^4^

28 10 11
                                        


Sekarang matahari kembali masuk ke semua kamar keluarga Lee.

Jaemin membuka matanya dan melihat jika jam menunjukkan pukul 5 pagi.

Tidak ada semua hyungnya yang membangun kan jaemin yang sedang tidur.

Sungguh kejam.


Tiba-tiba jaemin teringat, hari ini adalah ulang tahun Doyoung. Dia sangat ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada Doyoung. Tapi entah kenapa semua nya tidak akan terjadi.

Sekalipun terjadi, tidak akan ada respon sedikit pun.

Tapi dari atas jaemin mendengar jika para hyungnya mengucapkan selamat hari ulang tahun untuk Doyoung.

Andai saja 4 tahun lalu semuanya, ulang tahun pun akan di rayakan..

Jaemin bersiap untuk berangkat ke sekolah. Dan turun melihat rumah sudah sepi. Ya... Jaemin terlambat dan mencoba untuk membolos... Tetapi dia akan selalu mendapatkan pukulan oleh seorang Lee taeyong.

Dia rela di hukum di sekolahan dari pada mendapatkan pukulan dari Lee taeyong, untuk melampiaskan amarahnya.

Sekarang jaemin sudah sampai ke sekolahan, dan yang dia lihat pertama adalah hyunjin, ya hyunjin sedang membully salah satu siswa berambut sedikit panjang.

Sekarang jaemin sedang mengindari perbuatan yang tidak di inginkan dengan melewati gudang agar tidak akan bertemu hyunjin nantinya.

Tunggu ada salah seorang siswa sedang memantau keadaan jaemin sekarang.

"Apakah Hyung baik-baik saja? "

"Jisung-a kau membuat ku kaget"

Ya jisung selalu mengikuti dimana hyungnya berada, dia selalu menentang chenle agar tidak bertemu dengan jaemin lagi.

"Maaf Hyung".

Jisung selalu baik dengan Hyung satunya ini, dia tidak perduli apa nasib dia selanjutnya. Yang penting dia sudah dekat dengan jaemin.

Jika jisung dekat dengan jaemin, jisung akan merasa sangat nyaman, karena jisung lebih dekat dengan jaemin dari pada Hyung yang lainnya.

Chenle pun aslinya ingin sekali dengan jisung, tapi chenle lebih mementingkan nasibnya dari pada dengan jaemin.

" Kemari Hyung ikut denganku"

"Mmm baiklah"

Jisung menarik tangan jaemin dan mencoba menutupi wajah jaemin dengan menggunakan tangan besarnya dan langsung berlari masuk kedalam kelas.

Huhhh... Huh...

"Apa Hyung baik-baik saja ? "

Jisung tampak khawatir karena nafas jaemin sangat tidak teratur saat selesai berlari.

"A--aku tak apa"

"Baiklah... Aku pergi dulu ke kelas"

"Ya... Pergilah... Aku tak mau kau ketahuan"

"Anyeong Hyung"

Jisung dan jaemin mencoba melambaikan tangan bersama hingga keduanya benar-benar saling tidak terlihat.

Sekarang jaemin berjalan masuk kedalam dan... Pelajaran akan dimulai
Beberapa menit lagi.

Saat pelajaran ini jaemin tidak mendengarkan penjelasan guru tetapi malah menulis diary di kertas.

'Ya Tuhan, jika engkau ingin aku menggantikan nyawa kedua orang tua ku.... Aku bersedia... Asalkan aku bisa berpamitan dengan Hyung ku dan adikku. Aku ingin 2 hari sebelum aku menggantikan nyawa orang tua ku, Hyung sudah memaafkan diriku. Mereka sudah tidak marah dan membenciku lagi. Hanya itu yang bisa kuharapkan sekarang. Mohon kabulkan. '

Dengan cepat jaemin melipat menjadi 4 kertas tersebut dan di masukkan di diary nya. Setelahnya jaemin kembali memerhatikan penjelasan dari guru.

Pada pukul 5 sore akhirnya jaemin selesai dan pulang dengan keadaan selamat . Tetapi pemandangan saat pulang memang sangat tidak menyenangkan.

"YA! LEE JAEMIN"

"wae? "

"APA KAU YANG MEMBUAT HYUNJIN MENEMUKAN AKU"

"kenapa? Dia hanya mencarimu"

"APA KAU GILA? DIA ADALAH MUSUH KU! "

seketika jaemin terkejut, dia bahkan tidak tahu jika haechan memiliki musuh.

"Aku tidak tahu... Hyung"

Dengan cepat haechan berlari keluar rumah dan pergi entah kemana.

"YA LEE JAEMIN... KEJAR CARI DIA... JIKA KAU TAK MENEMUKAN HAECHAN AKU TAK AKAN SEGAN-SEGAN MEMBUNUHMU"

perlahan jaemin berjalan dan akhirnya berlari mencari keberadaan sang Hyung.

"Kalian juga ikut cari haechan, dia itu benar-benar merepotkan"

"Baik Hyung"

Semuanya tunduk kepada Lee yuta karena posisi nya sebagai Hyung kedua setelah taeyong.

Sekarang taeyong memang belum pulang, tapi jika taeyong pulang nanti dan tahu jika haechan tidak ada pasti jaemin akan mendapatkan pukulan, dan pukulan lagi.

Jangan lupa vote dan komen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa vote dan komen

Babay

The forestWhere stories live. Discover now