25

563 76 6
                                    

Tzuyu menyuruh Jihyo duduk di kursi sedangkan ia berlutut seraya menggenggam tangan Jihyo.

Tzuyu cengengesan saat matanya dan mata Jihyo bertemu.

"Hehe".

"Dih kenapa senyum-senyum? Cepetan mau ngomong apa?".

"Balikan yuk!".

Jihyo menatap Tzuyu tak percaya, ia hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Gitu doang? Gaada effort lebih?".

Tiba-tiba Tzuyu berdiri lalu duduk disamping pak kusir- eh disamping Jihyo maksudnya.

"Pegel, duduk aja ya aku".

Jihyo semakin tak percaya pada Tzuyu, ia kira Tzuyu akan melakukan sesuatu yang spesial untuk mengajaknya kembali menjalin hubungan.

"Kamu gaada romantis-romantisnya, sebel aku!".

"Ya kamu emang mau aku gimana? Teriak pake toa terus bilang 'JIHYO MAU GAK BALIKAN SAMA AKU' gitu?".

Orang-orang yang berlalu lalang tiba-tiba berhenti lalu menengok kearah Jihyo dan Tzuyu lalu menggelengkan kepalanya secara bersamaan kemudian berjalan kembali.

"Kamu gila ya? Malu tau!".

"Salah lagi". Tzuyu menghela nafasnya. "Kamu mau aku guling-guling didepan sambil teriak-mfft".

Sebelum Tzuyu berteriak Jihyo langsung membekap mulut Tzuyu menggunakan tangannya.

"Yaudah pake cara kamu aja, Gausah romantis-romantis, geli juga aku!".

Tzuyu langsung tersenyum lebar. "Nah, berarti mau gak balikan sama aku?".

"Gak".

Senyum Tzuyu langsung luntur. "Kenapa?".

"Ya percuma aja. Nanti kalo aku bikin kesalahan atau nanti kita salah paham kamu pasti bakal minta putus juga!".

Bahu Tzuyu langsung merosot, memang ia akui emosinya terkadang mengendalikannya dan ia seringkali mengambil keputusan tanpa berpikir terlebih dahulu.

"Minta maaf ya, janji ga akan diulang lagi!".

Jihyo menghela nafasnya. "Kamu udah terlalu banyak janji Tzu".

"Oke, gini deh. Kemarin aku minta putus ke kamu itu karna apa?".

Jihyo hanya menggidikan bahunya. "Gatau, kan kamu yang mutusin".

Tzuyu mengangguk. "Aku juga lupa sih. Tapi itu ga penting, sekarang yang penting, kamu mau gak balikan sama aku?".

"Kita temenan aja ya!".

"Perempuan sama laki-laki gaada yang bisa temenan".

"Bisa. Buktinya aku, Jeongyeon, Chaeyoung sama Dahyun temenan gapapa tuh!".

"Itu beda lagi Jihyo!". Tzuyu menghela nafasnya, ia menyadarkan punggungnya dengan kepala menatap ke langit yang kini sudah mulai berubah.

"Aku takut".

"Takut kenapa?".

"Takut kamu pergi. Akhir-akhir ini kamu deket banget sama Daniel!".

Kini Jihyo yang menghela nafas, ia mengikuti apa yang Tzuyu lakukan.

"Tapi Daniel temen aku, kita cuman temenan. Dan kamu gak perlu ngerasa takut, aku gak bakalan pergi!". 

"Kamu lupa?".

"Hah?".

"Kita juga berawal dari temenan Jihyo".

Kini suasana terasa canggung, Jihyo maupun Tzuyu menunduk tak lagi saling menatap, tak lagi saling berbicara.

WhatIsLove?Where stories live. Discover now