Janji!~11

3.3K 157 4
                                    

Uhh sangat bosan duduk dikamar saja kayak orang sakit aja. Eh gue kan emang sakit.

"Aww perut gue, mati magg gue kambuh lagi"

Aku segera turun dari kasur menuju lantai satu buat lihat apakah ada bibi.

"Bibi aww"

Ucapku meringis kesakitan. Oh ya aku punya penyakit magg akut. Kenapa aku sebegok ini sih alhasil perutku kayak gini deh.

"Aduh non kenapa?"

Ucap bibi disampingku sambil memegamg kepalaku.

"Bii, magg Dani kambuh sakit banget bi awwww!!!!!"

Ucapku memencet perutku yang udah benar-benar sakit.

"Kedokter aja ya non, magg non udah akut loh, Tuan Biandra...."

Teriak Bibi, ha? Biandra masih aja ada disini.

"Ada ap- ha? Kenapa Dani bi?"

"Bian sak-"

Belum sempat aku bicara dengannya semua sudah menjadi menggelap.

¤¤¤¤

Aku menatap sekeliling untuk kedua kalinya dan memastikan ini adalah rumah sakit.

Aku gak ingat aku dibawa sama siapa aku cuma ingat waktu aku pinsan karena magg akut ini.

"Kamu sudah sadar dek, mau minum?"

Ucap Kak Gerhan yang tiba-tiba sudah muncul didekatku.

"Kak aku kok bisa disini?"

Ucapku kearah kak Gerhan, dia memberiku minum lalu kembali duduk disampingku.

"Kamu tahukan magg kamu udah akut, apalagi kamu lagi sakit kenapa gak makan? Kamu hampir saja kehilangan nyawa? Kamu tahu kan itu?"

Aku mengangguk yap aku tahu dokter sudah pernah kasih tahu aku tentang magg akut ini.

"Lain kali jangan diulangin ya"

"Iya kak. Tapi kok aku sudah kenyang ya?"

Aneh aja aku gak merasa lapar gitu.

"Dek lo yang sakit perutkan bukan kepala, lo kan diimpus cintaku makanya ada asupan gizi"

Ucapnya yang menggeleng-gelengkan kepalnya hahha.

"Kakak cari makan dulu ya, laper banget"

Aku mengangguk dia segera mengecup keningku, mataku,lalu bibirku dan keluar.

Oh ya dikeluargaku ada peraturan kalau mau keman-mana kami selalu mencium kening,mata,dan bibir.

Karena aku paling kecil aku sering digituhin sama papa, mama, kak Natalie dan kak Gerhan.

Huhh anak bungsu ginideh.

Cleck..

"Hai sudah siuman lo, boncel?"

Ucap Biandra yang tiba tiba datang dan duduk didepanku.

Aku melihat lingkar mata yang ada dimatanya. Dia gak tidur?

"Gue sudah berapa lama gak sadarkan diri?"

Ucapku dia menatapku sekilas dan menjawab

"Tiga hari, itu juga karena bius. Lo suka banget ya bikin orang kwatir? Kenapa gak makan? Lo ini susah ya dibilangin kalau lo itu punya magg akut?"

Ucapnya panjang lebar, apa ini terkesan kalau dia perhatian ya sama gue?

Hahahha mustahilah apalagi dia suka banget gangguhin gue.

"Gue lupa dan gue gk pernah minta siapapun kwatir?"

Ucapku secara spontan, dia harus tahu kalau aku memang gak suka bikin kwatir orang kok.

"Lo selalu mementingkan pendapat lo dan tidak pernah menganggap gue"

Ucapnya lalu beranjak dari kursi yabg didusukinya tapi belum sempat dia berjalan jauh gue langsung mencekal tangannya.

"Gue minta maaf kalau gue buat lo kwatir, dan bisa kan lo temanin gue disini, entah kenapa gue sangat takut sama namanya rumah sakit?"

Ucapku dia menatapku dalam lalu duduk kembali ditempat duduknya tampak mata yang penuh emosi tadi sudah berangsul memunculkan sinar keteduhan.

"Sudah lo tidur aja gue disini kok ini juga sudah malam"

Ucapnya. Ha malam? Kok dia gak pulang sih yasudahlah malas juga nanya kalau akhirnya nanti dia ninggalin gue lagi deh.

"Janji gak akan tinggalin gue?"

Ucapku dia mengangguk dan mengusap rambutku. Ahh benaran tenang kalau sudah kayak gini.

Aku mulai menutup mata dan kantuk itu datang, sudah mulai berangsur tapi aku mendengar sesuatu

"Gue gak pernah ninggalin lo dari dulu sam-"

Tapi aku gak terdengar lanjutannya karena ini benar-benar sudah malam.


An-

Hai maaf singkat dan banyak typo.

Makasih buat yang sudah baca ini novel dan yang vote juga.

Kalian segalanya buatku.

Maaf kalau cerita saya selalu banyak typo.


Lovereaders♥

I'M Falling In Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang