Raydan gila!

2 0 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

"ah sial!", Raydan menyesali sikapnya pada Clara tadi, bahkan sekarang kejadian itu pasti akan menjadi tameng bagi Raydan untuk pebih dekat dengan Clara. Raydan memilih jalan singkat, yaitu meminta maaf pada gadis itu. Mungkin Raydan harus bisa mengalah sejenak sebelum menuju puncak.

Raydan melangkahkan kakinya menuju kelas, namun ad yang berbeda kali ini, Raydan menuju kelas yang berbeda dengan jelas yang ia tempati kemarin. Apa Raydan sudah pindah kelas?

"silahkan masuk Raydan, silahkan perkenalkan nama kamu", sudah ada guru yang masuk di kelas itu, artinya Raydan terlambat ke sekolah, namun mengapa ia bisa masuk ke dalam lingkungan sekolah, padahal di gerbang sudah ada satpam yang berjaga-jaga, lagipupa gerbang sekolah pastinya sudah di tutup.

"sebelumnya, maaf saya terlambat, perkenalkan nama saya Angkasa Raydan Nugroho, saya pindahan dari bandung, sekian", setelah memperkenalkan diri, Raydan dipersilahkan duduk oleh guru yang sedang mengajar tersebut. Raydan duduk tepat di kursi kosong sebelah meja Clara. Clara benar benar tidak mengangka bahwa Raydan akan berada satu kelas dengannya. Banyak siswi yang mengaguni ketampanan Raydan, namun tidak dengan Clara. Gadis itu memilih cuek dan diam. Pelajaran dilanjutkan kembali. Setelah Bu Rina menjelaskan materi, kini saatnya mereka kuis. Bu Rina mulai memberikan soal yang akan menjadi kuis, namun aturannya siapa yang lebih dulu angkat tangan, maka itulah yang boleh menjawab, dan seperti biasa, yang bisa menjawab beberapa soal dengan point tinggi akan mendapat hadiah dari bu Rina.

Satu persatu soal kuis dibacakan oleh bu Rina, hingga pada akhir kuis terdapat dua nama yang memiliki point yang sama, nama Clara dan Raydan mendominasi pada kuis kali ini. Kedunya berebut untuk soal terakhir, Raydan tidak ingin mengalah dalam hal ini. Saat soal mulai dibacakan, keduanya bersiap untuk menjawab. Lagi dan lagi Calara kalah cepat oleh Raydan, sehingga membuatnya kalah dari Raydan. Raydan tersenyum puas dengan apa yang ia dapatkan kali ini, apalagi melihat wajah Calara yang begitu kesal.

Raydan medapatkan coklat silver queen sebagai hadiah kuis kali ini, dengam senang hati, Raydan menerimanya. Setelah melewati 2 kali jam pergantian pelajaran, terdengar sudah bel istirahat. Semua siswa mulai lalu lalang meninggalkan kelas, namun tidak dengan Clara, gadis itu masih diam di tempatnya.

"nih buat lo", Raydan memberikan coklat itu pada Clara.

"anggep aja sebagai perminta maafan gue perihal kejadian tadi pagi", dengan tulus Raydan meminta maaf pada Clara. Ia memberi coklat itu sebagai alih-alih dimaafkan oleh gadis itu. Clara tidak sama sekali menggubris Raydan.

"iya gue ngalah, gue emng egois, gue sok kenal, gue sok deket, gue gak tau posisi, makanya gue minta maaf, maaf udah buat lo gak nyaman", panjang lebar Raydan menulgucapkan maaf pada Calara, namun tetap saja tidak dihiraukan.

Cup

"lo itu kelewatan bates!", Clara akhirnya buka suara. Ia benar benar kaget dengan kelakuan Raydan yang kelewatan batas menurutnya. Raydan mecium Clara tepat di pipi gadis itu.
Clara juga menampar Raydan sesaat setelah Raydan meciumnya. Sedangkan Raydan hanya memegangi pipinya yang merah akibat tamparan keras dari Clara, benar-benar sakit.

Raydan mendekat pada Clara, sehingga membiat Clara ketakutan setengah mati, ia perlahan mundur, namun Efaydan semakin mendekat ke arahnya. Sialnya, Clara sudah terjebak, ia tidak bisa mundur karena sudah mencapai tembok. Kini ia terjebak diantara tangan Raydan dan tembok di belakangnya. Tangan Raydan mengunci pergerakannya.

