Knock My Heart, Nantha! - 1

122 12 0
                                    

Terlihat seorang gadis tengah melambaikan tangan pada Raya. Sedangkan Raya sedang menikmati jus yang barusan ia pesan. Cerah juga hari ini, bikin Raya jadi haus.

"Duh, Raya kebiasaan. Kalau udah nemu makanan jadi lupa dunia itu orang." Gerutu gadis yang tadinya melambaikan tangan pada Raya. "Raya bolot!"

"Raya! Pesenin mi ayam dong! Laper!" Teriaknya lagi. Dan Itu membuat Raya langsung menoleh. Kemudian Raya mengacungkan kedua jempolnya pada Chika, sahabatnya di kampus.

Sahabatnya itu sedang ke toilet sebentar, jadi lah Raya sendirian di kantin ini.

"Ah, lega. Emang jus melon kesukaan gue banget!" Ucap Raya, selanjutnya gadis itu bermain dengan ponselnya. Melanjutkan stalking cogan-cogan di aplikasi social media.

"Argh, ini Reihan Reagan ganteng maksimal! Gilak!" Raya memekik tertahan. Ia rupanya belum menyadari jika sedari tadi ada seorang laki-laki memperhatikan dirinya dengan raut wajah geli.

"Najis, over amat sama orang." Tanpa berdosa laki-laki itu meminum setengah gelas jus melon milik Raya. "Kurang manis."

"Heh! Nantha!! Itu jus gue, napa lo minum?! Iuuuuuuh, bekas lo! Males banget!" Reaksi Raya terlihat berlebihan.

"Gue haus, lupa nggak bawa duit. Mumpung ada minuman gratis ya sikat aja." Kata Nantha tanpa terlihat merasa bersalah.

"Gantiin jus gue pokoknya! Argh Nantha! Dasar rampok bauuu!" Raya menendang-nendang kaki Nantha yang ada dibawah meja.

"Gue lagi gak bawa duit, ngutang lo dulu aja. Sana pergi pesen. Gue mau balik ke ruangan BEM." Nantha sudah bersiap berdiri dan kembali ke tempat yang ia tuju.

Tadi niat Nantha ingin pergi ke kantin membeli sebuah minuman, namun dompetnya tertinggal di mobil. Karena sudah kepalang jauh untuk pergi ke parkiran ia tidak jadi beli dan malah melihat Raya di kantin.

"Nyebelin! Dasar Nantha miskin! Kemarin gorengan yang lo makan juga masih ngutang!" Raya mencak-mencak sebal melihat Nantha yang langsung pergi begitu saja setelah meminum jusnya.

"Bodo! Gue aduin tante Lilly!" Raya menyalakan ponselnya dan mengetikkan sesuatu.

"Mampus lo!" Kemudian Raya terkikik geli.

Kedua orang tua Raya dan Nantha termasuk dekat karena merupakan sahabat semasa kuliah. Apalagi orang tua Nantha sangat menyayangi Raya, Nantha tidak memiliki adik perempuan. Jadilah Raya sering main kerumah Nantha sedari kecil.

***

"Heh Raya! Lo aduin gue ke mama ya?! Dasar cepu lo!" Nantha mencegat Raya yang ada di lorong. Jam kuliah Raya barusan selesai, sedangkan Nantha sudah sedari tadi.

Gedung fakultas dan jurusan mereka berbeda.

"Eh Nanth, bawain ini dong. Berat tau!" Raya menyerahkan beberapa klipping, kertas dan keperluan lainnya di tangan Nantha tanpa persetujuan laki-laki itu.

"Wah dasar lo ya!" Nantha mendelik, namun tetap membawakan barang-barang Raya. Kalau dipikir-pikir lumayan berat juga membawa barang-barang ini.

"Heh, gue belum selesai ya Raya. Lo cepuin gue ke mama, ah dasar bocil!" Ucap Nantha saat mereka ada di lift hanya berdua. "Males nyusulin lo kalau ternyata jadi babu lo!"

"Siapa suruh susulin gue?!" Sahut Raya dengan galak. "Ini pelajaran soalnya lo suka ngutang! Heh bangke, utang lo udah lima ratus ribu di gue anjir. Gue dihukum bunda gak dikasih uang jajan gara-gara ketahuan beli album musiknya Reihan Reagan!"

"Halah, lagian lo juga kenapa sih beli gitu? Dari kecil lo gak berubah! Pantes gue panggil lo bocil terus. Udah pendek, suka marah-marah. Kayak Angry Bird!"

Knock My Heart, Nantha!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang