#5 Kaisar

1.4K 213 17
                                    

Sultan pingsan tapi anak itu udah di bawa ke UKS,bukan guru yang bawa tapi Kaisar cowok yang satu kelas dengan Sultan dan Djuna itu tiba tiba saja keluar dari kelas dan berlari ke lapangan padahal masih ada guru yang mengajar.

Djuna buka minyak kayu putih untuk di hirup sama Sultan berharap Sultan sadar,Djuna udah tau ini bakal terjadi fisik Sultan itu gak sekuat orang orang.

Dari kecil Sultan memang terus terusan dibawa bolak balik ke rumah sakit sama orangtuanya hanya untuk mengecek keadaan dan menstabilkan fisik anaknya,makanya Sultan di manja kayak gini.

"Djun lo yakin mau gue tinggal berdua aja sama Sultan?"Sekian lama Kaisar berdiri sambil bersidekap dada memperhatikan Sultan yang terbaring di ranjang UKS,dua kancing teratas seragam Sultan terbuka,tadi Djuna yang baru saja membalurkan minyak kayu putih di dada Sultan.

"Iya,tapi kalo lo mau ikut nun-

"Gue nunggu disini"potong Kaisar sebelum Djuna melanjutkan ucapanya.

Djuna mengangguk.

Sultan membuka matanya perlahan menatap ruangan putih dengan campuran biru langit dan bau minyak kayu putih yang amat menyengat.

Tanganya bergerak memijat kepala yang berdenyut denyut"Djun...Sultan dimana?"lirih Sultan menatap Djuna dengan pandangan kabur,walaupun buram tapi Sultan tau itu siapa sudah pasti Djuna tidak ada yang lain.

"Uks,lo pingsan".

Sultan mengerti lalu memejamkan matanya kembali,pusingnya kembali bel istirahat berbunyi suara gaduh para murid yang keluar dari kelas terdengar.

Djuna melirik Kaisar yang tidak mengalihkan pandanganya dari wajah Sultan sedetik pun bahkan berkedip rasanya mustahil jika di lihat lihat sebegitu bucinkah laki-laki disampingnya ini kepada Sultan,asal Kaisar tau saja sayangnya pujaan hatinya itu malah memperjuangkan laki-laki berhati tembok yang tidak akan pernah jatuh hati kepada Sultan,Sultan bodoh memang menyia nyiakan Kaisar tapi Djuna juga tidak bisa melakukan lebih dia hanya mendukung sahabatnya selama Sultan bahagia.

"Djuna,gue ke kantin dulu ya".

"Oh lu mau istirahat?yaudah geh sana ke kantin gue bisa jaga Sultan sendiri"Kaisar menggeleng pelan bukan,dia bukan ingin beristirahat di kantin.

"Gue mau beliin Sultan makanan sama air putih,nanti gue balik kesini lagi jaga bentar ya jangan kemana mana".

Pria beralis tebal itu mengangguk paham lagi pula Sultan masih lemas seperti ini akan Djuna bawa kabur kemana memangnya,Kaisar menatap Sultan terlebih dahulu sebelum dia keluar dari Ruangan ini.

Namun saat di ambang pintu keluar Kaisar hampir saja menabrak Raja yang tiba tiba saja muncul di hadapanya ketika Raja akan masuk kedalam UKS,wajah Kaisar berubah datar dan tak bersahabat,lelaki itu tidak suka dengan kehadiran Raja di sekitar Sultan rahang Kaisar mengeras pertanda dia memang membenci Raja.

Bahkan Raja pun ikut terkejut mendapati Kaisar yang berada di UKS namun wajah Raja begitu biasa tidak terganggu dengan tatapan intimidasi teman sekelasnya ini sudah biasa Kaisar menatapnya dengan pandangan penuh benci dan amarah,seingat Raja dia tidak pernah memiliki masalah dengan Kaisar tapi kenapa Teman sekelasnya ini sangat memusuhinya.

"Minggir gue mau lewat"tekan Kaisar,bahu mereka saling bertabrakan dengan kuat Kaisar memang sengaja,untuk apa Raja ada disini.