"jangan gila!", teriak Clara menatap Raydan. Clara benar benar takut kali ini, ia takut Raydan akan semakin melewati batasan. Clara mencoba kabur dari Raydan, sayangnya Raydan benar-benar mengunci pergerakan Clara agar tidak bisa kabur. Raydan menatap mata Calara lekat dan mulai mengeluarkan senyum miringnya.

Clara takut, ia memukul dada bidang Raydan agar bisa kabur, namun tangannya ditahan oleh tangan Raydan, Calara semakin takut dibuatnya. Raydan mendekat dan berbisik.

"makanya kalok di ajak ngomong itu di jawab, jangan diem aja. Itu masih wajar, jangan sampe gue ngelakuin yang lebih gak wajar sama lo", bisikan dari Raydan mampu membuat Clara merinding, ditambah suara berat Raydan.

"lain kali jawab, jangan cuek. Kali ini cuman ada gue sama lo, lain kali gue bisa lakuin di depan banyak orang, bahkan di depan satu sekolah", Clara semakin merinding. Clara diam tidak bergerak, kakinya seperti mati rasa karena takut. Setelah berbisik, Raydan menatap Clara lekat, wajahnya mulai mendekati wajah Clara, sehingga membuat Clara spontan memjamkan matanya.

"jangan geer", ujar Raydan pelan. Clara memberanikan diri menatap manik mata hazel milik Raydan. Tangan Raydan kini sudah berpindah ke dahi gadis itu, ia menyentip pelan dahi Clara.

"jangan di ulangi, gue gak suka", tutup Raydan. Selangkah demi selangkah, Raydan menjauhi Clara dan berjalan keluar, namun saat sebelum melewati pintu Raydan kembali mengingatkan Clara.

"coklatnya jangan lupa di makan. Tenang aja, gue gak masukin racun kok. Satu lagi, inget apa yang gue bilang tadi", Raydan melambaikan tangan dan tersenyum miring pada Clara.

Clara akhirnya bisa bernafas lega, kakinya benar benar mati rasa, tangannya dingin. Ia hampir saja jatuh ke lantai, untung saja ia langsung memgang meja dan duduk.

"dasar cowok psikopat! Dia kira, dia siapa bisa ngancem gue". Gumam Clara.

"Raydan gila!", teriak Clara.

Clara kehilangan fokus akibat kejadian barusan. Yang terputar di otaknya adalah bisikan Raydan dan suara berat laki laki itu. Ia mulai takut pada Raydan. Clara memghabiskn jam istirahat dengan berdiam di kelas. Hingga tidak menyadari jika pelajaran selanjutnya sudah di mulai.

"Clara", teriak seorang guru yang melihat Clara sedang melamun dan tidak memperhatikan penjelasannya. Clara kaget dengan keadaan kelas yang sudah ramai.

"sepertinya Clara sakit, bu", sambut Raydan.

"nggak bu, saya cuman sedikit kurang fokus tadi, maaf", Clara menyahut kembali.

"kalau kamu memang tidak enao badan, kamu bisa ke UKS agar tidak mengganggu teman temanmu yang lain", ujar guru tersebut.

"biar saya temani Clara ke UkS", ujar Raydan.

"nggak bu, saya akan lebih fokus", jawab Clara cepat, mana mungkin ia harus ke UKS dan diantarkan oleh Raydan, bisa tambah kacau semua. Bisa saja Raydan akan berbuat nekat nantinya, Clara tidak bisa membayangkan itu terjadi. Ia bergidik ngeri memikirkannya.

"dasar cowok psikopat", batin Clara.

Clara muli fokus kembali untuk mengikuti pelajaran. Ia tidak oernah menatap ke samping, matanya hanya tertuju ke depan.

Setelah melewati pelajaran yang lumayan sulit, akhirnya bel pulang sudah berbunyi. Siswa dan siwi mulai berhamburan pulang. Seperti biasa, Clara pasti aoan menunggu kelas sepi baru ia beranjak pulang. Setelah semua orang di kelas pupang, barupah ia akan keluar dari kelas. Namun, nampaknya ia menyesal karena terakhir pulang, pasalnya masih ada Raydan yang enggan meninggalkan kelas. Tidak menunggu lama, Clara bergegas keluar.

"eits, lo mau kemana?", Raydan mengehntikan langkahnya, tepat saat ingin melewati pintu.

"Raydan gila, Raydan psikopat! Cobaan apa lagi ini," batin Clara.

----

Jangan lupa tinggalkan jejak
See you next capter


Selasa, 6/3/21


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 06, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Between UsWhere stories live. Discover now