15. Olimpiade se-Jawa Part 2

900 161 11
                                    

Taeyong benar-benar menepati pesannya kemarin. Entah berapa kali dia menelfon sampai Meyla terbangun dan mengatakan "halo".

Meyla masih menunggu kedatangan Taeyong di ruang tamu kosnya. Jam menunjukkan pukul 4.15 subuh. Jarak kampus dengan kosnya cukup dekat, jadi dia santai saja mau berangkat mepet pun tidak masalah.

Taeyong is calling..

"Halo"

"Udah sampe, buru ke depan"

"Oke tunggu"

Meyla bergegas menuju ke depan, dirinya segera masuk ketika melihat mobil Taeyong terparkir di seberang kos nya.

"Udah sarapan?" tanya Taeyong sambil melajukan mobilnya menuju kampus.

"Udah"

"Pake apa?"

"Air putih" jawab Meyla yang dihadiahi tatapan bete oleh Taeyong

"Kenapa kak?" tanya Meyla

Taeyong menggelengkan kepalanya. Matanya kembali fokus ke jalan.

Sesampainya di tempat parkir gedung kemahasiswaan, mereka bergegas keluar dan berjalan menuju aula utama. Terlihat beberapa manusia proker sudah berkumpul di sana dengan berbagai aktivitasnya.

"Mey, sini!" panggil Jeno

Meyla segera menghampiri Jeno dan mengambil duduk di depannya.

"Sama siapa?" tanya Jeno

"Kak Taeyong" jawab Meyla

Jeno diam sesaat. Matanya menelisik ke seluruh ruangan.

"Kok ga ada?"

"Apanya?"

"Orangnya, ga ada kan" kata Jeno

Meyla refleks menoleh ke belakang. Matanya ikut menelisik seluruh ruangan. Benar, tidak ada manusia proker bernama Taeyong di sana.

"Lah ga ada. Tadi di belakang gue kok." kata Meyla

"Yaudah, paling lagi ada urusan. Presensinya udah siap?" tanya Jeno sambil menyerahkan segelas teh hangat kepada Meyla

"Udah. Tinggal naruh di meja aja." jawab Meyla

"Oke deh. Jangan capek-capek ya lo. Bawa obat ga?" tanya Jeno lagi

"Iya bawa. Lo sendiri persiapannya udah semua?"

"Beres, tinggal nanti koordinasi antar divisinya aja." jawab Jeno sambil menyeruput teh nya

"Semangat ya koordinator acara, gue yakin lo pasti bisa kasih yang terbaik!"

"Makasih, Mey. Gue pergi dulu ya buat persiapan briefing." kata Jeno

"Gue ga ikut sekalian?"

"Nanti aja kalo udah ada panggilan dari divisi acara. Duluan ya" pamit Jeno

Meyla menganggukkan kepalanya. Kini dia duduk sendiri, sebenarnya ga bener-bener sendiri sih. Disampingnya ada manusia proker yang lain, tapi ya pada sibuk sendiri sama divisinya gitu. Cuma Meyla yang masih gabut sambil nyemil yupi.

"Sarapan dulu" kata seseorang sambil menyerahkan kresek putih.

Meyla menoleh ke arah si pemberi sarapan, Doyoung, yang masih berdiri disampingnya sambil menunggu kreseknya diambil.

"Keburu pegel gue" lanjut Doyoung

Meyla mengambil kresek putih dan menatap Doyoung dengan bingung. Perasaan dia ga nitip apapun, kenapa tiba-tiba si mantan gebetan dateng bawain sarapan?

ABYAKTA ✔️Where stories live. Discover now