Gadis berdecak mendengar ledekan Dina."ck ,bukan gituu heran aja kan Sabrina anak baru tapi mereka udah kelihatan akrab banget gitu."

"Udah ayo kita kekelas aja,keburu bel bunyi malah nggak jadi makan sama cerita." Ucap Gadis seraya berjalan keluar kantin.

Dina pun mengikuti langkah Gadis keluar dari area kantin.

"Sabrina itu, dulu waktu kelas 10 sekolah disini. Satu kelas juga sama gue, Alvaro dan Andra. " Jelas Dina.

Gadis yang mendengar fakta itu pun sedikit terkejut.

Sampai dikelas mereka duduk dibangkunya,dan menyantap makanan mereka masing - masing.

"Berarti dulu Sabrina sekolah disini dong?terus kenapa pindah?"tanya Gadis.

Dina meminum minumannya,kemudian bersiap untuk menjelaskan dan menjawab rasa penasaran seorang Gadis.

"Jadi gini,dulu Sabrina itu temen deketnya Andra katanya sih dia itu temen masa kecilnya Andra dan sodara kembarnya Andra. Nah bentar gue belum cerita tentang sodara kembarnya Andra kan sama Lo?" Tanya Dina.

Gadis hanya menganggukkan kepalanya,walaupun dia sebenarnya sudah tahu siapa itu sodara kembar Andra yang dimaksud oleh Dina.

Meminum minumannya lagi hingga habis, Dina sudah bersiap untuk memulai ceritanya." Nah sodara kembarnya Andra itu namanya Andri. Mereka kembar identik jadi wajahnya persis banget kayak Andra. Tapi.. sekarang Andri udah meninggal karena kecelakaan kabarnya."

Gadis mendengarkan dengan seksama cerita yang diceritakan oleh Dina.

" Nah dulu tuh waktu kelas 10 Andra, Andri, Sabrina sama Varo juga sering kelihatan bersama. Kayak ke kantin bareng,pulang bareng gitulah."

"Terus kenapa Sabrina pindah sekolah dulu?"tanya gadis.

"Nah itu sih gue juga kurang tahu,tapi Sabrina pindah sekolah setelah Andri meninggal. Sekitar seminggu setelahnya kayaknya. Gue juga udah lupa."

Setelah mendengarkan cerita dari Dina, Gadis semakin dibuat bingung.
"Terus hantu baju merah itu siapa,dan kenapa bisa ngikutin Sabrina ya."

"Ha?lo ngomong apa tadi dis?"

"Enggak..salah denger mungkin lo."ucap Gadis.

Dina pun mengedikan kedua bahunya. " Tadi Lo mau cerita apaan?"

Gadis melirik jam dinding yang ada di depan nya. "Nanti aja, Lo kerumah gue nanti sepulang sekolah bisa kan? tanggung kalau cerita sekarang udah mau bel."

Dina melihat jam yang ada di HP nya dan benar memang kurang dari tiga menit lagi bel berbunyi."oke deh,nanti gue main kerumah Lo."

***

Bel pulang sudah berbunyi satu menit yang lalu. Semua murid satu persatu sudah mulai meninggalkan kelas mereka. Begitu juga dengan Gadis dan Dina.

"Dis gue langsung kerumah Lo aja ya."kata Dina seraya menyampirkan tasnya dipundaknya.

Gadis pun menganggukkan kepala mengiyakan perkataan Dina. "Ya udah ayo,adek gue udah nunggu diparkiran katanya."

Sebelum keluar kelas Gadis sempat melirik kearah tempat duduknya Andra. Dan ia melihat Andra sedang berbicara dengan Sabrina. Mereka kelihatan akrab walau Andra masih tetap memasang muka datar andalannya.

Gadis dan Dina berjalan menuju parkiran tempat dimana mobil Gadis berada. Ketika sudah dekat ia dapat melihat adeknya sedang bersandar di mobil sambil memainkan ponselnya.

"Tara!tangkap!"

Gadis melemparkan kunci mobilnya begitu saja kearah Tara. Untungnya Tara secara refleks dapat menangkap lemparan kunci dari Gadis. Kalau tidak kuncinya pasti akan melayang ke wajahnya.

"Anjirr ya Lo kak, kalau nih kunci kena muka gue gimana?hah?"gerutu Tara.

Gadis hanya tertawa melihat Tara yang terlihat kesal. Kemudian ia menengok kesamping nya, Dina hanya diam melihat ke arah Tara.

"Khem.. Tar kenalin ini Dina teman gue. Din ini Tara adek laknat gue." Ucap Gadis seraya menyikut lengan Dina.

Dina pun langsung tersadar,dan segera memberikan senyuman termanisnya."gue Dina."ucap Dina menyodorkan tangannya bermaksud untuk berjabat tangan.

"Tara."

Tanpa menyambut uluran tangan Dina, Tara langsung masuk kedalam mobil. Gadis yang melihat Dina melongo karena kelakuan adeknya hanya bisa tertawa. Emang dasar tuh adeknya siapa.

"Buset,adek Lo dis mau jadi sebelas dua belas kek Andra. Songong lagi tuh muka bocil."

"Udah udah,emang gitu orangnya kalau baru kenal sama orang baru. Udah yuk masuk kita cap cus."

Gadis kemudian mendorong Dina pelan agar segera masuk kedalam mobil. Setelah Dina sudah masuk kedalam mobil Gadis pun ikut masuk kedalam mobil,di kursi depan. Sedangkan Tara yang bertugas untuk menyetir berada disampingnya.

Ketika hendak keluar dari area parkiran,montor Andra melaju melewati mobilnya. Dengan Sabrina yang duduk dijok belakang montornya.

"Mereka pulang bareng...tumben tuh hantu gak ngikutin Sabrina juga. Kan lucu tuh kalau ngikut ngebonceng. Nanti jadinya bonceng tiga,kek cabe - cabean."batin Gadis.











Jangan lupa follow akun wattpad author ya..dan juga jangan lupa untuk vote,comment and share cerita ini 😊😂

Sampai jumpa dipart selanjutnya..byby 👋👋







You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 19, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cool Boy vs Girl Indigo Where stories live. Discover now