Pengusaha tampan bernama Oh Sehun yang mempunyai sifat dingin dan tegas, tapi dibalik penampilannya tersimpan masa lalu yang sangat menyakitkan dan membuatnya trauma. Sehun dipertemukan dengan wanita bernama Kim Sejeong yang dijual oleh ayahnya untu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Haruskah kita menyusulnya ?" Tanya Chang Wook mengejutkannya. " Musun soriya (apa maksudmu)." Balas Sehun. " Aku tahu Tuan Muda merindukan Sejeong bukan." " Hyung." " Nado, aku juga merindukan keceriaan dia di rumah ini dan, hah, kini pekerjaanku bertambah lagi."
Sehun melempar bantal di sampingnya dan mengenai kepala Chang Wook. Pria itu hanya tersenyum lalu masuk ke kamarnya sambil meledek Sehun. Tanpa sadar Sehun juga tersenyum mendengar perkataan pengawalnya itu.
----------------------
Sejeong mengangkat ponselnya telepon dari Chang Wook.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Ah, rumah ini sepi karena kau tidak ada disini." " Jinjja-yo?"
@rumah_Sehun
Sehun berjalan untuk mendengarkan pembicaraan mereka karena Chang Wook memang sengaja mengeraskan suaranya.
" Apa Tuan Muda mengintimidasimu?" Tanya Sejeong. " Mwo (apa)?" " Aku yakin dia sering mengintimidasi mu bukan, shh, dia memang pria yang kejam dan kaku."
Sehun merasa kesal mendengar ocehan Sejeong, ia merebut ponsel Chang Wook.
" Cepat datang kemari." " Yaa, aku sedang berkabung tidak seharusnya kau menyuruhku untuk segera bekerja ditempatmu."
Klik
Sejeong mematikan ponselnya setelah membentak Sehun. Chang Wook begitu terkejut sedangkan Sehun merasa geram.
" Pecat dia sekarang juga, aku tidak menyukainya." Teriak Sehun marah lalu berjalan masuk ke kamar.
Sebenarnya Sehun menyuruh Sejeong untuk cepat kembali karena ia merasa rumah menjadi sepi tapi gadis itu terus membuatnya marah. Chang Wook menghela nafas dan bergumam mereka memang tidak ditakdirkan untuk bersama. Ia menggelengkan kepalanya lalu berjalan menuju kamarnya.
