Five

262 25 2
                                    

Flashback On

Bel misi terdengar berbunyi di seluruh ruangan. 'Bagaimana Umbrella Academy akan jadi pencegah kejahatan yang efektif jika kita tak bisa meninggalkan rumah untuk misi?' teriak Dad. Semua sibuk bersiap-siap, kecuali [y/n] yang sudah siap. [y/n] mengikuti Mom untuk membantu yang lainnya.

'Topeng dominoku tak ketemu' kata Allison gugup.

'Aku butuh perhatian setelah misi yang lalu' balas Mom dan memberikan topeng domino milik Allison.

'Thanks Mom' lanjut Allison dan langsung berlari keluar.

Flashback off

'Five aku mengantuk' kataku yang masih bersama Five di dalam mobil.

'Kalau begitu tidurlah. Aku tidak akan mengganggumu.' jawab Five lalu melepaskan jasnya dan memberikannya padaku sebagai selimut.

'Thanks' jawabku singkat dan langsung terlelap. Saat aku tertidur aku masih bisa mendengarkan gumaman Five. Gumamannya sungguh menggangguku.

'Apa yang kau bicarakan Five?' tanyaku padanya.

'Lance aku melihatnya, dia sedikit mencurigakan' kata Five.

Five pergi berteleportasi dan menyuruhku kembali tidur. Aku sangat mengantuk hingga lupa apa yang terjadi semalam. Tiba-tiba ada orang yang memaksa membuka mobil. Aku bersembunyi di balik jok mobil dan saat orang-orang itu masuk aku meninjunya. 'What the hell [y/n]' teriak Diego.

'Diego? I'm sorry. Aku kira kalian orang jahat' kataku meminta maaf pada Diego.

Aku, Diego dan Luther mencoba mencari keberadaan Five. Dan betapa bodohnya Five saat kami mencarinya dia dalam keadaan mabuk. Luther membawa Five. 'kita tak bisa kembali ke rumah. Tak aman. Psikopat itu bisa kembali kapan saja' kata Luther.

'tempatku lebih dekat. Dia takkan dicari disana.' jawab Diego.

'What are you talking about?' tanyaku bingung pada mereka.

'Ada orang yang mengincar Five, dan mereka menghancurkan rumah.' jelas Diego.

'Apa ada yang terluka?' tanyaku khawatir pada mereka.

'Kami baik-baik saja adik kecil' kata Diego.

'I'm not a child' kataku marah.

'kau mau memuntahiku' kata Luther pada Five.

'kau tahu apa yang lucu? Aku melalui pubertas dua kali. Aku menghabiskan sebotol kan? Itu yang ku lakukan. Saat dunia yang ku cintai dan orang yang ku sayangi akan berakhir wus, hilang. Kalian membicarakan apa?' kata Five mengoceh.

'Dua orang bertopeng menyerang Academy tadi malam' jelas Luther.

'Mereka mencarimu. Jadi kau harus fokus. Mereka mau apa?' timpal Diego.

'Namanya Hazel dan Cha Cha. Mereka bahkan membahayakan [y/n] dua kali' kata Five.

'Ah... Aku ingat mungkin orang yang menyerang Academy sama dengan orang yang menyerangku dan Five' kataku.

'Paling terbaik. Kecuali untukku tentunya.' Five melantur lagi.

'terbaik apa?' tanya Luther pasa Five.

'[y/n] bilang ia benci saat aku minum. Harusnya menamaiku Shirely' lanjut Five. Aku mencoba menahan tawaku, aku tau ini bukan saatnya untuk bercanda.

'Hai! Kau harus fokus! Apa yang di inginkan Hazel dan Cha-cha? Kami hanya ingin melindungimu.' kata Diego sedikit marah.

'Melindungiku? Aku tak butuh perlindunganmu. Kau tahu berapa orang yang telah ku bunuh? Aku empat penunggang kuda.' jelas Five lalu muntah dipangkuan Luther.

'Aku membencinya' kataku dengan jijik. Kami sampai di tempat tinggal Diego. Luther menidurkan Five.

'Funny. Jika aku tak tahu ia menyebalkan aku akan bilang ia terlihat manis saat tertidur, dia seperti [y/n] saat tertidur.' kata Diego.

'Dan kau selalu menggangguku tidur!' kataku pada Diego.

'Karena kau manis saat tertidur' lanjut Diego.

'Jangan khawatir. Ia akan sadar juga. Kembali normal dan menyebalkan.' jelas Luther.

'tak bisa selama itu. Harus aku cari tahu hubungannya dengan orang gila itu sebelum yang lain mati.' timpal Diego.

Author Pov

'semua yang dikatakan sebelumnya, menurutmu apa maksudnya?' tanya Luther pada [y/n]. Tapi gadis itu tidak menjawabnya. Luther melihat [y/n] yang tertidur di samping Five.

'Anehnya aku merasa [y/n] selalu menjadi anak kecil. Seberapapun dia bersikap dewasa dia masih terlihat kecil dimataku' kata Luther. Tiba-tiba Diego mendengar sesuatu dan langsung menuju arah pintu dan bersiap-siap untuk menyerang.

'Kau gunakan pisau sialan yang lain padaku aku akan menuntut.' teriak Al pada Diego.

'Apa maumu, Al?' tanya Diego.

'Aku bukan sekretarismu. Seoeang wanita meneleponmu, katanya ia butuh bantuanmu.' lanjut Al.

'wanita siapa?' tanya Diego lagi.

'entahlah. Seorang detektif sepertinya namanya Blotch atau semacamnya.' Jawab Al.

'Patch?' tukas Diego. Lalu Diego terburu-buru untuk menemui Patch.

'ia ingin kau menemuinya di Motel, tempat kotor di Calhoun. Sekitar satu setengah jam yang lalu. Katanya ia menemukan saudaramu.' jawab Al dan berlalu pergi. Diego dan Luther saling bertatapan lalu melihat ke arah Five dan [y/n] yang sedang tertidur pulas.

'itu tak masuk akal' kata Diego pada Luther. Lalu Luther dan Diego bertatapan lagi.

'Klaus' kata mereka berbarengan.

Keesokan paginya Five terbangun dan langsung melihat wajah [y/n] di depan wajahnya. Five menyelipkan rambut [y/n] pada telinganya agar tidak mengganggu [y/n] tertidur, Five tersenyum. 'Manis' gumam Five.

Number Five x ReadersWhere stories live. Discover now