"LO BELUM BAYAR UTANG LO KE BOKAP GUE, COKRO!" bentak Fira kepada pria tua itu yang ternyata bernama Cokro.

Cokro berdecih dan mengangkat tangan berniat untuk menampar Fira.

Hap!

Dengan cepat Fira menahan tangan Cokro, dan memelintirnya ke belakang dengan mudah.

Krak!

"Argh! Anjing!" teriak Cokro kesakitan.

Semua orang memekik terkejut.

"Sakit hm? Lemah lo! Badan aja sangar tapi nyali kek babi!" tukas Fira menghina.

"Bayar utang lo, anjing!"

"Gue gak akan bayar utang gue!" Cokro memberontak.

"Bajingan!" amuk Fira.

Bugh!

Fira menendang kencang alat kelamin Cokro hal itu membuat Cokro mundur kesakitan.

Cokro berdecih menatap sengit Fira dan menggulung lengan bajunya, terdapat tatto dengan naga berkepala dua di sana. Cokro berjalan cepat menghampiri Fira. Ia siap menghabisi gadis itu detik ini juga.

Fira menaikkan satu alisnya, dan menggulung lengan seragam waiters yang ia kenakan.

Bugh!

Belum sempat Cokro menyentuh Fira, Fira sudah menghajar Cokro dengan kencang.

Bugh!

Fira kembali melayangkan pukulannya ke wajah dan rahang Cokro.

Prang!

Ditendangnya Cokro dan dibantingnya badan Cokro ke salah satu meja pengunjung oleh Fira. Hal itu membuat meja yang terbuat dari kayu hancur, beberapa gelas dan juga piring yang ada di atas meja pun pecah menjadi beberapa bagian.

Sementara itu Senan masih diam di posisi melihat aksi keren Fira. Ia tak pernah menyangka sebelumya jika Fira seberingas ini. Dion sendiri pun sedari dibuat menganga oleh aksi Fira.

Cokro bangkit dari posisinya dengan susah payah, terlebih kini punggung dan bahunya berdarah karena tertancap paku dari meja, ia mengeluarkan sebuah pisau dari saku celananya dan siap menyerang Fira.

"GAK AKAN GUE BIARIN LO HIDUP TENANG! GUE GAK AKAN BAYAR UTANG GUE KE BOKAP LO KARENA DIA UDAH BERANI HINA GUE DI DEPAN UMUM!" teriak Cokro.

Cokro berjalan cepat ke arah Fira dan mengancam gadis itu dengan pisau yang ada di tangannya. Fira tertawa menyeringai. Saat Cokro sudah dekat dengan Fira, secepat kilat Fira berpindah posisi menjadi membelakangi Cokro.

Bugh!

Fira menendang lutut Cokro dari belakang, hal itu membuat Cokro jatuh tersungkur ke lantai.

Krak!

Tanpa menunggu lebih lama lagi Fira menahan punggung Cokro dengan lututnya, memelintir tangan Cokro ke belakang,  mengambil alih pisau yang ada di tangan Cokro, lalu menggoreskan pisau itu ke kulit leher Cokro dengan posisi melingkar melelilingi leher bagian depan hingga belakang. Hal itu membuat darah mengalir deras dari leher Cokro.

Jujur saja Fira tak berniat membunuh Cokro detik ini karena ia ingin melihat Cokro tersiksa dan ia akan membawa Cokro ke kantor polisi. Meskipun pada kenyataannya Fira sudah berada di puncak emosinya dan hampir saja membunuh Cokro.

Semua pengunjung kafe panik dan ketakutan melihat Fira yang berparas cantik dan lugu ternyata memiliki sisi gelap yang mengerikan.

"ASTAGA, BOS!"

SENANDIKA ✓Where stories live. Discover now