PART 05

30 2 0
                                    


" Keluargaku memang untuk, namun jauh untuk ku genggam."











" Lu kuat Al gw tau itu, jangan menyerah ya karena gw tau lu bukan pembunuh nenek lu, lu nggak salah" gumam Septi.

Ya.. Septi tau kalo Aliya di tuduh keluarganya sendiri sebagai pelaku pembuhan neneknya yang tercinta.

Apakah Septi tau kalo Aliya setiap hari di siksa oleh kedua orang tuanya??

🥀🥀🥀

POV KEESOKAN HARINYA

" Septi gw pulang dulu ya ke rumah, takut mama sama papa gw nyariin." Ucap Aliya sambil tersenyum simpul.

" Yakin lo Al mau pulang sekarang? Emang lu udah siap?" Tanya Septi kepada Aliya dengan raut wajah yang hawatir.

" Tenang aja Septi, gw baik- baik aja kok jadi lu tenang aja." Jawab Aliya dengan lembut tapi hatinya bergemuruh menahan takut untuk pulang ke rumah.

" Ya udah gw pulang dulu ya Sep, gw titip salam juga ya buat Bang Rizky."

" Gw duluan ya Sep, makasih ya udah mau bantu gw, assalamualaikum." Ucap Aliya berpamitan kepada Septi.

Aliya kebingungan karena uangnya tidak cukup untuk menaiki kendaraan umum.

" Hufft.. ya gimana lagi uangku udah engga cukup buat ongkos untuk naik angkot, mau engga mau gw harus jalan." Hembusan nafas kasar terdengar dari Aliya.

Aliya berjalan menyusuri trotoar dengan lemas, dan tidak bersemangat.

" kok tiba- tiba mendung ya padahal tadi cuacanya panas deh."

Tiba-tiba hujan deras turun membasahi jalanan yang sedang di lewati Aliya.

" Mending aku neduh dulu di halte deh kayaknya engga mungkin juga aku jalan dengan kondisi yang hujan." Gumam Aliya.

Setelah menunggu beberapa menit hujan itu tak kunjung reda, tapi tiba-tiba Aliya melihat mobil yang berjalan mendekat ke arahnya sambil menyalakan kelaksonnya.

TINN... TIINN....
suara kelakson mobil seseorang.

" Mobil siapa tuh kayak pernah lihat." Batin Aliya.

Kaca mobil terbuka nampak lah sosok ganteng dan terkesan badboy dari dalam mobil itu.

" Masuk gw anter pulang."

" Apasi ngga usah sok peduli sama gw." Ucap Aliya dengan ketus.

" Engga usah kepedean cepetan masuk gw anter lu pulang, gw engga suka bantahan." Tegas seorang yang berada di dalam mobil tersebut.

" Hufft.. iyaa." Jawab Aliya pasrah.

Dalam hati Aliya bersyukur ada yang menolongnya itung-itung menghemat uang sedikit, tapi ia agak kesal karena orang yang menolongnya adalah orang yang nyebelin dan Aliya benci sekaligus notabenya sebagai pacar kontraknya.

" Kenapa si harus si Erlan jelek ini yang nolongin gw." Batin Aliya.

Mobil mewah Erlan berjalan menyusuri jalanan kota yang basah akibat hujan.

POV ERLAN

" Oh iya gw lupa nanya rumah lu dimana nih? Gw ga tau soalnya." Tanya Erlan kepada Aliya.

" Di jalan beda agama. No34."

" Oh okey."

Sedari tadi aku mengamati gerak gerik Aliya yang notabenya jadi pacar kontrak gw, yang kini dia terlihat gelisah dan pucat, gw agak sedikit khawatir.. inget sedikit engga banyak.

" Lu sakit?" Tanya gw ke Aliya

" Muka lu pucat."

" Gw gapapa engga usah khawatir cuma dingin sedikit aja." Jawab Aliya dengan tetap melihat kearah kaca mobi.

" Nih jaket gw pakai aja, gw engga mau lu sakit." Ucap Erlan dengan tulus.

" Engga usah geer, gw lagi seneng aja hari ini jadi pengen baik ke semua orang aja." Lanjut Erlan.

