Bagian 6⚜️

32 13 7
                                    

"Kalian..."

Perkataan yelia terputus dan tangan yang menggantung di udara.Arin? Kondisi mukanya sangat tidak aestetik sekali. Mulutnya terbuka lebar dan mata yang membulat.

Ekhem

Setelah lima menit berlalu,yelia berdehem guna mencairkan suasana.Guruh,keny,alvian dan arin akhirnya sadar mereka mengerjapkan matanya.

"Ekhem ss-sorry gue sama yelia cuma gak sengaja lewat,kita gak bermaksud ngeganggu kegiatan kalian.lanjutin aja.kita permisi".

Arin menarik-narik tangan yelia dan memberinya kode supaya segera pergi dari sana.ia tersenyum canggung kepada ketiga pria itu yang diam tidak berkutik.melihat yelia tidak bergerak dari tempatnya,arin menggerak-gerakan mulutnya seolah berkata

'Gerak woy gerak,kita pergi cepet'

Yelia tidak menghiraukan gerakan bibir arin,ia malah maju kedepan sembari membenarkan kacamatanya yang sedikit melorot.

"Enggak kak,kita mau nanya,masih inget kitakan?! Kita yang duduk di bangku kantin yang kalian usir itu lho"

Yelia mengutarakan maksudnya dan sedikit menyindir ketiga pria ini.keny beranjak dari duduk nya dan berdiri ditengah antara guruh dan alvian.

"Iya kita inget,salah satu dari kalian yang berani nantangin kita kan?!"

Arin meneguk ludah kasar kala mendengar sindiran keras keny padanya.ia melirik kearah guruh dan cepat-cepat mengalihkan pandangan ketika guruh juga sedang menatap padanya.

Yelia melirik sekilas kepada arin yang berada sedikit di belakangnya.kemudian ia berdehem sekali lagi.

"Hem bagus kalau kalian inget,setelah kita pergi,kalian duduk disana kan?!"

"Yap"

"Karena itu tempat duduk kita"

Yelia dan arin mendengus mendengar ucapan keny.ternyata selain sombong mereka menyebalkan juga ya.oke menghadapi mereka harus ekstra sabar.

"Kalau gitu,kalian ada yang liat buku gak disana,sampulnya biru,gambar Doraemon"

Jelas yelia ia bahkan sampai menggerakkan tangannya guna memperjelas penjelasannya.keny dan alvian menyeringai.

Guruh?

Ia sibuk memperhatikan Arin yang daritadi bersenandung kecil kepalanya pura-pura memperhatikan sekeliling.Dan itu membuat guruh mendengus geli melihatnya.

"Kita liat,  cuman kita kasih sama bu lea buat jadiin bungkus gorangan,kenapa punya lo?"

Yelia membulatkan mata.untungnya tidak terlihat karena matanya tertutup kacamata yang ia pakai.kala mendengar perkataan bernada mengejek dari Alvian. Yelia menggeleng.

"Yang bener lu kak? Boong kan lu boong kan? Bilang kak gak mungkin bu lea susah-susah sobek-sobek buku cuma buat bungkus gorengan. Itu buku gue kak"

Alvian dan keny panik saat tiba-tiba yelia turun melorot didepan alvian kepalanya mendongak menatap alvian.dan kembali menunduk bahkan tidak terasa air matanya menetes membasahi sepatu yang dipakai alvian.

Arin pun sama ia terkejut melihat arin yang bersideku dan mulai menangis, karena daritadi ia tidak memperhatikan karena sibuk menyumpah serapahi guruh didalam hatinya yang tidak henti-hentinya menatapnya.

"Yel,hei yel,tenang bangun ayo"

Arin ikut bersideku di samping yelia ia mengusap pelan punggung yelia.yelia mengangguk dan berusaha berdiri. Ntah kenapa kakinya tiba-tiba terasa  lemas lunglai bagai tidak ada tulangnya. maka dari itu ia tadi melorot karena tidak kuat mendengar perkataan alvian yang mengatakan bukunya dijadikan bungkus gorengan.

ANGKATJUNGJUNGOn viuen les histories. Descobreix ara