iii.

1K 108 14
                                    

Pensi tahunan Universitas Negeri Surabaya adalah dimana banyak sekali penampilan anak-anak dari berbagai fakultas yang akan disaksikan oleh banyak orang. Dan dari sekian banyak partisipan anak kembar pertama sanggrada adalah yang paling mencolok.

Sebenarnya karna ada juyeonadi disana. Kelompok berisi 3 orang dengan visual yang bisa dibilang diatas rata-rata. Junius,Juliana, dan Juyeonadi adalah primadona kampus. Dimana junius dan juyeon adalah sahabat dekat dan juliana adalah selebgram yang terkenal seantero kampus.

"Jul papa udah berangkat kah?"

"Katanya udah nyampe tapi tadi yang angkat telponnya si daddy, papa mual bentar."

Juyeonadi datang membawa 3 cup kopi ditangannya lalu menyerahkan nya pada anak kembar didepannya.

"Gua denger ate woo hamil lagi nih."

Juyeonadi adalah salah satu teman junius yang paling update dengan kehidupan junius sehingga pemuda tinggi itu tidak pernah ketinggalan berita apapun soal temannya.

"Hooh, kembar lagi malah."

"Wah om grada tokcer juga, tapi gila daddy lu tuh bisa-bisanya keliatan awet muda padahal anaknya udah otw enem."

Junius ketawa, benar juga. Banyak yang mengira sang daddy itu masih muda bahkan banyak yang mengira sanggrada adalah kakaknya. Seperti saat pengambilan rapot waktu SMA. Hari itu sanggrada datang bersama wooyanagra dengan menggendong si kembar kedua yang masih kecil.

Keduanya berdiri di depan kelas junius untuk tanda tangan daftar hadir, juyeonadi lah yang waktu itu memegang daftar hadir tersenyum kearah sanggrada.

"Atas nama junius radeska sama juliasa kastara...kakaknya ya?"

Wooyanagra yang berdiri disebelah sanggrada tertawa saat juyeon bicara seperti itu pada sang suami.

"Junius itu anak sulung saya."

Dan ya,ekspresi juyeonadi sangat menggelikan waktu itu. Mulut terbuka lebar dengan tatapan dramatis membuat junius kembali tertawa mengingat itu.

"Oh itu papa sama daddy...NGAPAIN TU DUA CIMIT HARUS IKUT?!"

"Abang~ kakak~"

"Tadinya mau daddy tinggal, tapi malah nangis ya mana tega?"

Junius sudah memasang wajah kemusuhan, percayalah deepshika dan kalingga itu definisi mesin pembully dirinya.

"Cie abang jadi imut hihi~"

Nahkan, junius lelah lahir batin. Juliana cuma ketawa lalu memeluk lengan sang papa.

"Papa masih mual?"

"Engga terlalu kok..."

"Tapi kok tumben si papa mual?"

"Habis minum susu."

Anak-anaknya hanya mengangguk tanpa mengerti maksud sang daddy tadi.

. letih - sanwoo / / woosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang