Chap. 3, 5 : Greeed, Keributan, dan Ankh Part 2

96 12 30
                                    

Eiji terpana melihat sebuah rumah besar yang berada di sebelah sekolahnya. Rumah itu terlihat antik sekaligus mewah. Benar-benar mirip seperti rumah tempat biang Greeed di dunia asli.

"Ini rumahnya. Kutinggal ya. Semoga berhasil," ujar Gotou di belakang Eiji.

"Ah, ya. Terima kasih Gotou-san."

Gotou beranjak pergi.

Pelajaran pertama sudah selesai, sekarang waktunya istirahat. Tadi itu, Gotou memang sedang mengantar Eiji ke rumah ini—rumah Dokter Maki. Rumah Dokter Maki dihuni oleh seluruh anggota Greeed. Bisa dibilang, anggota Greeed numpang tinggal.

Ngomong-ngomong saat pelajaran pertama dimulai, Eiji dapat menjawab semua pertanyaan gurunya dengan benar. Tentu saja, Eiji sudah tau jawaban pertanyaan itu di dunia aslinya, jadi ia bisa menjawab semuanya. Tapi itu menjadi kehebohan tersendiri di kelas itu. Gurunya menganggap Eiji anak yang pintar, terutama di bidang politik. Eiji jadi malu sendiri.

Sekarang, di depannya adalah rumah yang akan menjadi tempat saksi pertemuan Eiji dan Ankh yang terpisah oleh maut. Eiji yakin dirinya akan bertemu dengan Ankh di sini, di tempat ini.

Jadi, dia melangkahkan kakinya dengan mantap. Kepalanya diangkat ke atas. Angin meniup rambutnya dengan santai. Bibirnya tersenyum simpul.

Tunggu aku, Ankh!

~

"Serangga menganggu tidak diizinkan masuk ke sini."

Krik krik krik

"Eeeh?!" Eiji menjerit nyaring. Nadanya kebingungan melihat seorang laki-laki menggunakan topeng berwarna hijau tidak mengizinkan dirinya masuk ke rumah itu. Bahkan, laki-laki itu mengunci gerbangnya dan membiarkan Eiji mematung di luar.

"T-tapi, aku diundang Mezool-san ke sini. Ini ini, kartunya," sahut Eiji buru-buru menunjukkan kartu itu. Tapi ia langsung panik karena tidak menemukan satu benda pun di sakunya.

Sial, tertinggal di kelas. Umpat Eiji dalam hati.

"Heh, lihat. Ada yang mencoba masuk paksa dan berbohong kalau dirinya diundang Mezool," ejek lelaki itu.

"Kartunya tertinggal di kelas!" bela Eiji.

"Heh, mana mungkin Mezool mengundangmu ke sini? Paling-paling, dia hanya memberikanmu kartu namanya 'kan? Sudah, kembali sana! Mengganggu saja."

Eiji cemberut. Ya sudahlah, ternyata bukan hari ini dia akan bertemu dengan Ankh. Mungkin besok, atau lusa, atau lain waktu. Yang pasti, bukan hari ini. Eiji membalikan badan, bersiap kembali ke kelas.

"Ara ara, ada apa ini?"

Tiba-tiba, suara seksi Mezool terdengar dengan jelas. Eiji menoleh dengan cepat, lalu berbinar menatap Mezool seolah dirinya melihat oasis di padang pasir.

"Mezool-san!" seru Eiji senang.

Mezool terkejut melihat Eiji berada di luar gerbang. Tatapan Eiji pada Mezool benar-benar penuh harapan. Terlihat sekali Eiji habis putus asa tadi, lalu ketika Mezool datang, Eiji kembali mendapat semangat. Mezool hanya bisa menelan ludah.

"Oh Mezool, tidak ada yang terjadi. Hanya ada serangga menyebalkan yang minta masuk ke sini. Dia mengaku kalau dirinya diundang dirimu. Heh, dasar pembohong," cibir lelaki itu, yang dibalas dengan injakan kaki dari Mezool.

New Life Where stories live. Discover now