"Kamu boleh istirahat, sebelum itu sebaiknya kamu ganti baju dulu." Pak Yanto melihat keadaan Keysa yang masih basah karena baru saja naik dari kolam renang. "Jaga kesehatan kamu, Key."
- i'm fine -
Saat Keysa memasuki ruangan, matanya langsung menangkap objek yang serba putih dan steril. Terdapat beberapa ranjang tidur kecil serta tirai-tirai yang membatasi tiap ruang.
"Kamu sakit, Key?"
Keysa menoleh begitu merasa namanya terpanggil dari salah satu sudut.
"Mau aku ambilin obat? Kamu sakit apa?"
Menyadari bahwa pemilik suara lembut itu adalah tokoh yang memiliki peran berlawanan dengannya, Keysa langsung mendengus. "Gue cuma butuh istirahat, sebaliknya disini kayaknya lo yang butuh pertolongan."
Ananta terkekeh kecil hingga terbatuk-batuk, "aku baik-baik aja berkat kamu."
Keysa memutar kedua bola matanya jengah, tanpa alasan. Berinteraksi Ananta entah kenapa adalah hal yang tidak paling dia sukai sekarang. Meskipun begitu, Keysa tetap merebahkan dirinya tepat di samping ruang dimana Ananta merebahkan dirinya lebih dulu.
"Aku tau kamu pasti punya sisi baik kaya gini," Ananta tersenyum di balik tirai tanpa melihat Keysa. "Aku harap kamu bakal terus selamanya kaya gini."
Ah, jadi begitulah sosok Keysa di mata orang-orang. Penjahat yang tak memiliki belas kasih atas penderitaan korbannya. Peran yang ditakuti hanya karena alasan yang bahkan tidak ia lakukan.
"Soal Kelvin," Ananta menjeda kalimatnya. Nadanya terdengar ragu saat membahas topik ini. "Aku beneran gak pernah satu kali pun punya niat buat ngerebut dia dari kamu."
"Aku tau betul gimana rasanya pas punya sesuatu yang sangat kita harapin di ambil dengan gak adil." Ananta menyimpulkan kedua jemarinya kaku, perasaannya mendingin mengingat perlakuan ibundanya yang selalu melakukan hal tersebut terhadap dirinya.
Ananta hanya ingin punya teman, dan Kelvin adalah sosok pendengar yang baik. Meskipun tidak bisa ia pungkiri bahwa perasaan nyaman mulai tubuh di antaranya, tapi itu tidak membuatnya menjadi lebih egois untuk merebut seorang teman dari sosok yang paling membutuhkannya selama ini.
Begitupun dengan Keysa. Ananta adalah orang asing yang paling menyadari bahwa setiap ancaman dan gertakan yang dilakukan oleh gadis itu hanyalah perlindungan dirinya dari rasa kesepian.
Keysa tidak ingin kehilangan seseorang, dan Ananta adalah orang yang butuh teman. Perbedaan mencolok itu, pada akhirnya tetap terlihat seperti persamaan menyedihkan di antara hubungan menyakitkan ini.
"Karena sejujurnya dimanapun itu, pasti bakal jauh lebih baik kalau aja aku bukan Ananta." Ananta merasa hidupnya sangat malang.
Ia bekerja keras, belajar lebih rajin, serta menjalankan hidup sesuai dengan apa yang diinginkan ibunya. Tapi, sebanyak apapun usaha dan prestasi yang didapat tetap tidak sebanding dengan rasa bangga ibunya kepada sang kakak.
"Aku berharap aku bisa hidup tenang kaya orang mati, Key." Ananta menangis terisak-isak, ia sadar betul ini adalah sebuah ucapan sekaligus permohonan untuk Keysa. Mutlak, serta penuh pemaksaan.
Ananta lelah, tapi seolah tidak cukup dengan itu Keysa ikut menyiksa nya.
Selama ini Ananta telah menderita.
Meskipun diliputi rasa takut, ia kembali berujar dengan nada memohon dari balik tirai pembatas di antara mereka sore itu. "Aku gak bakal rebut Kelvin dari kamu, jadi tolong aku Key."
"Tolong lepasin aku dari semua ini," Ananta menangis sendu. Suaranya lirih serta mengandung pilu yang menyayat hati siapapun yang mendengarnya. Ruangan yang biasanya ramai oleh anggota palang merah remaja tersebut, kali ini sepi. Mereka seolah seperti memberi ruang kosong untuk dua tokoh itu saling mengenal lebih dalam.
"Tolong lepasin aku, Key."
Keysa terdiam, tak ada kalimat penghibur bahkan satupun yang bisa ia ucapkan untuk menenangkan tangis Ananta yang panjang.
Rasanya seperti Keysa menghadapi tokoh protagonis lemah sesungguhnya, setelah melakukan candaan yang jahat.
- i'm fine -
YOU ARE READING
I'm Fine ( End ) | [ Terbit ]
Teen Fiction[ SEBAGIAN CERITA DI PRIVAT. FOLLOW AKUN PENULIS UNTUK LEBIH LENGKAPNYA! ] - Dalam sehari, Keysa Tania kehilangan semuanya. Keluarga, tunangan sekaligus sahabat, maupun nyawa dalam kejadian nahas tabrak lari setelah ia memergoki sang kekasih berseli...
I'm Fine | Bab 14
Start from the beginning
![I'm Fine ( End ) | [ Terbit ]](https://img.wattpad.com/cover/230266219-64-k75663.jpg)