─────── 𝟎𝟏𝟔.

884 165 99
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




𝐃𝐄𝐒𝐓𝐈𝐍𝐘 𝐀𝐍𝐃 𝐄𝐍𝐄𝐌𝐘

𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟎𝟏𝟔




"WOAH─!"

Asta dan Leopold berhenti secara mendadak, mengakibatkan dua pemuda itu terjatuh dengan tidak elitnya.

Leopold mendongak cepat, "Oi! Jangan berdiri di tengah jalan begitu, tau!"

Asta ikut mengangkat kepalanya, "Benar! Sialan, first kiss ku jadinya sama lantai kan, ARGH SISTER LILY MAAFKAN AK─ huh?"

Sementara sang tersangka yang membuat mereka mengerem mendadak yang menyebabkan keduanya mencium lantai kerajaan, kini dengan santainya membalikkan badannya.

"Huh? Oh, kita bertemu lagi eh, dua cebol?"

Disana, [Name] berdiri, memegang kunai merah hitam di tangan, juga beberapa darah menetes pada bilah tajamnya menetes perlahan ke lantai kastil.

"Hoi, jangan berbicara seakan akan kau ini tinggi!"

Oh, dia akan dalam masalah jika yang ia temui Nozel atau bangsawan lain.

Itulah yang pertama kali dipikirkan Leopold ketika, sekali lagi, tetesan darah jatuh mengenai permukaan karpet mahal di lantai.

Eh, darah?

"Tunggu, itu darah darimana?"

Leopold berdiri, menepuk pelan bagian belakangnya pelan, sementara [Name] yang tadinya terkekeh atas ucapan Asta menoleh ke arah Leopold.

Namun, bukannya menjawab, [Name] memasukkan kunainya kembali ke dalam tempatnya semula. Gadis itu hanya tersenyum misterius yang membuat Leopold, juga Asta, bertanya tanya.

[Name] membuatkan mata sejenak, menoleh cepat ke depan saat merasakan mana yang tak asinh banginya.

Menoleh kemudian, irisnya kemudian menatap Asta dan Leopold yang menatapnya penuh tanya.

𝐃𝐄𝐒𝐓𝐈𝐍𝐘 𝐀𝐒 𝐀𝐍 𝐄𝐍𝐄𝐌𝐘 ! black cloverWhere stories live. Discover now