#4 Pentas Drama

1.3K 207 20
                                    

Pagi-pagi sekali Sultan sudah datang ke sekolah,anak ini kadang terlalu Rajin datang pagi sampai-sampai harus menunggu beberapa jam lamanya saat bel berbunyi entah itu bisa dinamakan Rajin atau hanya demi bisa berduaan saja dengan Raja.

Tepat sasaran Raja masuk kedalam kelas tapi Helm hitamnya di tenteng kedalam kelas,Jaketnya juga belum di lepas ketika Raja duduk di kursinya meletakan Helm di bawah kolong kursinya dan melepas Jaket kulit hitam itu,Sultan segera mendekati Raja menaruh kotak bekal berwarna biru dengan gambar Ikan nemo disana tidak lupa sebatang coklat.

Coklatnya Sultan beli di supermarket untung saja ada Supermarket yang sudah buka pagi pagi begini.

"Ini Raja gak sarapan lagi kan?untung Sultab bawain sarapan".

"Oh iya ini coklatnya juga kemarin Sultan lupa beli coklat buat Raja,dan sekarang Sultan beliin tuh"Tunjuk Sultan memakai dagunya,tapi Raja malah mengasihkan coklat itu kepada Sultan.

Wajah Sultan berubah menjadi raut bertanya tanya,tanpa Sultan berbicara pun Raja tau Sultan pasti kebingunan"Gua gak suka makanan manis,mending buat Lo aja"Sultan paham,Raja ternyata gak suka manis.

"Oke,tapi terima bekal dari Sultan ya"Raja mengangguk pelan.Sultan mengambil kembali coklatnya lumayan dia bisa makan Coklat.

Urusanya dengan Raja sudah selesai,Sultan pamit kembali ke tempat duduknya,senyuman kecil Sultan sebagai pembuka hari Raja memang sudah biasa Sultan menyapanya seperti ini,awalnya memang menyebalkan namun Raja bisa mengontrolnya membiarkan Sultan melakukan apapun sesukanya asal tidak mengusak kenyamananya.

***

"Anak-anak kita sudah sampai pada Bab Drama,jadi Ibu akan memberikan kalian Tugas Drama untuk kalian".

Satria mengacungkan tanganya,menggerak gerakan pulpen yang berada di tanganya,dia ingin meminta penjelasan.

"Bu,perkelompok?dipilihin atau milih sendiri bu?"tanya Satria.

"Ibu pilihin"Para murid mendesah kecewa,begitu juga Satria"ih ibu mah gak asik"Satri menurunkan tanganya sambil menelungkupkan kepalanya.

"Kalian harus ibu pilihin,karna ibu gak mau nanti kalo milih sendiri kalian itu suka gak adil,ibu gak mau ada laporan kalo salah satu dari kalian gak dapet kelompok!"Tegas Guru seni budaya mereka,anak anak itu hanya mengiyakan dengan Malas.

"Raja sama Ratu,nanti kalian bakal mentasin Drama untuk Acara sekolah minggu depan,istirahat pertama nanti kalian langsung ke Ruang teater aja untuk latihan"Ujar bu devina-Guru seni budaya.

Raja dan Ratu mengangguk tanpa banyak berkomentar sementara Sultan,mengerutkan kening melirik Raja dan Ratu yang saling melempar senyuman,Sultan membanting bukunya dengan nafas memburu Djuna sampai terkejut dan memegang dadanya yang berdegup 2 kali lebih cepat.

Semuanya memandang Sultan dengan pandangan aneh,Sultan berdiri dari kursinya berjalan ke Meja guru.

"Ih ibu kenapa sih,Harus Raja sama Ratu yang main drama di acara sekolah kenapa gak yang lain aja kan bisa"protes Sultan,sambil mengerucutkan bibirnya,Bu Devina menghela nafas.

"Tapi semuanya udah di atur Sultan,kamu duduk ke tempat kamu cepet"titah Bu devina tapi Sultan menggeleng,dia masih ingin mempertahankan diri agar Bu Devina mengganti pemain Drama di Acara yang sudah pasti akan di tonton banyak orang.