Raja menoleh kebelakang melihat Kaisar yang berjalan di lorong menuju kantin,Raja begitu bingung dengan situasi diantara dirinya dan Kaisar seolah olah dia memiliki problem yang membuat Kaisar benci padahal berkomunikasi dengan remaja itu saja Raja jarang,pandanganya kembali teralihkan,lelaki itu menggurungkan niatnya untuk melihat keadaan Sultan di dalam UKS.

Raja lebih memilih berdiri di depan ruangan UKS menatap Djuna yang sedang sibuk dengan Sultan sepertinya Sultan juga sudah ditangani dengan baik,Raja berbalik badan dan pergi dari sana tanpa sepatah kata pun.

Raja juga masih punya urusan dengan drama yang dibicarakan gurunya tadi bersama dengan Ratu,lelaki itu menjejakan sepatu hitamnya menuju ruangan teater.

***

Sultan melahap makananya sampai habis,perutnya benar benar lapar pingsan juga butuh tenaga jadi Sultan menerimanya dengan senang hati ketika Kaisar menyodorkan sekotak bubur ayam untuknya.

"Ical,istirahat aja sana jajan dulu,ical gak mau jajan emangnya?"Tanya Sultan menatap Kaisar dengan mata bulat polosnya menciptakan senyuman kecil di sudut bibir Kaisar.

"Duit Gue habis karna beliin lo bubur ayam tau gak".

Bibir Sultan mengerucut,Kotak bubur yang sedang dia pegang di lirik sisa sedikit buburnya Sultan dengan ragu ragu mengembalikan bubur yang hanya sisa sedikit itu kepada Kaisar.

"Buat?"bingung Kaisar ketika Sultan malah memberinya bubur sisa itu.

"Buat ical hehehe,nih makan bubur Sultan aja masih ada sisa dikit kok".

Kaisar tertawa renyah mendengar cicitan Sultan yang kelewat polos tapi tidak apa apa,Sultan terlalu menggemaskan untuk di lewatkan.

"Gue terima bubur sisa lo itu,tapi pake satu syarat".

"Syarat apa?".

"Lo suapin gue,deal"Sultan mengerjap bingung maksud Kaisar,ia harus menyuapi Kaisar begitu seperti menyuapi anak kecil?.

Sepertinya permintaan kaisar not bad juga.

"Oke oke tapi jangan minta ganti rugi ya".

"Enggak akan duit gue banyak"Sedikit bercanda untuk mencairkan suasana,Sultan tergelak dan mulai menyendokan bubur tersebut lalu diarahkan ke mulut Kaisar yang sudah terbuka menerima suapan dari Sultan,Djuna yang menjadi nyamuk diantara keduanya ikut gemas rasanya Djuna ingin memotret moment manis ini lalu di kirimkan ke kontak Raja.

Biar Djuna tau bagaimana respon Raja terhadap potret yang dia kirimkan,kalau Raja sama sekali tidak merasakan apa apa Djuna akan menendang Raja saat itu juga,tapi tidak jadi Djuna tidak se pemberani itu Hah!sayang sekali.

Kaisar tersenyum senang mendapati suapan pertamanya dari Sultan setidaknya kesempatana tak datang dua kali,Kaisar ingin membuka peluang lebih besar untuk Sultan.

"Gue keluar dulu ya,Hendra kayaknya nelphone mulu"Djuna izin keluar,sebenarnya itu hanya akal akalan Djuna agar tidak menganggu moment keduanya siapa tau ketika mereka menghabiskan waktu berdua.

Keduanya akan mendapatkan suasana nyaman satu sama lain dan dengan begitu Djuna bisa menambah racun kepada Sultan untuk melupakan Raja dengan begitu Sultan tidak akan sakit hati terus menerus hanya untuk memperjuangkan pria straight munafik itu.

***

Kaisar damian altharael

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Kaisar damian altharael

Raja, Sultan dan Jajaranya [NoMark]Onde histórias criam vida. Descubra agora