"hyunjin... Mau ikut main""ya udah sana main sendiri, pokoknya aku dan temen temenku gak mau main sama anak jelek dan aneh kaya kamu"
"f-felix gak aneh..." bela felix pada dirinya, hyunjin terlihat marah dan langsung mendorong felix sampai tersungkur di halaman depan rumahnya
"aw!!..." pekiknya saat sikutnya tergesek di tanah dan mengeluarkan darah
"masuk sana ke dalem rumah, obatin tuh luka" kata hyunjin lalu pergi bermain dengan teman temannya di lapangan depan rumah mereka
Felix hanya diam dan masuk ke rumahnya, ia mengambil kotak obat dan mengobati lukanya sendiri
Felix udah cukup besar dan sebentar lagi ia masuk smp bersama hyunjin, sejahat apapun hyunjin padanya felix tetap menganggap hyunjin adalah kakak yang baik baginya
Kedua orangtuanya sedang sibuk di kantor sampai ia harus di rumah dengan hyunjin. Tak bermain bersama karena hyunjin lebih memilih bermain basket bersama temannya daripada dengan felix
Felix mengobati lukanya di teras rumah sambil menunggu hyunjin selesai main. Itulah kebiasaannya semenjak hampir menginjak masa pubertas
Tak tau mengapa saat melihat hyunjin tersenyum ia ikut tersenyum, rasanya tenang banget. Felix sempat berpikir kalau hyunjin baik padanya mungkin ia tak akan merasa kesepian
Felix terus menunggu sampai malam dan ia ketiduran di teras. Hyunjin udah pulang dari tadi cuman di biarin aja si felix gak peduli hyunjin felix sakit ataupun mati.Hyunjin lebih pilih mandi lalu makan sendiri
Tak lama felix terbangun ia melihat sekitar sudah malam lalu ia mengambil kotak obat di sampingnya dan masuk ke dalam rumah, ia melihat hyunjin sedang makan sambil menonton tv
"apa liat liat?!" sarkas hyunjin saat felix ketahuan mengamatinya
"e-enggak apa apa" felix mengalihkan pandangannya lalu masuk ke kamarnya. Ia mau mandi tapi kedua tangannya sakit
Baiklah, felix memutuskan untuk membersihkan badannya pakai kain yang di basahi air hangat saja setelah itu dia makan
Setelah ia membersihkan diri dan mengganti bajunya dengan baju tidur yang lucu, Felix melipir ke dapur. Ia tau hyunjin tak akan membiarkan ia makan jadi sebelum mama papanya repot di kantor, felix di kasih pesangon biar bisa masak sendiri.Walau cuma buat roti isi ia sudah cukup bahagia bisa masak
Felix makan rotinya sendiri di meja makan, beda sama hyunjin yang lagi asik nonton tv semaunya. Biarkan saja yang penting hyunjin tak akan mengganggunya pikir felix
"hm..sepertinya hujan akan turun.. Apakah ada petir juga?" tanya felix liat jendela rumah yang memperlihatkan langit yang begitu gelap, tak ada bulan dengan kilatan cahaya
"tidur aja deh, lumayan enak tidurnya kalo pas hujan" riangnya lalu ia menghabiskan susu putihnya dan membereskan piring dan gelasnya
Setelah itu ia naik ke atas dan menuju kamarnya, felix sebagai anak baik kalo mau tidur tuh sikat gigi dulu, cuci kaki,cuci tangan dan gak lupa cuci muka. Abis itu dia tidur di kasur dengan selimut tebal menutupi badannya
Belum sempat ia tertidur suara hujan dan petir terdengar cukup keras sampai ia terbangun karena kaget. Untung felix anak pemberani sehingga ia tak takut hal seperti itu
Tapi hyunjin.....
"AAA!!!" teriak hyunjin dari kamarnya, felix kawatir jadi ia menyibak selimutnya dan pergi ke kamar hyunjin
"hyunjin..." panggil felix, ia melihat hyunjin sedang duduk ketakutan di atas kasur dengan tertutupi oleh selimut
Felix baru ingat hyunjin itu takut sekali dengan suara gemuruh dan petir, dan jika situasi seperti ini mamanya yang akan menjaga hyunjin
Tapi mama papa mereka belum pulang. Mau tak mau felix harus menenangkan hyunjin. Perlahan felix mendekati hyunjin lalu duduk di sebelahnya
Felix sangat bingung bagaimana menenangkan hyunjin yang menangis dan memanggil mamanya
"ngapain kamu disini? Pergi!" usir hyunjin ke felix. Tapi felix diem, ia gak mau hyunjin kenapa napa
"aku gak butuh kamu, aku butuh mama. Sekarang pergi!"
Duarrr!!!
"AAA!!" hyunjin semakin takut, dengan reflek karena teriakan hyunjin felix langsung memeluk tubuh orang yang ia anggap sebagai kakak terbaiknya itu
"stt... Gak apa apa, aku bukan mama ataupun papa, tapi aku bisa temenin kamu disini sampai papa sama mama pulang" felix peluk erat hyunjin trus sambil di elus elus rambut hyunjin
Hyunjin merasa lebih tenang, pelukan felix seperti pelukan mamanya kepada dirinya. Itu cukup menenangkanya sampai hyunjin mulai tertidur di pelukan felix
Felix gak mau di pukul hyunjin kalau sampai ia tau dikamar hyunjin ada dirinya. Jadi felix benerin posisi hyunjin tidur dan menyelimuti hyunjin lalu felix kembali ke kamarnya dan tidur
Ia cukup senang bisa menenangkan hyunjin, felix sudah ada di kasurnya tapi sebelum tidur ia memandangi gelang kembar dan kalung rosario yang hyunjin banting waktu dulu
Felix tetap menyimpannya dan memperbaikinya. Siapa tau suatu hari nanti hyunjin bakal menerima pertemanannya dan bermain bersama
"semoga hari itu cepat datang" felix tersenyum dan dalam beberapa detik kemudian ia sudah berada di dunia mimpi
.
.
.
Tbc
YOU ARE READING
freckless🔞 END <hyunlix-skz>
Fanfictionhyunjin tak suka felix, ia benci anak itu, ia sangat membencinya, tapi ia juga sangat mencintainya penindasan yang ia lakukan demi membuat felix menderita justru membuatnya jatih ke dalam pesona pria manis itu bxb⚠️ hyunlix⚠️ nc (maybe)⚠️