67

3.1K 219 31
                                    

Sudah terhitung sekitar satu mingguan setelah kejadian tak menyenangkan bagi naina sekarang diri nya di sibukan dengan tes kuliah yang ia ingin.

Tes terakhir yang sudah ia isi ini adalah jawaban dari usaha nya selama ini semoga aja ke terima. Baru saja ingin mengklik tombol kirim tetapi perut naina seperti kekocok

"Hoeeekk" merasa perut nya mual segera ia lari pergi ke dalam kamar mandi memuntahkan cairan bening yang keluar dari mulut nya.

"Hoeeekk"

"Hoeeekk"

Somi yang baru saja masuk di kaget kan dengan naina yang sedang muntah muntah di kamar mandi. Ia menghampiri anak perempuan terakhirnya.

"Nai kamu kenapa sayang?"

"Hoeeekk"

"Hoeeekk"

Somi memijat leher naina secara perlahan seperti nya naina sedang masuk angin.

"Enggak tau mih tiba-tiba mual gini nggak enak banget perut aku" jawab naina

"Yaudah mamih kerik mau leher nya?" naina mengangguk dan somi membawa naina keluar kamar mandi untuk mengkerok sekitar leher.

"Gimana udah enakan?" ucap somi selesai dengan kegiatan nya tadi

"Iya mih udah rada enakan kaya nya aku masuk angin" jawab naina

"Tiduran dulu aja nai jangan ngerjain tugas dulu ya kalo masih pusing" kata somi menidurkan naina

"Mamih temenin naina tidur" somi tersenyum ternyata sifat anak nya itu tidak berubah jika sakit selalu manja

Menggeser tubuh nya sedikit agar mamih nya bisa leluasa tidur di samping nya. Lalu naina langsung memeluk somi.

"Udah seminggu kamu jarang makan,jarang keluar kamar terus berkutat sama laptop ngapain emang?" tanya somi dengan lembut

"A-aku daftar kuliah di seoul dan lagi ngerjain tes untuk masuk sana mih" aku naina

Cukup terkejut tapi somi juga tidak bisa melarang kesukaan anak tersayang nya itu.

"M-mamih enggak ngelarang aku?" tanya nya hati hati

Somi menggeleng dan senyum sambil mengelus kepala naina "Enggak dong ngapain mamih marah sama kebahagiaan kamu hmm?"

Naina langsung memeluk mamih nya dengan erat "Makasih mamih ngertiin naina, sayang mamih banyak banyak"

Somi terkekeh "Sayang banyak juga ke nanai"

Beberapa menit kedua nya saling terdiam

"Nai"

"Iya mih?"

"Sudah satu minggu kamu dan jeno enggak bertemu dan enggak baik lho marah marahan" kata somi menasehati naina

"Kamu mau cerita sama mamih?" Naina diam ia bingung harus bagaimana menceritakan nya. Ia juga tidak mau membuka aib jeno.

"Yaudah tidak apa-apa jika kamu masih enggan untuk bercerita mamih maklum"

Naina merasa tidak enak dengan mamih nya "Maaf mih tapi naina enggak bisa cerita"

"Enggak apa apa mamih paham, mamih hanya ingin memberi nasihat kepada kamu kalau ada masalah kecil atau sebebesar pun itu masalah selesaikan dengan baik ya nakk jangan sekali kali di antara kalian mengucapkan kata pisah atau cerai"

Deeggh

"Iya mih naina paham" jawab naina apa ada nya padahal ia ingin sekali menangis bahwa rumah tangga nya akan bubar dengan jeno

my teacher my husband-LEE JENO [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang