27. Masalah-baikan.

14.8K 1.3K 135
                                    



[MY SWEET CELINE]

Langit sore Jakarta tampak begitu indah. Mobil melaju meninggalkan lapangan dimana pesawat pribadi banyak berjejer disana. Suasana di dalam mobil sangatlah hening. Sara duduk begitu kaku. Ia menahan napas kala duduk memojok diantara himpitan Yuda dan pintu mobil.

Sara terus berusaha memojok agar tak bersentuhan dengan Yuda, namun di sana Celine ingin tidur bebas di jok samping Yuda.

"Hey! Princess,.. hey. Mau gitu aja tidurnya?" bisik Yuda menyisir rambut anaknya dengan jari.

"He'em. Mau disinyiiih."

"Papaaah,.." erang Celine merengek. Sang ayah sigap menunggu.

"Yes, dear. Hmm?" timpal Yuda manis.

Sara menyandarkan kepala pada sandaran jok. Ia sejak tadi tak bisa melihat Celine karena tubuh besar Yuda.

Yuda mendengus atas segala tingkah menggemaskan anaknya. Celine meminta boneka yang baru saja dibeli di Jepang kemarin sebelum pergi. Untung saja ada. Anaknya memeluk boneka gajah itu dengan sangat erat.

"Mau dot. Ndoot. Ndot manaaa?"

"Dot? Kenapa dot? Bukannya my dear udah stop pake dot? Hmm?" bisik Yuda begitu sabar.

"Mau lagiii. Sekaraaang."

"Tu-tuan." Sara nyaris saja menyentuh punggung lebar yang sedang membungkuk itu. Segera ia menarik tangannya.

"Ada wadah minum yang disedot. Tap-tapu bukan dot. Siapa tahu bisa." Sara teramat pelan saat bicara.

"Haa?"

Pria gagah yang memiliki tato hingga tengkuk itu bangkit dari bungkuknya, membuat wanita bertubuh mungil disampingnya harus mundur memojok dan mendongak.

Yuda tak mendengar jelas apa yang Sara ucapkan. Ia kembali duduk tegap, lalu menunduk tuk mendekatkan telinga. Ia terpaku penuh. Mata dan wajah cantik nan indah bak mahakarya di dekatnya ini membuatnya jatuh hati.

"Papaaaah,.. mimiii. Mimi cucu nnyoot." Celine merengek gelisah.

"Ihik! Hik! Hiks."

"A-ah? Ya, sayang? Sebentar cantiik. Sabar sebentar ya, sayaang." Sara meraih tas barbie yang digantung, segera mencari botol.

"Seb-sebent-."

"Permisi, tu-." Sara terperangah mendapati Yuda menghadap padanya.

"Saya mau kasih in-."

Pria itu sengaja menghalangi setiap kemana tangan Sara tertuju. Sara mencoba menyerahkan botol melewati depan tubuhnya, lalu ke belakang, dan melakukannya berulangkali.

Terdengar decakan gelisah. Sara tak tenang Celine merengek meminta susu, tapi Yuda terus mengganggu.

"Kenapa?"

"Hhhh,.. Celine mau susu, tuan. Celine haus." Sara tampak frustasi, namun begitu sabar.

"Jangan panggil saya itu lagi." Yuda merebut kasar botol di tangan Sara. Sara sontak terperanjat.

My Sweet CELINE [TAMAT]Where stories live. Discover now