46 : under control

Mulai dari awal
                                        

Beomgyu langsung kalap. "GUE MAU PUKUL DIA SEKALI AJA, PLIS!"


❏❏❏


"Gini amat hidup jadi manusia, mau jadi kucing aja rasanya biar disayang-sayang." celetuk Beomgyu sambil ngelihatin Jiheon yang jongkok depan kucing yang dikasih makan sama dia.

"Hidup jadi kucing cuman makan, berak, ngewe. Kalau gak suka sama manusia tinggal ngeong rawrr rawrr terus cakar." timpal Jeongin sambil nyemilin kacang.

Jiheon natap kedua sahabatnya yang baru saja menghela napas barengan. "Kalian kenapa sih?"

"Gak pa-pa." sahut keduanya barengan.

Jiheon natap keduanya aneh, tapi gak mau musingin soalnya emang dari janinnya mereka rebutan gen aneh kayaknya. Cewek itu kini sibuk mainin paw kucingnya.

"Kalian tahu gak sih?" cetus Jiheon tiba-tiba.

"Apaan?"

"Di tahun 2015 kasus penganiayaan terhadap hewan ada 500 lebih kasus, di tahun 2017 ada 600-an kasus."

"Terus...?"

"Dan 90 persennya itu kasus penganiyaan kucing dan anjing. Itu pun belum sama laporan yang gak tertulis atau dilaporkan ke pihak penanganan hewan."

"...."

"Itu kasus tahun 2017, sekarang udah hampir 3 tahun lewat."

"...."

"Maksudnya... semakin banyak populasi manusia di bumi, berarti makhluk hidup lain juga semakin banyak kan?"

"...."

Jiheon melirik kedua sahabatnya sejenak terus mulai ngangkat-angkat kucingnya karena gemas.

Jeongin dan Beomgyu saling tatap.

"Ini tuh maksudnya kita harus pikir ulang lagi ya kalau mau jadi kucing?"

"Gak tahu, Gyu, gue lebih bego dari elo."

Jiheon menghela napas, sementara kucingnya mengeong.

Ya udah deh, akhirnya mereka bertiga mainin kucing. Elus-elus perutnya bikin si kucing mengeong manja terus rebahan di atas tanah sambil merem.

"Yeu, manja lo kucing. Dibelai doang udah seneng, gampang puas." julid Jeongin.

"Gak boleh gitu, Jeong, entar lo kena karma dari kucing."

Jeongin langsung natap kucingnya. "Canda doang, cing, jangan baper. Temen gue yang ini juga gampang puas—"

"Kenapa jadi gue bangsat!?"

Beomgyu langsung menerjang Jeongin buat mencekiknya sampai kejengkang duduk di atas tanah. Gak usah dijabarkan lebih jauh mereka ngapain, Jiheon juga sudah terbiasa melihat pemandangan tidak senonoh itu meski yang lain enggak.

Tapi beruntung buat Jeongin karena Beomgyu tiba-tiba menangkap sosok jangkung dari jauh. Dia tersenyum geli terus kayaknya batal menempuh jalan yang hendak dilaluinya dan malah menghampiri anak MRI tersebut.

Cepat-cepat Beomgyu beranjak dari nindihin temennya terus berlagak malingin muka, seolah gak ngapa-ngapain.

"Berantem mulu." Soobin geleng-geleng lihat kelakukan Beomgyu. "Gak bosen emang?"

"Enggak." Beomgyu menukas dan menunjuk Jeongin yang masih duduk di atas tanah. "Lagian dia yang mulai!"

Jeongin langsung ngebetot tungkai Beomgyu bikin si empu limbung. Nyaris jatuh kalau gak sempat ditahan Soobin-satu-satunya yang berdiri tegap di antara mereka.

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang