrol, langsung cepat menoleh ke arah sumber aroma lezat itu berasal.

"Taehyung-ssi, spuit jenis apa yang sebaiknya digunakan?" tanya Seulgi dengan mata mengarah ke si pemuda.

"Wilton 1A? Menurutku membuatnya terlihat rapi dan mahal." Taehyung tersenyum kala para kru tertawa karena ucapannya. "Bukan begitu, Seulgi?"

Apa ini? Jantungnya seperti terkena sengatan kecil mendengar Taehyung memanggil namanya tanpa embel-embel formalitas. Lagipula mereka lahir di tahun yang sama, jadi tidak masalah memanggil tanpa embel-embel.

"Kurasa juga begitu," jawab Seulgi.

"Selagi kau memasukkan itu, aku akan membereskan semua ini. Kacau sekali, teman-teman. Kebetulan aku bukan tipe yang merapikan meja setiap saat ketika memasak." Tawa kru terdengar lagi, sedangkan Taehyung hanya tersenyum ke arah kamera.

Seulgi memasukkan piping bag ke dalam gelas untuk memudahkan dirinya menjejali krim tersebut. Tiba-tiba saja ia menyenggol gelasnya ketika satu sendok krim terakhir hampir masuk ke dalam piping bag. Taehyung yang menyadari hal itu segera menyelamatkan gelas tersebut, juga cekatan menahan Seulgi yang hilang keseimbangan.

Dengan jarak sedekat ini, Seulgi mampu merasakan napas Taehyung berhembus, membuat rambutnya sedikit berterbangan. Begitu juga jiwanya yang melayang karena laju jantungnya cepat sekali, seperti sedang menonton film horror. []

Tanganku juga gatel update ini:)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanganku juga gatel update ini:)

Say hi to Wenga yang lagi ngebut-ngebut kapalnya:D

See you next chapter!

Hari ini pesta update, yey!

Love,
Deer.

SWEET IN YOUWhere stories live. Discover now