Setelah perjalanan yang sangat jauh, akhirnya mereka sampai di sebuah vila itu. Ayana benar-benar kagum melihatnya, benar-benar sebuah vila yang cukup sederhana tetapi terkesan elegan. Apalagi suasana di sekitarnya sangat mendukung, dengan pemandangan kota Bandung yang begitu indah dari atas itu.

"Ini benar-benar bagus sayang," ucap Ayana.

"Iya, sebab itu aku memutuskan untuk membeli vila itu, karena aku yakin kamu sangat menyukai suasana seperti ini," jawab Arga yang kemudian memeluk tubuh Ayana dari arah belakang.

"Yok masuk," ucap Arga.

Sesampainya di dalam vila itu, Ayana kembali di buat kagum. Suasana di dalamnya begitu nyaman. Ia langsung melihat ke sekeliling tempat itu dan tidak ada celah yang membuatnya tidak suka dengan tempat itu.

"Bagaimana, kamu suka?" Tanya Arga.

"Banget," ucap Ayana dan ia langsung mengecup bibir Arga.

"Ya udah yok kita ke kamar, setelah itu kita pergi belanja untuk membeli kebutuhan kamu dan membeli makanan," ucap Arga.

Sesampainya di sebuah ruangan, Ayana langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuk itu. Ia mulai memejamkan matanya, tetapi tidak berselang lama ia mendengar Arga membuka pintu sebuah lemari pakaian yang berada di kamar itu.

"Kok pakaian kamu dimasukin ke situ? Ini kan kamar aku Mas," ucap Ayana sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kamar kita sayang," mendengar hal itu Ayana langsung kaget. Apa yang dimaksud oleh lelaki tampan di depannya itu?

"Aku nggak mau satu kamar sama kamu," ucap Ayana.

"Di sini baru satu kamar yang siap di renovasi, kamu mau tidur di kamar yang masih berantakan itu?" Tanya Arga menghampiri Ayana yang masih cemberut.

"Tapi mas, kita nggak bisa satu kamar gini. Kita udah sama-sama dewasa," mendengar hal itu Arga langsung membawa Ayana ke atas pangkuannya.

"Sayang kita udah lama pacaran, pernah aku memaksa kamu untuk melakukan hal itu? Aku mau melakukannya jika kita sama-sama menginginkannya. Jadi aku berharap kamu nggak berpikiran macam-macam," bujuk Arga.

Mendengar hal itu Ayana hanya diam dan menganggukkan kepalanya. "Ya udah yok kita belanja dulu, takutnya nanti kemalaman," ucap Arga.

*****

Akhirnya mereka sudah siap berbelanja, saat ini mereka berdua kembali masuk ke dalam kamar. "Mas duluan aja yang mandi, aku mau beresin baju-baju ini dulu," ucap Ayana.

"Oke," jawab Arga.

Setelah semuanya siap dan Arga akhirnya pun selesai dengan ritual mandinya. Lelaki itu keluar hanya dengan boxer nya saja. Hal itu membuat pipi Ayana terasa begitu panas. Ia langsung mengambil handuk dan berlari ke dalam kamar mandi.

Sedangkan Arga langsung tersenyum melihat tingkah kekasihnya itu. Setelah cukup lama Ayana mandi, akhirnya ia selesai. Ia melihat ke sekeliling kamar, ternyata Arga sudah tidak berada lagi di sana. Ia sudah lengkap dengan piyama nya dan langsung mencari Arga. Sesampainya di dapur, ia melihat lelaki itu sedang memasak.

Spontan Ayana memeluk Arga dari belakang. Sedangkan Arga hanya diam melanjutkan aktivitas masaknya. "Mas," ucap Ayana.

"Hm," jawab Arga.

"Mas sayang nggak sama aku?" Tanya Ayana.

"Sayang," jawab Arga dengan singkat.

"Buktinya?" Tanya Ayana yang semakin mengeratkan pelukannya.

"Menikah dengan kamu pun hari ini aku siap sayang," Ayana langsung tersenyum mendengar hal itu. Ia tidak ingin melanjutkan pembicaraan mereka lagi, baginya Ayana semua itu sudah sangat cukup untuk nya.

Setelah Arga masak, Ayana membantunya untuk menyiapkan makanannya. Mereka berdua memilih untuk makan di luar saja dengan pemandangan kota Bandung. Saat ini mereka sedang menikmati makanan mereka masing-masing, dan sama sekali tidak ada pembicaraan di antara mereka berdua.

Setelah menyelesaikan makan malam, Ayana menyenderkan tubuhnya di samping Arga sambil memeluk laki-laki itu. "Kenapa Mas?" Tanya Ayana yang melihat Arga menatapnya.

Tanpa menjawab pertanyaan dari Ayana, Arga langsung mencium bibir ranum milik Ayana. Lama kelamaan ciuman itu menjadi lumatan dan jelas terdengar lenguhan dari bibir gadis itu. Tiba-tiba kesadaran Arga kembali, ia langsung melepaskan ciuman di antara mereka.

"Maaf," ucap Arga. Sedangkan Ayana yang mendengar hal itu langsung naik ke atas pangkuan Arga dan kembali mencium bibir lelaki itu lebih dalam.

"Aku siap mas," ucap Ayana dengan menatap mata Arga. Sedangkan Arga kaget mendengar hal itu, apakah gadis miliknya ini sedang bermimpi?

"Kamu yakin?" Tanya Arga yang tak kalah menatap Ayana dengan begitu intens.

"Iya," mendengar hal itu Arga kembali membekap bibir gadis itu dan membawa Ayana ke dalam gendongannya menuju ke dalam kamar.

Malam itu Ayana telah menyerahkan mahkota miliknya. Ia merasa sudah yakin dengan lelaki itu, bahwa mereka sudah benar-benar di ditakdirkan untuk bersama. Malam itu hanya ada kehangatan di antara mereka, tanpa mereka pikirkan apa yang akan terjadi ke depannya.

*****

Ting

Sebuah pesan masuk, dan seketika lamunan Ayana buyar dari kejadian satu bulan yang lalu. Ia melihat ternyata itu pesan dari Dhaffi.

Pak Dhaffi 🥶 : {Bagaimana keadaan kamu?}

Melihat hal itu Ayana sama sekali tidak berniat untuk membalasnya, moodnya benar-benar hancur saat ini. Banyak pikiran-pikiran yang menghantuinya, semua kemungkinan yang akan terjadi nantinya.

bersambung...

Hai apa kabar semuanya?

Ini udah masuk sedikit bagian yang bikin kalian penasaran selama ini yaa 😉😉

Kalau mau up secepatnya, jangan lupa komen banyak-banyak dan vote yaa 💛

Salam sayang  ❤️

Notes With YouUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum