Twenty Nine

19.4K 861 1
                                    

"Ngelamun aja. Ada apa?" Chelsea mengagetkanku yang sedang asyik melamun.

"E-eh gak papa kok." Aku gak bohong. Aku juga gak tahu kenapa mulai tadi aku hanya bisa melamun.

"Bagas? Putusin aja nappa sih?" Chelsea duduk di hadapanku. Kini aku dan Chelsea tengah berada di kantin sekolah. Bel tanda masuk belum berbunyi. Jadi, aku dan Chelsea memilih untuk pergi ke kantin.

"Gak segampang itu." Ucapku lalu meminum jus kesukaanku.

"Mau nunggu sampe kapan? Sampe kamu benar-benar sakit hati?" Tanya Chelsea, mengangkat satu alisnya.

"Entah. Udahlah, bahas yang lain aja." Ucapku lalu merogoh handphoneku.

Aku membuka lock handphoneku. Ternyata ada notif pesan dari, Bagas?

Di gymnasium jam ke-2-Bagas Adikara Robinson

Padat, dan singkat. Apa sih mau nya? Udah hampir beberapa minggu ngacangin aku, sekarang malah ngajak ketemu.

Aku menuruti perintah Bagas tadi. Aku izin ke kamar mandi, untuk menemui Bagas. Saat menyusuri koridor sekolah, aku merasa seperti ada yang mengikutiku. Tapi, biarlah aku tak pedulu.

Sebelum memasuki gymnasium, aku mendengar suara orang sedang bertengkar dari dalam. Siapa yang bertengkar? Bagas? Kenapa ada suara perempuan? Apakah Bagas bersama Lilly?

Dengan tidak sabar, aku membuka gymnasium. Apa yang aku lihat? Apakah benar itu Bagas? Mereka sedang apa? Apa Bagas sengaja menjebakku? Apa salahku sebenarnya? Apa selama ini aku salah mendiamkannya? Apa dia sudah tidak menganggapku ada? Lalu, kenapa hubungan ini masih terus berjalan? Apa dia takut aku patah hati? Apa sebenarnya dia tidak pernah menyukaiku?

"Bagas." Ucapku lirih. Air mata yang aku bendung pun sudah tidak kuat lagi aku tahan.

Bagas menoleh kepadaku, dia memasang wajah terkejutnya. Apa benar dia yang tadi mengirimkanku pesan? Kenapa dia jahat padaku? Apa sebenarnya salahku? Apa?

Aku berjalan mendekatinya. Dengan perasaan campur aduk, aku berusaha untuk tidak terlihat lemah di hadapannya.

"Ini yang mau loe tunjukkan? Jadi selama ini kalian berdua berpacaran di belakangku? Apa salahku? Kenapa kau tidak putuskan aku saja Bagas? Kenapa? Kenapa kamu lebih memilih untuk bersamanya di belakangku? Apa yang sudah kalian di belakangku? KITA PUTUS!" Aku menampar Bagas. Lilly meneriaki Bagas? Aku sudah tidak peduli. Seharusnya memang aku tidak terlalu berlebihan menganggap bahwa Bagas tidak menduakanku. Tidak berlebihan bahwa Bagas adalah orang yang menyayangiku. Seharusnya aku lakukan ini dari awal!

Aku berjalan keluar dari gymnasium dengan suara isakan. Sejak tadi Bagas memanggil namaku. Aku sudah tidak peduli. Aku tidak peduli dengan dia, dengan apa yang dia lakukan. Kini hanya tiga kata yang aku harus ucapkan padanya, 'Aku Membenci Kamu!'

Tak terasa waktu istirahat pun datang. Sejak pelajaran tadi, Chelsea tak henti-hentinya menanyakan kenapa aku menangis. Aku pun tidak bisa jujur. Jika aku jujur, pasti ada hal yang membahayakan yang akan terjadi.

"Sekarang cerita. Apa yang sebenarnya terjadi!" Geram Chelsea. Aku yang melihat ekspresinya pun, tidak bisa untuk menahan tawa.

"Kok malah ketawa sih? Ada yang salah?" Ucapnya. Suara tawaku berhenti. Dia sedang serius. Jika dia serius, tidak ada yang boleh menertawainya.

"Okay, aku cerita." Aku menghirup nafas sebentar. Menceritakannya harus perlahan. Jangan nangis Shilvy!

"Jangan marah, jangan memotong pembicaraan, jangan---"

"Udah deh, sekarang cerita. Gue udah tahu apa perintahnya!" Chelsea memotong pembicaraanku. Sepertinya dia sangat kepo.

"Gue putus sama Bagas." Ucapku lirih. Ku perhatikan gerak-gerik Chelsea. Awalnya dia terdiam. Tetapi tak lama kemudian, dia melotokan matanya. Wajahnya terlihat sangat marah. Sudah harus tanggung resiko, kalau cerita ke Chelsea!

"APA? KAMU PUTUS?" Tuh kan toa nya keluar. Aku harus banyak meminta pengampunan padamu Ya Tuhan.

-------

Maaf aku nextnya lama. Maaf nextnya pendek. Lagi gak enak badan:)

Makasih ya yang udah nyempetin baca, vote dan comment ceritaku. Always stay in my story okay;;)

Aku lagi mencoba membuat cerita baru. Judulnya sih 'Girl Problematic' baca ya. ;)

Jangan bosen-bosennya nungguin next partnya;) Love You My Readers!:*

My Arrogant BoyfriendWhere stories live. Discover now