Dan Hal itu akan membuat penggemar Raja dan Ratu semakin banyak!Sultan gak suka.

"Sultan gak mau!Pokoknya Bu Devina yang cantik dan Imut ini harus ganti pemeran,kalo gak Raja sama Sultan aja pasti klop".

Wajah bu Devina berubah datar,wanita 30 tahun itu menatap Sultan"gak ada Drama Gay disini"Tekan Bu Devina menginggatkan Sultan agar tidak semakin melambung tinggi dengan orientas menyimpangnya seperti itu.

Sultan terdiam menundukan kepalanya menatap sepatu Hitamnya"sudah Kamu keluar sana,Kamu saya Hukum berdiri di depan tiang bendera sampai bel istirahat ke 2"Mutlak Bu Devina,Sultan mengangguk pasrah dan berjalan malas keluar kelas.

Djuna mengangkat tanganya dan berdiri dari tempat duduk"Saya ikut Sultan keluar"tanpa menunggu persetujuan Bu Devina Djuna berlari keluar kelas untuk menyusul Sultan.

"Dasar anak muda Jaman sekarang lupa sama Sopan santun"Ujar Bu Devina melihat Djuna yang berlari melewatinya begitu saja.

***

"Sultan!".

Sultan yang berdiri di depan tiang bendera menoleh kebelakang senyumnya menggembang.

"Eh Ada Djuna,Djuna ngapain disini?"tanya Sultan melirik Djuna yang berdiri disampingnya,Djuna tertawa kecil"Biar kita solid,Gue sama Lo sahabatan udah lama ya mana mungkin lah sahabat gue di hukum gue diem aja".

Sultan tertawa ini baru bestfriend terkadang Djuna ini ngeselin dan bikin dia down tapi Djuna juga yang paling mengerti tentang Sultan,Sultan jadi makin sayang sama Djuna jadinya.

Kembali ke pandangan Awalnya,Sultan menatap bendera yang berkibar bebas karna terpaan angin berhembus,matanya menyipit saat sinar mentari menyilaukan kedua obsidian Jernihnya.

"Djuna gimana caranya supaya Sultan bisa gantiin peran Ratu di pentas Drama minggu depan buat jadi pasangan Raja".

Bibir Djuna terlipat kedalam memikirkan sesuatu,bagaimana caranya mengatakan kepada Sultan agar membuat Sultan mengerti.

"Sultan denger ya,Drama itu gak akan bisa di rubah pemeranya kalo sekolah udah nentuin kecuali Raja atau Ratu yang memilih untuk mengundurkan diri dari drama itu"Jelas Djuna.

"Ta-tapi..

Belum sempat Sultan berbicara Djuna sudah memotong pembicaraan Sultan,Jari telunjuk Djuna mendarat di mulut Sultan.

"Sultan,dimana mana Juga mau di cerita buku atau pun Film kalau Raja itu di pasanginya sama Ratu,Pangeran sama Putri,dan selama ini Gue gak pernah denger atau pun Raja bersanding sama Sultan".

"Karena Raja dan Sultan itu sama sama pemimpin mereka gak akan pernah ada untuk bersama,sampai sini paham jangan bikin sakit hati terus Sultan"Djuna harus menegaskan Sultan supaya Sultan berhenti untuk menyakiti hatinya sendiri dengan cara seperti ini.

"Djuna dengan Djuna ngomong gitu,sama Aja Djuna nyakitin hati Sultan,kalau emang gak ada Cerita tentang Raja bersanding sama Sultan,maka ayo buat perubahan Sultan akan terus bertahan untuk Raja"Keukeuh Sultan tanpa mau mendengarkan Djuna.

Djuna capek ya tuhan,Kenapa Sultan keras kepala sekali.

"Gue diem deh,Sultan ke pinggir sana Nanti lo pingsan".

"Enggak!enggak!kalo Bu Devina kasih hukuman ke Sultan,Sultan harus jalanin hukuman ini".

"Seterah aja".

***

Kumaha?


Raja, Sultan dan Jajaranya [NoMark]Where stories live. Discover now