Lee jaemin seseorang yang sempurna tetapi tak dihargai sama sekali oleh hyung nya yang membenci tanpa ada alasan pasti.
Jaemin sangat ingin dihargai dan disayangi oleh para hyungnya.
Kata baku...
•love jaemin•
°nct , nct dream, nct 127°
Start:8 M...
Malam semakin larut dan jam terus berputar, hujan deras kian semakin lebat.
Jaemin merintih ketakutan karena suara petir yang kian menyambar hujan.
Jaemin terus menangis dan menangis dalam diam.
Hingga akhirnya suara is akan kian terdengar dari manapun.
Duar...
"Eomma...hiks... Jaemin takut"
"Bawa...hiks... Jaemin pergi dari sini eomma"
Tanpa disangka salah satu saudaranya mendengar isakan tersebut.
Dia membuka pintu kamar jaemin dan melihat jika jaemin sedang duduk memeluk kakinya dengan kedua tangan dan menunduk.
"Apa kau tidak apa-apa? "
"Hiks.. Aku tak apa"
"Benarkah?"
"Iya Hyung"
Renjun berjalan ke arah jaemin dengan sangat perlahan dan memeluk tubuh sangat adik tersebut.
Isakan demi isakan di dengar jelas okeh renjun yang sedang memeluk jaemin.
"Aku sudah memaafkan mu, jangan mencoba untuk berubah dari kita, kau harus kuat"
"Terimakasih renjun Hyung, tapi aku tak apa"
"Baiklah sekarang kau tidur"
"Baik Hyung"
Jaemin melihat punggung renjun mulai menghilang saat keluar dari kamar nya dan menutup pintu. Sejujurnya jaemin sekarang senang satu persatu hyungnya mau memaafkan kesalahannya.
Entah kenapa jaemin tampak sedikit lega.
Tapi masih ada tugas lain untuk jaemin. Jaemin harus mendapat maaf dari taeyong, yuta, doyoung, Jeno, dan haechan sebelum dia benar-benar pergi dari dunia yang sunyi ini.
Karena memang renjun, chenle, dan jisung sudah memaafkan jaemin.
Itu sangat susah bagi jaemin. Waktunya tidak lama lagi.
💚
Jaemin terbangun dari tidurnya dan bergegas masuk ke kamar mandi, untuk membersihkan diri.
20 menit berlalu.
Sekarang jaemin turun dengan menggunakan seragam sekolah dan membawa tas di bahu kirinya.
Dan bisa dikatakan jika semua hyungnya belum bangun.
Dia melihat rumah masih sepi dan sekarang jam 5 pagi.
Masih terlalu pagi untuk bersekolah.
"
Mau kemana kau? "
"Ak--aku ingin sekolah"
"Jam segini? "
"Iya"
Dengan gampang nya jaemin meninggalkan doyoung yang sedang mematung. Bukannya jaemin ingin meninggalkan tapi dia tidak ingin diadukan..
Jaemin sudah keluar komplek dan rasa tidak enak mulai kekuar. Jaemin ingin menengok tapi dia tidak mau. Ada seseorang yang mengikuti nya dari tadi.
Jika itu hyungnya mana mungkin akan diam-diam begini.
Seseorang orang itu menarik tangannya dan alhasil jaemin melihat siapa yang sedari tadi mengikutinya.
Felix.
Ya dia Felix ingin mencoba memukul jaemin tapi tidak. Ada salah satu orang yang mau membantu nya.
Bruk.
Suara tonjokan dari seorang Lee doyoung, orang selama ini membenci jaemin, menolongnya.
"Jangan berani pada adik ku! "
Doyoung menendang perut Felix hingga tersungkur di tanah dan melarikan diri.
"Kau tak apa? "
"Tidak apa Hyung, Terima kasih"
"Kenapa kau berangkat sepagi ini? "
"Aku ingin sekolah? "
"Jam segini? "
"Iya Hyung"
"Ikut denganku"
Pinta doyoung langsung menarik jaemin menuju pusat perbelanjaan mini.
"Tunggu disini! "
Jaemin mengangguk pelan dan melihat doyoung masuk ke dalam.
Setelah beberapa menit menunggu doyoung keluar dengan membawa 1 botol air putih dan 1 kotak makan yang berisi beraneka makanan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.