I'm Fine | Bab 29

37K 5.3K 105
                                        

Bab 29. Penulis

- i'm fine -

Keysa menggulingkan tubuh, kemudian menguap saat kesadarannya mulai mengambil alih. Ia duduk, menyingkap selimut miliknya lalu beranjak keluar dengan langkah kaki yang lunglai.

Semalaman suntuk Keysa tidak dapat bisa tertidur tenang karena rasa sakit yang melanda kepalanya terus-terusan. Ia baru bisa memejamkan mata saat jam menunjukan pukul tiga dini hari, dan kini ia baru terbangun di jam delapan pagi.

"Key jangan ngeluyur terus!" Martha mengerang melihat putrinya turun melalui anak tangga. Ia berjalan mendekat, kemudian memapah tubuh gadis ringkih itu menuju kursi makan.

"Kalau mau sarapan, tinggal panggil Mama aja. Hari ini Mama libur." Martha menghela nafas berat. "Jangan banyak gerak."

Keysa terkekeh canggung, mengingat kelakuannya kemarin sore yang keluar secara diam-diam. Untungnya Martha tidak tau dan sepertinya Rangga tidak pula mengadu.

Gadis itu berdeham kecil, "justru aku harus banyak gerak supaya pinggangnya gak sakit."

"Mama tau, tapi untuk sekarang kamu harus nurut." Martha tersenyum kecil seraya mengambil semangkuk bubur yang sudah di siapkan pembantunya.

Keysa tak menolak saat suap demi suap bubur hangat tersebut masuk ke mulutnya. Cukup lama sampai akhirnya ia sadar bahwa tidak ada satupun orang yang berada di dapur kecuali dirinya, Martha dan satu pembantu rumah.

"Papa udah berangkat?"

Mengangguk, Martha menjawab "iya, Papa ada meeting sama para direktur hari ini."

Keysa mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. Ini adalah weekday, pastilah orang-orang tengah sibuk dengan aktivitasnya. Tak terkecuali Rangga, pria itu pasti saat ini sudah berada di sekolah.

Keysa mendesah panjang.

Tidak ia sangka bahwa akan ada momen dimana dirinya akan rindu pada masa-masa ia bersekolah.

"Kapan Key bisa masuk lagi?"

Martha terdiam sejenak, ia terlihat ragu namun beberapa saat kemudian menjawab dengan yakin. "Setelah operasi, kalau kamu udah membaik."

Kini, entah kenapa semua hal terasa membosankan bagi Keysa. Zia hanya datang sesekali untuk menghiburnya. Lalu Kelvin, pria itu mengatakan untuk beberapa saat ini belum bisa menjenguk lantaran di sibukkan dengan urusan Ananta.

Kelvin bilang, ia akan menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Yaitu dengan memberikan pengertian lembut kepada tokoh utama cerita, bahwa sebenarnya pemeran utama lainnya sudah tidak berniat lagi dengannya.

Agak sedikit ironi, karena setelah Ananta benar-benar telah jatuh cinta, kini Kelvin lah yang berpaling darinya.

Keysa menyungkurkan kepalanya di meja makan. Tidak berminat lagi dengan bubur yang Martha sodorkan. Bibirnya pucat, badannya panas, serta kantung mata hitam yang tersorot. Ia merasakan tubuhnya mulai kembali lunglai, lemah tak berdaya.

Martha tersenyum lembut, lalu memegang pundak anaknya menenangkan. Khawatir kalau kesehatan anaknya yang tiba-tiba memburuk. "Tenang aja, pasti operasinya berjalan lancar."

I'm Fine ( End ) | [ Terbit ]Where stories live. Discover now