46 : under control

Magsimula sa umpisa
                                        

Memang mata kuliah ini lebih banyak teori daripada praktek, gak heran kalau banyak yang bosan di saat pembelajaran apalagi dosennya termasuk yang santai jadi gak mempermasalahkan kalau ada mahasiswa yang tidur asal enggak mengganggu proses pembelajaran seperti ngorok misal.

Masuk sejam, Beomgyu juga mulai ngantuk. Sudah gak betah mencatat materi sepenuhnya, cuman coret-coret gambar di halaman yang sama dengan catatan materi.

Hah, hela napas pelan dilepas. Kepala ditopang satu tangan sedang satunya memainkan pena dengan jemari yang bebas. Seiring dengan netranya secara acak menyebar, begitu saja tertumpuk pada satu eksistensi yang gak lain adalah teman sekamarnya. Sama-sama lagi bertopang dagu dengan satu tangan. Tapi tangan lainnya yang bebas mengetukkan jemari di atas layar ponsel di meja.

Entah mengapa juga Beomgyu menatap lama. Dan seolah sadar kalau ditatap, Chanhyuk tiba-tiba menoleh.

Beomgyu gak menghindar, malah bertukar tatap. Dia menggerakkan bibirnya, "Be-la-jar.", terus menjulurkan lidahnya dan buat gesture membentuk lingkaran di samping kepalanya. Maksudnya; belajar sana, entar bego.

Chanhyuk menatap datar, terus mengacungkan jari tengahnya.

Sialan. Beomgyu berdesis terus balas mengacungkan jari tengah.

"Permisi, Anda ingin belajar di kelas saya atau mau berantem?"

Kaget Beomgyu langsung menurunkan tangannya dan duduk tegak menghadap dosennya yang kini menatapnya dengan sebelah alis terangkat.

Beomgyu meringis tengsin. "Be-belajar pak..."

"Yah, saya tahu anak muda memang kadang suka berantem. Tapi nanti ya?"

"I-iya pak, maaf..."

Kemudian pembelajaran kembali dilanjutkan.

Cemberut Beomgyu menghentakkan ujung penannya kesal. Dia melirik dan menemukan Chanhyuk masih menatapnya, tersenyum meledek dan ngacungin jari tengah dengan dua tangannya.

Tersulut kesal, Beomgyu mengacungkan jari tengahnya lagi.

"Anda tadi-coba, namanya siapa?" dosennya mergokin tingkah Beomgyu lagi.

"Beomgyu, pak!" celetuk seseorang. "Choi Beomgyu, NIM-nya 127 di bawah nama Jang Kyungho!" dia nyengir ke Beomgyu yang memberi death glare.

"Oke, Choi Beomgyu. Beomgyu... Anda saya tandai ya? Jangan berantem di kelas saya, nanti aja kalau udah selesai." kata dosennya sambil manggut-manggut.

Beomgyu membenturkan kepalanya di atas meja.

Ah, gak tahu lagi. Pokoknya cuman; bangsaaattt!!


❏❏❏


"KAK CHANHYUUUUUKKKK!!!"

"AHAHAHHAHAHA!"

Chanhyuk kabur sambil ngakak menghindari Beomgyu yang langsung kalap mengejarnya pas persis selesai kelas.

"Heh, tolol, entar aja berantemnya. Masih ada kelasnya Pak Minhyun. Kalu telat entar di-chidori, mau lo?" Jeongin langsung menahan tas Beomgyu dari belakang.

"Iya tuh, belajar yang rajin sana, entar bego. Jangan malah ngajak berantem." ledek Chanhyuk dari kejauhan.

"KAN LO DULUAN YANG—ASDFGHJKL—hhpmt!" mulutnya dibekep Jeongin sambil diseret pergi.

"Pergi duluan, kak." pamit Jeongin.

"Iya, dadah..."

Beomgyu masih meronta-ronta. Pas dia noleh ke belakang, Chanhyuk mengacungkan jari tengah lagi.

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon