10 (End)

4.1K 368 193
                                    

Story ini aku pubhlish lagi karena banyak yang belum baca sampek habis...

Segera baca...


Selamat Membaca...
.
.
.

9 bulan kemudian...

Hari ini sorak riuh kegembiraan terdengar menggema di KHS. Bagaimana tidak? Hari inilah pengumuman kelulusan bagi siswa kelas dua belas. Dan yang lebih menggembirakan lagi, semua murid KHS lulus dengan nilai diatas rata-rata.

Shion tersenyum, ia harus memberitahu Hinata jika ia lulus dengan predikat terbaik ke tiga. Menggeser posisi Uchiha Sasuke. Ah, rasanya Shion tidak sabar untuk memamerkannya pada Hinata. Walau sebenarnya ia sedih, karena Hinata tidak ada dalam alumni nanti.

"Naruto... Aku duluan." Shion mengedipkan matanya pada Naruto.

"Kau dan Shion semakin dekat."

"Hn."

"Kalian menjalin hubungan lebih?" Naruto tersenyum culas. "Menurutmu, ketika wanita dan pria tinggal satu atap, apa yang akan terjadi?" Tanya Naruto pada Sai.

Sai tentu saja berfikir mengarah ke arah negatif.

"Waahhh, kau akan segera menikahi Shion?"

"Tidak."

"Lalu..."

"Aku akan kuliah, beasiswa ku tembus." Jawab Naruto.

"London?" Naruto mengangguk saat ditanya Shikamaru.

"Menikahnya kapan?" Tanya Sai polos. Semenjak mereka tau Naruto sudah bukan bagian dari keluarga Namikaze lagi, sahabat Naruto tetap ada disisi Naruto.

"Hasihhh, bersiaplah." Ujar Garaa. Mereka mengeryit dengan ucapan tak jelas Garaa. Tak lama datanglah segerombolan siswi yang meminta foto kepada mereka sebagai kenang-kenangan. Para gadis itu berebut saling dorong untuk bisa berfoto dengan pangeran sekolah angkatan mereka.

Shikamaru, Sai, Sasuke dan Garaa kewalahan menghadapi para gadis ini. Berbeda dengan Naruto yang hanya menatap tajam kearah mereka semua, sehingga para gadis tidak berani mendekat pada Naruto.

Ponselnya berdering, merogoh saku celananya santai.

Naru, Hinata sudah melahirkan. Selamat menjadi Ayah...😍😍😍 Anakmu tampan sekali.

Naruto merasa seperti jantungnya akan terlepas. Bisa-bisanya Hinata melahirkan tidak mengabarinya. Tidak salah juga sih, selama ini Naruto berlagak tidak peduli pada Hinata dan calon bayi mereka yang sekarang sudah jadi bayi sungguhan. Naruto meminta bantuan Shion untuk memantau keadaan Hinata, perkembangan calon bayinya dan lain sebagainya.

Setelah resmi dikeluarkan dari kartu keluarga oleh Namikaze Minato, Naruto sibuk bekerja di perusahaan Uchiha. Jangan remehkan kemampuan otak Naruto dalam bisnis. Walau ia bekerja sepulang sekolah, Naruto mampu menyelesaikan tugasnya sama dengan para pegawai lainnya.

Naruto bergegas ke rumah sakit, namun intrupsi dari Kakashi menghentikan gerakannya.

"Naruto, kau berangkat malam ini."

Tidak bisakah Tuhan berbaik hati sedikit padanya. Itu yang Naruto eluhkan sekarang. Ia baru saja bahagia dengan kelahiran anaknya, sekarang Naruto harus mau menelan pahitnya kenyataan kembali. Ia, harus berpisah dari Hinata dan sang putra.

"Tidak boleh telat, tepat pukul tujuh malam ini. Pesawat mu akan take off."

Tidak, dirinya tidak boleh lemah, ini demi Hinata dan anaknya. Jarak bukanlah masalah, ia bisa setia. Saat ini, yang harus ia lakukan adalah bertemu dengan Hinata dan anaknya.

LOVE DESTINYحيث تعيش القصص. اكتشف الآن