6. Kisah Horor

109 17 5
                                    

Malam minggu di kediaman Pak Sessho.

Hujan deras disertai petir menyambar membuat para kaum jomblo bahagia karena doanya terkabulkan.

Si anak bar bar, lebih tepatnya Moroha ngikut tidur di rumah pamannya karena bosen di rumah ga ada temen main. Nyuruh ibunya buat ngasih adek sejak dulu ga dikabulin, alhasil Moroha tuh sedih.

'Lu kira bikin odading, segampang itu?!' batin Towa dan Setsuna ketika sepupunya curhat.

"Lu semua punya topik ga sih?" kata Moroha akhirnya.

"Bikin cerita horor aja gimana?" usul Towa.

"Ngikut aja gua mah," ucap Setsuna.

"Boleh tuh!"

"Siapa yang mulai?" tanya Setsuna.

"Gua aja!"

Moroha mematikan lampu kamar si kembar. Biar suasananya lebih mencekam katanya, padahal nanti dia sendiri yang bakal ketakutan sampai hampir ngompol di celana.

Cerita dimulai!

Anak dari Kagome itu duduk di kasurnya Towa dan Setsuna, "Jadi gini.... dengerin ya, dengerin, harus dengerin pokoknya! Ga dengerin dengan serius gua tabok!"

"Iya kami dengerin! Banyak bacot amat sih lu!" Towa udah emosi di awal awal cerita.

"Suatu malam yang sunyi, ada seorang cewek manis bin cantik yang sedang marathon sembilan musim satu malamnya. Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, tapi si cewek masih asyik sama marathonnya. Sedang asyik asyiknya si cewek cans ini nonton, tiba-tiba, terdengar langkah kaki yang mendekat ke arah kamar cewek tersebut."

Setsuna ngasih jeda cerita Moroha sedikit dengan tangannya, "Si cewek manis bin cantik ini siapa namanya? Biar agak nyaman didengerin."

"Itu gua, hehe." Moroha nyengir.

"Narsis amat sih lu!" kata Towa sambil lemparin bantal ke wajah sepupunya.

"Banyak omong banget sih kalian! Lanjut gak?!"

"Ya udah lanjut." Setsuna berusaha menahan icemochi.

"Waktu itu, gua udah deg degan, takut ada pangeran yang bakal nyulik gua ke dunianya."

'Ini anak dikasih makan apa sih?!'

"Tapi, gua berusaha ga peduli. Positif thinking, mungkin itu tuyul mau ikut nonton. Dan ternyata, suara langkah kaki itu semakin deket dan deket. Gua takut tapi tetep liat ke belakang gua. Help ngap, itu pemandangan terseram yang pernah gua liat!" Moroha memasang wajah tegangnya.

"Apaan Mor apaan?!" Tanya Towa dan Setsuna kompak.

"Rambut hitam panjang, sama baju putih, terus matanya siap nerkam gua gitu!"

"TERUS TERUS?!"

"TERNYATA ITU EMAK GUA LAGI MEGANG SAPU!"

Hening. Wajah tegang si kembar berubah dalam sekejap.

"ENDING YANG SANGAT MEMBAGONGKAN!"

Moroha cemberut, "Tapi kan itu horor banget gaes:("

"Horor buat lu!" ucap Setsuna sedang menahan hasrat untuk tidak menghujat.

"Buat gua sih syukur aja lu dimarahin habis habisan," Towa nambahin kata kata kembarannya.

"Kalian jadi sepupu kok laknat ya?"

Si kembar saling pandang, "Daripada lu!"

"Gua kurang apa sebagai sepupu kalian?" Moroha nangis drama.

"DARIPADA LU, KEK DAJJAL!"

"Punya sepupu gini amat dah!" Moroha berusaha untuk sabar, "Lanjut, siapa lagi yang mau cerita horor?" Lanjut cewek itu, mengalihkan topik.

Towa natap Setsuna,"Gua sih ga punya pengalaman horor."

"Gua ada!" Setsuna semangat.

"Ceritain dong!"


"Waktu itu, gua lagi main ke rumah nenek." Setsuna mulai cerita.

"Terus?!"

"Malem malem, kira-kira jam 1 malem, gua haus, gua pun pergi ke dapur buat ambil minum. Pas ambil gelas, gw udah merasa aneh sama ruangan itu, tapi bodo amat lah, gua kan haus." Setsuna narik nafas bentar.

"Lanjutin, Set!"

"Yaa, ceritanya gua ambil air lah. Dan di pojok atas tempat dispenser, gw bisa denger suara menggeram gitu, suasananya juga mulai aneh di dapur nenek."

Suasana makin tegang, Towa dan Moroha nahan nafas.

"Terus, karena penasaran, gua liat lah ke atas, dan gua liat!"

"Liat apaan Set? Jangan gantung deh!" Moroha makin kepo.

"Gua liat, makhluk hitam, hitaammmm banget, matanya merah kayak sharinggan punya Itachi, mulutnya ga ada, cuman punya gigi putih yang bikin gua insecure, senyumnya nyeremin alias nyebelin!"

"TRUS GIMANA?!"

"Karena senyumnya itu nyebelin, gw lempar lah si hantu itu pake gelas plastik yang gua pegang! Salah siapa ngeliatin muka gua pake senyum gituan! Si hantu pun pergi dari sana! Ga tahu kemana, gua ga peduli."

Moroha terdiam, begitupun Towa. Ga nyangka saudara mereka seberani itu.

"Set, lu bercanda kan?!" Towa ingin memastikan.

"Gua serius kak!"

Moroha dan Towa kembali terdiam.

"Y-yaa terus kenapa lu kayak yang takut pas liat kunti kemarin kemarin?" Moroha meraza ragu.

"Gua ga punya senjata Mor, tangan gua kosong waktu itu. Andaikan lu ringan, pasti udah gua lempar buat jadi senjata membasmi kunti," jawab Setsuna yang bikin wajah Moroha berubah seketika.

"YANG SEBENARNYA DAJJAL DISINI SIAPA SIH?!"

Author Note:

Author tahu ini garing:v. Cuman yaa gimana ya? Author ga tahan mau nulis ide garing ini😂.

Btw, makasih buat 100+ viewersnya^^. Makasih juga atas vote nya, makasih udah mau baca ide GaJe ini:D. Kalo diliat-liat, ini lebih mirip kumpulan cerpen ya? Ga nyambung gitu😂. Maklumlah, author gabut'<'

Next chapter bakal Sessho yang ternistakan kayaknya:v.

See You Next Time!

'-𝐈𝐧𝐮𝐘𝐚𝐬𝐡𝐚 𝐱 𝐘𝐚𝐬𝐡𝐚𝐡𝐢𝐦𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐊𝐞𝐬𝐞𝐧𝐠𝐤𝐥𝐞𝐤𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚Where stories live. Discover now