32-photo shoot

12.2K 1.5K 138
                                    

Happy reading
🌿~•~•~•~🌿

Tiga pria lucifer berjalan keluar perusahaan dengan wajah datar kecuali sosok remaja laki laki didalam gendongan pemilik perusahaan,semua karyawan beserta penjaga menunduk hormat saat mendapati pimpinan mereka berjalan melewati mereka semua, sedangkan kavelo remaja itu tertidur pulas di gendongan sang ayah karena kelelahan saat selesai bermain.

Mobil seharga 19 juta USD atau sama dengan 269 miliar rupiah berjalan meninggalkan perusahaan, di dalam mobil terdapat demon yang menatap wajah putra bungsunya dengan intens, putranya sama sekali tidak terusik oleh suara suara kendaraan.

Kavelo Dallevile Dexter Lucifer remaja berusia 16 tahun itu akan menjadi pewaris utama nya nanti, tidak peduli darah yang tidak mengalir didalam diri kavelo, kavelo akan tetap menjadi pewaris sah nya, kedua putranya tidak masalah dengan hal itu, karena vander mempunyai perusahaan sendiri, terkecuali putra keduanya arga dia akan ikut serta kedalam hak perusahaan karena putranya tidak niat sama sekali untuk melanjutkannya, arga lebih memilih menjadi dokter bedah.

Dia sama sekali tidak masalah dengan itu, karena putranya berhak memilih menentukan masa depan mereka tetapi dengan syarat, bahwa mereka harus mau meneruskan perusahaan walaupun itu akan menjadi pekerjaan sampingan mereka semua. Lima puluh lima persen harta warisan akan turun kepada kavelo, sedangkan sisa nya akan turun kepada kedua putranya.

Tangan kekar miliknya mulai mengusap punggung kavelo, dahinya mengernyit saat merasakan baju putranya lembab begitu juga suhu tubuh kavelo terasa dingin, dengan perlahan demon membuka kaos putih yang melekat ditubuh putranya.

Melihat sang adik yang bergerak tak nyaman di pangkuan demon, vander yang berada di samping segera mengangkat tubuh sang adik kedalam pangkuannya, menghiraukan tatapan tajam dari pria tua disebelahnya, sedangkan demon dia menghela nafas berat dengan lembut ia memakaikan sweater dengan ukuran tubuh putra bungsunya yang tersedia didalam mobil.

"Anak itik anak ayam, pantat mu bintik bintik karena demon" kavelo mengingau dalam tidur, arga yang sedari awal memerhatikan ayah dan kakak nya tertawa terbahak bahak mendengar adik kecilnya mengingau.

"Diam arga sebelum daddy mematahkan lehermu" ucap demon dengan nada rendah.

Sedangkan keturunan kedua lucifer vander terkekeh melihat bibir kecil yang terlihat bergerak mengecap apapun, dengan usil vander meletakan jari tangannya, dan ya bibir itu bergerak mengecap jarinya, vander beralih mengelus rambut kavelo membiarkan jari telunjuk nya di emut.

El supir pribadi keluarga lucifer hanya berani menyimak dan melihat, jika dia ikut mengeluarkan suara nyawanya akan terancam, walaupun hanya dengan suara tawa kecil.

***

Suara langkah kaki menyadarkan aleta dari tontonan drama Korea kesukaan nya, penthouses drama korea yang kini dia tonton, sedari awal menonton dia selalu mengumpati para setan disana.

"Kenapa putraku mas?" Tanya aleta khawatir saat mendapati putranya berada didalam gendongan demon.

Demon berjalan mendekati aleta lalu menyerahkan kavelo yang masih tertidur pulas, dengan sigap aleta mengambil nya dan menyenderkan tubuh putra kecil nya di tubuhnya, aleta mengelus lembut surai rambut pirang milik kavelo, bau harum vanilla bercampur banana menguar dari tubuh kavelo, bau yang membuat semua orang merasa tenang saat berada di dekat kavelo.

"Tidur" balas singkat nya, sebelum beranjak dari ruang keluarga demon menyempatkan mencium singkat kening aleta, disusul vander dan arga yang ikut mencium pipi mommy nya. demon mendengus malas dia tidak rela berbagi dengan siapapun termasuk kedua putranya

Setengah jam berlalu ketiga pria kini keluar dari dalam lift bertepatan dengan kavelo yang membuka matanya, demon menduduki dirinya di sofa single menunggu permintaan kavelo yang ingin bersamanya, vander dan arga ikut duduk disamping mommy mereka.

Kavelo Sequel Where stories live. Discover now