Jangan pernah menyerah || KEDUA

Start from the beginning
                                    

"Selalu gini, cape gua anjir" Kesalnya

Mood pagi ini benar-benar buruk

Hanya membutuhkan waktu dua puluh menit Gladys sampai di parkiran sekolah. Baru saja kakinya menapakkan di arena sekolah, suara Zoya mengagetkan nya

"Apa sih Zoy" Kesal Gladys.

"Lo udah ngecek gosip hari ini?" Tanya Zoya takut-takut

Dengan kesalnya Gladys mengangguk

"Utututu, sini-sini pelukk. Pasti Cemburu kan" Kata Billa

Gladys menatap tajam Billa yang membuat Billa tersenyum canggung

"Maap-maap" Kata Billa

"Dia adek kelas Dys" Kata Tamara memberitahu

"Kelas?"

"X IPA 2" jawab Tamara. Gladys mengangguk lalu berjalan ke arah kelas X IPA 2

"Dys.. Dys.. Mau kemana?" Tanya Salma yang mengejar Gladys

"Eh dodol, ya ngelabrak tuh bocah lah" Ucap Aleta yang juga mengejar Gladys

Tamara, Zoya, dan Billa ikut mengejar nya

Dengan tatapan mengintimidasinya Gladys melewati koridor kelas sepuluh. Kakinya berhenti melangkah ketika didepan pintu dengan papan X IPA 2

Gladys masuk ke dalam kelas X IPA 2 yang diikuti kelima teman-temannya

"Lo" Tunjuk Gladys kepada seorang gadis yang sedang duduk bersama ke dua temannya

Yang ditunjuk Gladys menunjukan dirinya "Saya?" Ucapnya. Gladys mengangguk

Lalu menatap tajam lawab bicarnya "Gua Gladys, lo pasti kenal gua kan?" Lawan biacaranya mengangguk takut

"Nama lo siapa?"

"Arabella" Jawabnya

"Anabel?" Kata Zoya polos. Salma menyubit tangan Zoya "Arabella, zoya" Kata Salma

"Gua dengernya Anabel ege, kaya setan aja" Kata Zoya

"Oke Arabella. Gua cuma mau nanya, ada hubungan apa lo sama Angkasa?" To the point Gladys

Zoya menyenggol Salma "Gua kira Gladys bakal marah-marah atau apalah, eh malah nanya begitu doang"

Salma ikut mengangguk "Gua kira juga gitu"

Arabella menggeleng "Engga ada hubungan apa-apa ka, ka Angkasa cuma nolong aku doang kemarin"

Gladys menyipitkan matanya, seolah menyari kebohongan dari Arabella. Tapi Ia tidak menemukan nya

"Gua cuma negesin, kalo Angkasa calon pacar gua. Jadi lo jangan berharap sama Angkasa" dingin Gladys. Setelah mengatakan itu Gladys pergi meninggalkan kelas X IPA 2

"Dys, ko cuma digituin doang" Kata Billa

"Terus lo mau gua ngapain? Nyakar-nyakar? Negerusak kelas tuh bocah? Gak elit banget" Kata Gladys. Saat ini Gladys sudah tidak terlalu kesal karna Ia sudah tau bahwa Angkasa dan Anabel eh ralat Arabella tidak ada hubungan apa-apa

Billa hanya mengangguk, mengerti. Setelah itu ke enam gadis itu masuk ke dalam kelas XI IPA 2

.....

Angkasa menarik tangan Gladys kasar, lalu membawa ke lorong yang menghubungkan ke perpustakaan. Saat ini Angkasa sedang jam olahraga sedangkan Gladys sedang pelajaran matematika. Gladys meminta izin untuk pergi ke kamar mandi

"Aduh, Sa. Pelan-pelan dong.. Tangan gua sakit nih" ringis Gladys

Angkasa menyentak tangan Gladys "Lo apa-apaan sih!!" bentak Angkasa

Gladys mengerutksn dahinya, tidak paham maksud dari Angkasa

"Maksud lo apa?" Tanya Gladys pelan

"Lo murahan!" Kata Angkasa

Gladys semakin tak paham yang diucapkan Angkasa

"Maksud lo apa sih Sa. Gua bener-bener gak ngerti"

"MAKSUD LO APA NGELABRAK ANAK KELAS SEPULUH!!! HAH!"

"Gue gak ngelabrak Sa, gua cuma ngasih peringatan kecil doang" Kata Gladys

Angkasa terkekeh "Gua denger, banyak yang bilang. Lo marahin anak kelas sepuluh. Ga itu doang, lo sampe nampar anak kelas sepuluh itu" Bentak Angkasa

Gladys menggeleng "Sumpah gua gak ngapa-ngapain tuh anak"

"Selama enam bulan ini gua diem, karna lo cuma sekedar ngelabrak tanpa main tangan tapi sekarang?" Angkasa menggelengkan kepalanya

"Sa. Lo salah paham"

"Halah basi!"

"Kenapa lo semarah ini si Sa" Lirih Gladys

Angkasa menatap Gladys dingin "Ngapain lo harus ngelabrak cewe itu"

"Gua cuma gak mau ada seorang pun yang deket sama lo!" Bentak Gladys

"Lo siapa, sampe ngelarang begitu" Tanya Angkasa datar

"Gue---" Gladys menunjuk dirinya "Cewek bodoh yang terus ngejar lo. Padahal jelas-jelas lo nolak gua" Mirisnya

"Gua gak minta lo ngejar" Datar Angkasa

"Tapi gua mau. Gua mau jadi cewe lo, gua mau jadi orang spesial buat lo"

"Tapi gua gak mau" Angkasa berbalik meninggalkan Gladys

"Cape ya Sa ngejar lo. Gak pernah dihargain"

Angkasa masih mendengar suara Gladys, lalu menatap Gladys

"Bodo amat"

Angkasa kembali berjalan meninggalkan Gladys

"Sa, mau sampe kapan pun. Gua bakal ngejar lo.. Cepat atau lambat gua bisa ngeluluhin sifat dingin lo" Lirih Gladys

********************************************

GLADYS {SELESAI}Where stories live. Discover now