" Iyaa bawel amat si lu." Ucap Aliya.

" Dih galak amat." Gumam Erlan.

" Engga usah aneh-aneh gw denger ya." Geram Aliya sambil menatap tajam Erlan.

" Iya-iya engga."

" Mampus gw kok bisa denger si si Aliya." Batinku.

POV ERLAN END

Tak terasa mobil Erlan akhirnya sampe di rumah Aliya.

" Udah sampai nih, lu engga mau turun?" Tanya Erlan ke Aliya.

" Iya nih, sabar dong." Jawab Aliya.

" Btw makasih ya udah nolongin gw." Ucap Aliya kepada Erlan sambil tersenyum simpul.

" Eits engga gratis ya gw nolongin lu, harus ada imbalannya dong." Ucap Erlan dengan smirk.

" Ha?! Maksudnya?." Tanya Aliya kepada Erlan karena dia tidak tau maksudnya.

" Mulai besok lu harus berangkat sama pulang sekolah bareng gw, inget gw engga suka penolakan." Tegas Erlan dengan melajukan mobilnya meninggal rumah Aliya.

" Lah, emang ya dasar emang nyebelin tuh si Erlan jelek." Gumam Aliya.

Aliya berjalan gontai memasuki rumahnya dengan was-was karena ia takut ketahuan sama Cakra, ya.. Aliya tidak ijin dengan Cakra menginap di rumah Septi.

" DARI MANA SAJA KAU ANAK SI*LAN?" Bentak Cakra yang tiba-tiba sudah menarik rambut Aliya dengan kencang.

" Agrhh.. pa sakitt..." Rintih Aliya tatkala Cakra menarik rambutnya dengan kencang.

Yaa.. Cakra dan Fadilla mengetahui kalau anaknya kemarin tidak pulang.

" ABIS NGAPAIN KAU KEMARIN HA?! JUAL DIRI KE OM-OM HA?!"

" ITU CARA KAMU BUAT MEMPERMALUKAN SAYA?? DASAR ANAK TIDAK TAU DI UNTUNG."  Maki Cakra kepada Aliya.

PLAKK...

Suara tamparan keras yang mengenai pipi Aliya.

" Ampun pa... Sakittt." Rintih kesakitan Aliya kepada ayahnya namun naasnya Cakra tidak memperdulikanya.

" Aliya kemarin nginep di rumah Septi pa..ma.."

" Aliya belum jelasin kenapa kalian langsung menyimpulkannya sediri? Aku cape Pa..Ma.. aku kangen kalian yang dulu, yang pengertian, engga pernah kasar sama Aliya, pernahkah kalian mau dengerin penjelasan Aliya? Kalian benci Aliya karena kebohongan yang salah." Ucap Aliya menangis dengan hidung yang sudah mengeluarkan banyak darah.

" Aku sayang mama.. papa." Gumam Aliya.

Setelah mengucapkan kalimat itu Aliya yang tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan tiba-tiba merasa kepalanya sangat pusing dan akhirnya ia pingsan tak sadarkan diri, dengan darah yang masih mengalir dari hidungnya dengan deras.

" Fadilla angkat dia kek kamarnya." Tegas Cakra kepada istrinya.

Di benak hati Fadilla masih ada sedikit rasa kasian kepada Aliya sang putri, tapi ia tidak bisa bertindak lebih karena ia juga takut sama Cakra sang suami.

" Merepotkan." Gumam Fadilla

*
*
*

HALLO.. HALLO AUTHOR COME BACK LAGII NIHH!!, ADA YANG KANGEN SAMA ALIYA SAMA ERLAN ENGGA NII?? KALO KALIAN MASIH KEPO SAMA CERITANYA JANGAN KEMANA-MANA YAAA TETEP STAY DI CERITA INI 🥳🥰

SALAM MANIS DARI AUTHOR SAMPAI JUMPA DI PART BERIKUTNYA, MAKASIH YANG UDAH BACA JANGAN LUPA NINGGALIN JEJAK YA, JANGAN LUPA LIKE + COMENT JANGAN LUPA FOLLOW JUGA YA BIAR AUTHOR TAMBAH SEMANGAT, SEE YOU🥀

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TERLUKA { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang