─────── 𝟎𝟏𝟓.

888 178 88
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




𝐃𝐄𝐒𝐓𝐈𝐍𝐘 𝐀𝐍𝐃 𝐄𝐍𝐄𝐌𝐘

𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟎𝟏𝟓




SOSOK ITU BERDIRI DENGAN WAJAH YANG TAK DAPAT DIJELASKAN, 

maniknya memandang lurus ke arah lukisan yang terpampang jelas di dinding kamar.

Hening menyelimuti, dalam batin memang tak ada niatan untuk berbaring di ranjang, menulis kejadian hari ini, keluar ke kantin untuk sekedar makan, mencuci muka, ataupun berlatih dengan sihirnya, pemuda itu lebih memilih berdiam diri, memandangi lukisan yang berfokus ke seorang gadis dengan latar gelap.

Suara misterius yang kala itu terdengar di indra pendengarannya tak kunjung membuat sang pria memandangi lukisan.

"Hei hei hei, siapa dia?"

Suara bariton kala itu, walau sedikir, membuat perhatiannya teralih. Irisnya memandang kosong ke sumber vokal itu berasal.

Mendengus kasar, ia mengacak rambutnya pelan, "Mau apa datang kesini malam malam?"

Laki laki yang dimaksud terkekeh, maju lantas merangkul, sok dekat.

"Yeah, kau tau, langkah awal akan dilaksanakan besok"

Pemuda yang tengah dirangkul itu menghela nafas, "Aku tau. Tch, harusnya aku bilang dulu ke Licht kalau besok aku akan ke Markas Ksatria Sihir"

Laki laki di sebelahnya tertawa mendengar gumaman itu, lantas menepuk nepuk bahu lawan bicaranya.

"Yah, Licht tidak membahas apapun tentang untuk bagianmu, kawan. Jadi─"

Laki laki itu melangkahkan kaki, lantas menempatkan dirinya duduk di ranjang milik pemuda yang masih kukuh menatap ke arah lukisan yang tersiram lembut cahaya rembulan.

𝐃𝐄𝐒𝐓𝐈𝐍𝐘 𝐀𝐒 𝐀𝐍 𝐄𝐍𝐄𝐌𝐘 ! black cloverWhere stories live. Discover now