04. 또 다른 스캔들 / another scandal

Depuis le début
                                    

"Harus kukatakan berapa kali agar kalian paham, Jeongguk, Yerim?" ujar Sutradara Park yang tampaknya menahan lelah dan emosi terus-menerus. "Atau kubiarkan saja skandal baru muncul?"

Yerim menunduk. "Aku minta maaf, Sutradara Park."

Dia tidak mengerti. Yerim dan Jeongguk hampir puluhan kali mengatakan maaf setiap salah, tetapi tetap mengulang hal yang sama. Seperti menangkap belut hidup, ketika sudah yakin belut itu sudah tidak bernyawa, maka siapa pun pasti akan melonggarkan genggamannya, dan ternyata hanya tipuan belaka.

"Dan kembali mengulang hal yang sama?"

"Aku minta maaf, Sutradara Park. Kami tidak akan mengulanginya, bukan begitu Yerim?" Masih dengan keterkejutan karena Jeongguk menyebut namanya, Yerim akhirnya mengangguk — mengiyakan Jeongguk.

"Baiklah, kupegang omongan kalian kali ini." Sutradara Park langsung beranjak dan meminta seluruh kru untuk menjeda syuting mereka.

Dan untuk ke sekian kalinya, Yerim merasa bersalah pada kru dan anggota variety show lainnya.

__

Udara sore di Paju lumayan dingin, diikuti berbagai suara jangkrik yang mulai bermunculan, dan hal itu sukses menambahkan suasana desa pada sore ini. Di antara berisiknya suara jangkrik yang seolah sedang menyampaikan protes – sangat berisik, Yerim duduk di kursi taman agak jauh dari lokasi syuting. Dia berniat merehatkan badannya untuk tiga puluh menit ke depan.

"Yo, sedang melamun apa?" Mark mengambil posisi tepat di sebelahnya. Sebelum Yerim menoleh untuk menatap Mark, Mark lebih dulu mengalihkan pandangannya. "Keras kepalamu tidak berubah, ya."

"Diam."

Mark tertawa mendapati Yerim mengerutkan alisnya kesal. "Ini yang kulewatkan saat kembali ke Prancis?"

Yerim menunjukkan wajah kesalnya. "Tidak usah dibahas, Mark. Serius, aku sedang tidak mood."

"Baiklah." Mark berdeham. Tampaknya perdebatan Yerim dan Jeongguk cukup serius hingga Yerim menjawabnya dengan dingin. "Masih suka tteokbokki?"

Alih-alih basa-basi seputar pekerjaan, Mark memilih obrolan yang santai menjurus ke urusan pribadi.

"Heol, Mark, kau serius menanyakan hal itu?" Yerim tidak percaya dengan pertanyaan Mark. "Tentu saja. Aku sudah gila jika tidak suka. Kau sendiri orang Korea tapi tidak suka tteokbokki, bagaimana sih?"

"Rasanya ... bukan tipeku."

Yerim tergelak. "Memangnya sedang mencari perempuan?"

"Serius, tidak cocok dengan lidahku. Aku suka escargot."

Yerim bergidik mendengar penuturan Mark, dia seakan melupakan kejadian buruk yang menimpanya ketika berbincang dengan teman lamanya ini. "No! Kau aneh, serius."

"Lebih aneh siapa dari yang suka menggerakkan tangan seperti ini?" Mark mencontohkan pergerakan mengaduk, seakan-akan dia sedang memasak. Yerim memukul lengan Mark sebagai jawaban.

"Kau tidak mengerti." Yerim tersenyum, mengingat kebiasaannya yang tidak pernah berubah. "Tapi Mark, aku jadi ingat sesuatu setiap melakukan gerakan itu."

"Mr. Sauveur?"

"Oh, kau mengingatnya?" Yerim menutup mulutnya, sedikit tidak percaya Mark mengingat sebutan itu. "Aku penasaran bagaimana kabarnya, Mark. Apa dia baik-baik saja?"

Mark diam tidak menjawab. Tepat sesaat sebelum ia ingin menjawab, suara sutradara sudah terdengar jelas di telinganya, memanggil untuk memulai take selanjutnya. []

Malam semua!

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Malam semua!

Aku udah lama gak update yang ini ya.. nah sekarang aku update:) semoga suka♡.

Dan juga aku mau bilang, selamat Anda memasuki kawasan perang Yerim-Jeongguk:D ini baru awal yaa, inget:") masih banyak perdebatan-perdebatan mereka nantinya wkwkwk.

Eh iya, book ini udah 1K yang bacaaa!! Cepet juga ya, walaupun gak sebanding sama vote 😪 tapi gapapa, artinya banyak yang antusias sama karya ini. Kalian termasuk gak?

See you<3

Love,
Deer.

SWEET IN YOUOù les histoires vivent. Découvrez maintenant