Chapter #7

223 98 36
                                    

Ini lanjutan yang chapter sebelumnya yah!
Kepo kan apa yang terjadi sama nesa dan alga sampe alga berubah, wkwk, cekidot.

•••
"Jangan berubah disaat aku sudah dalam mencintaimu." --Nesa Gladys
•••

Flashback On🔓

Aku dan Alga menduduki sekolah, kelas dan bangku yang sama, kita bahkan sudah begitu dekat satu sama lainnya.

Aku juga bersyukur sebab dia mampu mengalihkan segala sedihku menjadi kebahagiaan di setiap waktu.

Namun, semua itu sirna saat kedatangan siswi baru yang tak lain dia adalah mantan Alga —Gabby Teana—.

Awalnya tak terjadi apapun hingga tiba-tiba saat akhir semester kelas dua, semuanya menjadi kacau.

Gabby selalu memojokkanku dan menuduhku kepada Alga. Namun, semua dibantah oleh Alga.

Hingga sewaktu aku sedang sendiri dan menunggu angkutan umum, di situlah dia membalaskan dendamnya padaku.

"Heh cewe gatel!" teriak Gabby yang menjambakku tiba-tiba dari belakang.

"Aaa ... sakit," rintihku yang berusaha melepaskan tangannya dari rambutku.

"Ba*ot, ikut gue!" Gabby dan kedua temannya  menyeret paksaku.

Aku terus memberontak tapi sialnya tak mudah bagiku untuk melepaskan diri dari cengkraman tiga manusia biadap ini.

"Lepasin!" pintaku yang ditulikan oleh mereka bertiga.

Aku memberontak tapi gabby malah mencengkramku lebih kencang.

"Bisa diem gak sih!" Gabby menatap tajam ke arahku, sebelum akhirnya aku dikunci disatu ruangan yang sama dengannya.

Disitulah aku dibully dengan siksaan yang mereka rancang. "Akhirnya si cewe gatel masuk perangkap kita gais,"tutur Gabby yang menyeringai seram.

"Yoi, dah lama kita nantiin momen ini," sahut Jesika yang diangguki Yola dan Gabby.

Sedangkan aku berusaha melepaskan diri sendiri dari mereka. "Bisa diem gak sih Anj!" bentak Yola padaku.

"Buruan deh, Gab, kita siksa aja nih sekarang!" usul Jesika yang diangguki Yola.

"Kalian kenapa ngelakuin ini ke gue?Apa salah gue?" tanyaku lirih.

"Apa?!"

"Coba ulang!" Gabby mendekatkan dirinya padaku.

"Kenapa lo ngelakuin kek gini ke gue, emang gue salah apa sama lo?" tanyaku sambil mencoba membebaskan diri dari cengkraman mereka bertiga.

"Ck miris ... coba lo inget, gimana gue dipermaluin di depan Alga, lo selalu dibela dia dan gue malah dipermaluin, shit! Dan sekarang lo tanya apa salah lo sampe gue giniin, lol banget, hahaha."

Gabby mencengkram rahangku yang membuatku mengaduh, kukunya seperti menusuk setiap kulit diwajahku.

"Oke gais, gue kasih waktu ke kalian buat kasih pelajaran!" titah Gabby yang diangguki dua temannya itu.

PUPUS ✅Où les histoires vivent. Découvrez maintenant