Reangga Leon Putra

32 6 6
                                    

Happy reading
enjoy yaaa

💣💣💣

Semua calon maba yang sedang mengikuti ospek berkumpul di lapangan sesuai arahan senior mereka. Ya mereka masih bergelar calon maba karena mereka masih di fase pengenalan.

Alexa terus mengeluh karena panas matahari yang menerpa kulit putih nya, ia tidak lemah tapi gadis itu hanya kurang bersemangat karena tidak ada dua sahabatnya itu, di jemur seperti ikan asin begini sudah menjadi makanan sehari hari gadis itu.

Bicara soal sahabat Alexa, mereka mengambil jurusan yang berbeda tetapi masih satu kampus, Comel yang mengambil jurusan Musik, dan Naura jurusan Hukum.

"Sorry, cewek tas ungu di belakang lo mengalihkan perhatian gue disini!" ucap seorang didepan sana yang diketahui ketua pelaksana dalam ospek ini.

Semua mata tertuju pada Alexa yang sedang mengusap-usap lengannya karena panas matahari, gadis itu ada dibarisan belakang dan memakai tas ungu.

"jangan banyak gerak, semua juga kepanasan disini, gak usah alay!" ucapnya lagi dengan ketus.

Sial dia belum tau siapa gue, gini doang gue juga pro!
Katanya dalam hati.

Setelah berdiri hampir 45 menit dibawah teriknya matahari, mereka diberi waktu beristirahat 30 menit sebelum memasuki aula untuk mendengar sambutan-sambutan dari ketua yayasan hingga penanggung jawab.

Alexa membuka ranselnya dan mengeluarkan botol minum marvel milik bang Aldo, gadis itu mengeluh karna botol air itu kosong akibat ia mencuci tangannya menggunakan air itu.

"Nih!"
Seseorang menyodorkan air kepada gadis itu.

"Masih penuh, lo belum minum?" tanya Alexa.

"Belum haus, lo minum aja!" perintah orang itu.

"tengks ya," ucap Alexa tersenyum ramah.

"Btw tadi ekspresi lo lucu banget," imbuh orang itu tersenyum geli dan masih membayangkan ekspresi Alexa diciduk oleh senior nya itu, alhasil gadis itu famous seketika.

"Lucu dari mana?! yang ada kesel gue!" jawab gadis itu sambil memberikan botol minum yang sudah ia habiskan setengah.

"Oh iya gue Ratih!" katanya lagi sambil menyodorkan tangannya.

"Alexa!"
"Ngapain kenalan sih, name tag kita segede gaban gini!" ucap Alexa menggelengkan kepala karna tingkah konyol mereka.

"Kak Leon ganteng banget ya!" kata Ratih tersenyum menatap langit seperti sedang jatuh cinta.

"Leon siapa?" tutur Alexa bingung karna gadis itu tidak mengenalnya.

"Reangga Leon Putra! lo gak tau?" Alexa menggeleng cepat.
"Ck, itu tadi yang tadi negor lo gara gara lo gerak gerak mulu kaya cacing kepanasan!"

"Oh itu, kayanya dia dendam deh sama gue gara gara tadi pagi gak sengaja gue tabrak!" jelas Alexa.

"Wah cari mati lo, ada yang berani sentuh dia dijamin mental health nya kena, bentakannya itu gak ada hati banget!"

"Lo kan anak ospek juga, kok tau banyak soal dia?"

"Sepupu gue yang kasih tau, dia senior juga disini, divisi konsumsi,"
Alexa mengangguk paham.
"Hati hati aja deh pokoknya sama dia, serem sih tapi ganteng bangettt," kata Ratih lagi sambil mengeluarkan ekspresi memuja.

"Eh kayanya kita udah disuruh kumpul deh di aula, kesana yuk," Ratih menarik pergelangan tangan Alexa lalu membawanya kedalam Aula.

Karena mereka sedikit terlambat, alhasil mereka duduk di paling belakang yang justru membuat Alexa senang, ia bisa tidur karena pidato ini akan berjalan kurang lebih 1 jam 30 menit.

"Huaaaa, kalo udah selesai bangunin gue ya," Alexa menguap lalu menepuk bahu Ratih pelan dan menyandarkan kepalanya kebelakang kursi.

Belum sempat ia masuk ke alam mimpinya, Ratih menggoyangkan bahu gadis itu dengan tidak sabaran.

"Apaan udah selesai?" ucap Alexa setengah melek, Ratih memberi isyarat untuk melihat kesebelah gadis itu.

Ya, tiba-tiba Leon ada disebelahnya bersedekap dada, untung saja gadis itu berada di bagian paling belakang jadi tidak banyak yang melihat pemandangan ini.

"Cuci muka!" perintah Leon pada gadis itu.

"Gapapa kak, gue udah gak ngantuk liat muka lo!" seketika Alexa menutup mulutnya yang bar bar ini.

Leon menarik gadis itu keluar dari aula, tentu saja menarik perhatian senior lainnya yang sedang berjaga dan mengobrol didepan ruangan itu.

Leon melepas cengkramanya dan mendorong gadis itu untuk masuk kedalam bilik toilet.

"ih lo mau apa kak?! mesum lo ya!" tuding Alexa was was sambil menutupi bagian dadanya yang sedikit transparan karena kemeja putih yang ia gunakan.

"Najis gue mesum sama orang modelan kaya lo!"

"Najis najis, gue kasih juga lo gak akan nolak!" kata Alexa menantang.

"Masuk gue bilang!" sentak Leon tak sabaran.

"Lo mau macem macem kan? gue teriak nih?" ancam Alexa lagi.

"Cuci muka lo, gue tunggu didepan!" Setelah itu Leon menjauh dan membiarkan gadis gila itu untuk menyegarkan wajahnya.

Tak sampai 5 menit, Alexa keluar dengan wajah yang basah juga rambut bagian depannya, ia melepas ikatan rambutnya dan mengikatnya kembali dengan rapih, pergerakan gadis itu tak luput dari pandangan Leon.

Alexa mendekati Leon lalu menarik almet dongker yang dikenakannya dan mengusapkannya pada wajah gadis itu yang basah. Leon hanya bisa mendelik dan menahan kesal.

"Sorry, gue gak ada tisue," kata Alexa dengan watadosnya.

"Lo bener bener menguji kesabaran gue ya!" ucap Leon dengan nafas naik turun, Alexa tau itu kemudian ia mengelus dada Leon dan tersenyum seperti menenangkannya.

Leon menepis tangan gadis itu dengan kasar, wajahnya benar benar menahan amarah, hanya gadis di depannya ini yang berani bertindak konyol kepadanya.

"Karna lo udah gak sopan sama gue, sekarang gue minta lo pungutin sampah di lapangan!" Alexa melotot, panas benderang seperti ini ia disuruh oprasi semut? sendirian?

"Yahh kak, jangan dong yang lain ya? plisss!"

"SEKARANG!!"

💣💣💣

thank you gais
vote yuk wkwk🥰

Overlove (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang