11

1.4K 268 14
                                    

Bumi baru aja beres nyuci motor kesayangannya yang banyak banget kenangannya sama Langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bumi baru aja beres nyuci motor kesayangannya yang banyak banget kenangannya sama Langit. Sambil bersenandung dirinya mengeringkan motornya dengan mengelapnya hingga kering dan berdiri bangga menatap motor hitam metalik itu bersih, hingga tak menyadari jika ada sosok lain yang selalu duduk dikursi boncengan belakangnya datang.

"Habis nyuci motor kak Bumi?" tanyanya tiba-tiba yang sukses membuat Bumi cukup terkejut dan terlonjak kecil, membuat sang penanya tertawa pelan hingga kedua matanya membentuk bulan sabit.

"Langit suka banget sih ngangetin Bumi! Iya habis nyuci motor kemarin kotor banget. Darimana sama Binbin?" jawab dan tanya balik Bumi pada Langit, sambil berjongkok menyamakan tingginya dengan anjing samoyed peliharaan kekasihnya, membuat Binbin si samoyed menjilati senang Bumi.

"Maaf kak Bumi. Habis jalan-jalan sama Binbin tadi ketaman kompleks." jawab Langit sekenanya sambil tersenyum melihat interaksi peliharannya dengan sang kekasih. Bumi berdiri, mengusak pelan surai Langit.

"Oh iya Langit, kamu ditanyain mama k--"

"Ditanyain apa sama mama kak? Ditanyain kemarin siapa yang masak didapur ya? Ditanyain telornya kok berkurang gitu? Ditanyain kok nugget di kulkas ilang satu pack? Iya?" potong Langit bertubi yang membuat Bumi tertawa lepas, padahal mamanya tidak pernah marah jika Langit main kerumah dan memasak untuk Bumi. Bumi kembali mengusak surai Langit, membuat beberapa tetangga yang melihat mengigit bibir mereka gemas, bahkan mama dan papa Bumi yang sejak tadi menguping dari ruang tamupun gemas.

"Bukan Langit." jawab Bumi santai sambil terus menyunggingkan senyum tampannya. Langit menelengkan sedikit kepalanya, menatap bertanya Bumi.

"Terus apa??" tanya Langit penasaran yang kelewat lucu dan menggemaskan dipemandangan Bumi. Bumi tersenyum, meraih tangan Langit yang bebas dan mengecup punggung tangan Langit.

"Ditanyain mama, kapan siap jadi menantunya." ucap Bumi final yang sukses membuat Langit membulatkan matanya terkejut dan mendekat pada Bumi, menyembunyikan wajahnya yang sudah merona pada perpotongan leher Bumi.

"Iya Langit, kapan mau jadi menantu mama sayang?" teriak mama Bumi dari dalam yang sukses membuat Langit makin mendusal pada perpotongan leher Bumi dengan muka yang sudah semerah kepiting rebus, sedangkan Bumi hanya tertawa lepas dan membawa Langit makin erat kedalam pelukannya.

Selesai.

Selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gulali. | Markno✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang