Part 1

717 43 25
                                    

"Ah, aku kalah lagi. Ojou chan, kamu terlalu agresif minggu ini," kata Childe terbaring di lantai arena tempat dia biasa berlatih dengan Lumine.

"kan kamu sendiri yang minta aku untuk serius," kata Lumine sambil duduk di sebelah Childe. Wajah Lumine penuh dengan keringat dan tentu saja Childe tidak melewatkan kesempatan untuk memandang wajah Lumine, yang sekali lagi harus dia akui bahwa Lumine sangat cantik.

"Apa? Masih belum puas aku hajar?" kata Lumine memandang galak ke arah Childe.

Childe mengangkat kedua tangannya, tidak ke atas kepalanya, tapi tegak lurus dengan badannya. "Saya menyerah wahai Ojou chan," kata Childe sambil terkekeh.

"Nggak lucu," Lumine menampar tangan Childe yang menghasilkan teriakan cemburu dari para penonton. Bukan, bukan penonton, tapi fans gila Childe yang entah bagaimana selalu tahu ke mana Childe akan pergi.

Lumine memandang galak kepada mereka.

Childe sekali lagi terkekeh melihat reaksi Lumine.

"Dasar tsundere," desis Childe pelan.

"Ha? Apa?" kali ini Lumine memandang galak ke arah Childe.

"Nggak, ayo kita bersih-bersih," kata Childe bangkit dan mengulurkan tangannya kepada Lumine. "Ojou chan?"

Lumine meski masih dengan wajah galaknya, menerima uluran tangan Childe dengan wajah memerah. Tentu saja hal itu mengundang teriakan tidak setuju dari fansnya.

Childe melihat fansnya terbakar api cemburu mendapat sebuah ide jahil. Dia tersenyum penuh arti kepada Lumine.

"Ap-" belum sempat Lumine menyelesaikan kalimatnya, Childe tiba-tiba mengangkat tubuh Lumine dan menggendongnya di pundak, persis seperti kantong beras.

"A- CHILDE! Turun- CHILDE! Demi para Archon! Turunkan aku sekarang!" teriak Lumine dari pundak Childe. Meski Lumine berteriak dan memukul punggung Childe, tapi Childe hanya tertawa dan mulai berjalan ke arah ruang ganti.

Melihat hal itu tentu saja fans Childe semakin menjadi-jadi. Lumine meski masih memberontak, tapi dia mulai tersenyum dengan wajah memerah dan sebelum melewati pintu dia mejulurkan lidahnya dengan puas ke arah fans Childe.

***

"LUMIII," panggil Mona pada jam istirahat siang. "Ayo makan," kata Mona sambil tersenyum.

"Aku chat Aether dulu ya, siapa tau Xiao kali ini mau ikut," kata Lumine mengambil HP nya. Baru selesai dia memasukan passwordnya tiba-tiba ada telepon masuk dari, tentu saja, Childe. "Bagaimana dia bisa selalu tahu kapan aku memegang Hpku."

"Dari mas Prince ya?" goda Mona.

"Apa sih, biarin aja," kata Lumine menolak panggilan Childe, yang langsung berdering lagi.

"Udah angkat aja," Mona menatap Lumine dengan tatapan menggoda. "Kamu harus lebih jujur sama perasaanmu tau. Lihat aja aku sama Mochi," kata Mona sambil menatap pacarnya Scaramouche.

"Apa sih Mona. Hai Scara," kata Lumine sambil menyapa Scaramouche yang baru saja memasuki kelasnya.

"Hai Lumine," jawab Scaramouche sambil mencium pelipis Mona.

Mereka memang tidak mengenal waktu dan tempat jika sudah berdua.

"btw, ini Aether udah jalan ke kantin, Xiao ikut katanya. Yuk ah," kata Lumine, menolak lagi telepon dari Childe.

Belum ada selangkah Childe kembali menelepon. Lumine tersenyum melihat kekeras kepalaan Princenya. Akhirnya dia menerima telepon Childe.

"Apa?" jawab Lumine ketus namun dengan bibir melengkung penuh senyum.

FanFiction ChilumiDove le storie prendono vita. Scoprilo ora