Chap. 3 : Greeed, Keributan, dan Ankh Part 1

119 12 27
                                    

Sahabat dan partner terbaik Eiji adalah Ankh. Ankh lah yang sering disebut-sebut sebagai dia. Hal itu karena Eiji terkadang mengalami trauma berat jika mengingat dan mendengar nama Ankh yang sudah mati itu.

Kepribadian Ankh bisa dibilang kebalikan dari kepribadian Eiji. Ankh itu ketus, galak dan angkuh. Ankh sangat egois dan lebih memikirkan dirinya sendiri dibanding orang lain. Hasratnya adalah menjadi 'sempurna'. Itu karena Ankh merasa kurang. Jadi dia sering membuat kekacauan di dunia asli.

Entah mengapa, Eiji dan Ankh yang sifatnya saling bertolak belakang itu menjadi sahabat dekat. Eiji tidak bisa tanpa Ankh, begitupun sebaliknya. Kekurangan Ankh tertutupi berkat kelebihan Eiji. Dan kekurangan Eiji tertutupi oleh Ankh. Mereka saling melengkapi.

Hingga suatu hari, Ankh harus mengorbankan nyawanya demi dunia yang damai. Ankh berubah menjadi lebih baik berkat Eiji dan akhirnya mati. Perasaan Eiji campur aduk saat itu. Antara senang karena dunianya terselamatkan, dan sedih karena sahabat terbaiknya mati.

Satu-satunya peninggalan Ankh adalah sekeping koin merah yang telah pecah menjadi dua bagian. Eiji yakin dengan itu, Ankh bisa kembali lagi. Jadi ia mengelilingi dunia demi menghidupkan kembali Ankh. Berbagai cara telah dilakukannya, tetapi semuanya gagal. Tidak ada satu pun petunjuk. Namun semangat Eiji tetap membara, tak pernah padam.

Karena sesungguhnya, Eiji benar-benar ingin menggapai tangannya lagi.

Sebuah pesan singkat sebelum Ankh mati yang membuat Eiji larut dalam kesedihan adalah;

"Eiji, aku bukan lagi tangan yang harus kau raih....."

Eiji menangis dalam depresi.

~~~

"Eiji-kun, kau melamun?" ucap Hina menyadarkan Eiji.

Eiji tersentak. "Ah, ya ... begitulah. Tidak apa-apa," balas Eiji linglung. Semua memorinya bersama Ankh tadi menguasai pikirannya. Tanpa sadar, matanya berkaca-kaca. Eiji buru-buru mengusap matanya.

"Greeed itu, ya. Tiada hari tanpa kekacauan. Aku akan menghancurkan mereka," celetuk Erika seraya menyiapkan peluru untuk pistol mainannya, "Hina-san, ayo ikut bersamaku." Erika melepaskan cengkeramannya pada Eiji lalu pergi.

"Hei tunggu-tunggu! Lalu aku dengan siapa?" tanya Eiji kaget.

"Wakil Ketua! Bimbing Hino-san dan beritahu dia apa itu Greeed!" seru Erika dan akhirnya benar-benar meninggalkan Eiji.

"Halo, selamat pagi." Tiba-tiba seorang siswa berdiri di samping Eiji. Rambutnya hitam lebat, matanya tajam, tatapannya sedikit malas. Eiji langsung mengenali pemuda itu.

"Aah, pagi." Eiji membulatkan mata.
Pemuda itu adalah Shintaro Gotou, salah satu teman Eiji. Pemuda itu memang memiliki sifat yang tidak peduli, namun sangat patuh pada perintah. Cita-citanya adalah menyelamatkan dunia, tetapi dia masih sering kalah dengan Erika yang kelewat hebat itu. Jadi, dia sering sedikit mengeluarkan aura malas dan terpaksa bila diperintah-perintah oleh Erika. Andai saja Gotou sedikit lebih pintar dari Erika, mungkin sekarang dia sudah menjadi ketua kelas.

"Aku Shintaro Gotou, wakil ketua kelas. Salam kenal." Gotou membungkuk.

"S-salam kenal. Gotou-san tidak perlu terlalu sopan seperti itu," ucap Eiji.

"Namamu?"

"Aah, Hino Eiji."

"Hino.... Oh, kau anak si politikus ternama itu, ya?"

New Life Where stories live. Discover now