Nichomel

8 2 0
                                    

Happy reading
enjoy yaaa

💣💣💣

Sudah 15 menit lamanya pria berjaket jeans duduk di atas motornya sambil menunggu seseorang yang tidak kunjung keluar dari gerbang coklat itu. Karena tak sabaran, akhirnya ia memutuskan untuk masuk meski ia juga tak paham tata letak ruangan disini dan dimana orang yang ia cari itu.

Langit memutari gedung fakultas psikologi namun tidak juga menemukan Alexa kekasihnya, telfonnya juga tidak di angkat sejak tadi pagi. Langit pusing memikirkan kemana perginya Alexa, ia kembali dimana motornya berada melewati parkiran, langkahnya terhenti saat orang yang dicarinya sedang berdua dengan pria lain. Sepi.

"Tetep aja gue gak mau jadi sekretaris lo!" ketus Alexa saat leon memaksa nya untuk menjadi sekretaris.

"Kalo lo nolak, gu–"

"Eghem!" suara serak Langit memutuskan percakapan tak guna dua insan itu.

"Dari pagi aku cariin, ternyata berduaan sama dia!" kata Langit tak suka dan menatap Leon remeh.

"Berduaan apanya sih? kamu tuh jangan salah paham dulu!" balas Alexa tak kalah judes karna ia merasa tertuduh sedang berduaan bersama seniornya.

"Oke, lanjutin!" ucap Langit dengan tatapan tak bisa diartikan, dia kecewa karena gadis itu tidak memberinya kabar seharian, apalagi sekarang ia melihat Alexa sedang berdua dengan pria lain.

"Lang! tunggu dulu!!!" Alexa memanggil Langit namun dihiraukan.

"Eh denger ya! gue gak akan mau jadi sekretaris lo!" setelah mengatakan itu pada Leon, Alexa berlari mengejar Langit keluar.

"Langit, jangan marah dong," katanya sambil menyamai langkah pria itu.

"Lang! berenti gak!" bentak Alexa kesal. Dan itu berhasil membuat langkah Langit berhenti, gadis itu langsung berdiri menghadap Langit.

"Cewek yang kamu anter kemarin itu Lea kan?"

Langit diam.

"Kenapa gak bilang? jadi itu alesan kamu gak ngebolehin aku ketemu sama Lea-lea itu, takut Lea kenapa-napa gara-gara aku, kamu suka sama dia? iya?" Langit jengah mendengar semua omong kosong Alexa.

"Mikirnya kejauhan tau gak!" jawab Langit jengkel.

"Ya emang kejauhan, gak kaya kamu gak pernah mikirin perasaan orang!",

Langit menghela napas pasrah, pria itu mengeluarkan ponselnya dan memencet tombol video pada ponselnya.

"Buat temen-temen semua yang penasaran sama muka marahnya Alexa bisa diliat ya sekarang."

Alexa membuang mukanya dan berusaha menutupi kamera itu agar tidak menyorot wajahnya.

"Apaan sih? gak lucu!" Langit menjeda videonya dan kembali mengantongi ponselnya.

"Ya udah!"

"Ya udah, sana pulang!" usir Alexa.

"Gak mau bareng?"

"Gak mau!"

"Ya udah ati-ati, kabarin sampe rumah!" Langit menepuk puncuk kepala Alexa sebentar lalu pergi meninggalkan Alexa sendiri.

Lah beneran ditinggal gue?"

Setelah Langit pergi, Alexa mengerucutkan bibirnya.

"Huh, panas lagi. Nih angkot beneran udah gak ada yang ngetem lagi ya?"

Tin tin

Leon membuka helm full-face nya.

"Bareng gak?"

Overlove (on going)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz