18. Vocal Line

128 9 1
                                    

Just wanted you to stay the way you are
Kind hearted, always smiling

Just wanted you to stay the way you areKind hearted, always smiling

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Taehyung

Jimin tidak memberitahuku barang sedikitpun mengenai kejadian kemarin. Paginya saat aku terbangun, ia sudah rapi dan terlihat segar mengenakan celana katun dan sweater. duduk sambil memakan sereal dengan santai.

"Punyamu disana." Jimin menunjuk mangkuk kecil yang ada dimeja lalu kembali menghabiskan serealnya. "Stok cemilanmu sudah habis, ya? Selesai kelas nanti aku akan singgah ke Seven Eleven untuk membeli cemilan. Kau mau titip sesuatu?"

"Sereal. Sudah habis. Aku mau yang coklat." Tidak. Aku tidak pernah bertanya pada Jimin mengenai apa yang ia alami. Lain waktu mungkin aku akan bertanya apakah ia baik-baik saja. Namun jika aku tahu ia memang sedang tidak baik-baik saja, untuk apa lagi aku bertanya, bukan?

Jimin menghabiskan sereal sambil menonton dari layar ponselnya sedangkan aku kekamar mandi untuk mencuci muka dan menyikat gigi. Setelahnya aku memakan sereal yang telah disiapkan Jimin. Ia hanya memainkan ponselnya sambil menungguku selesai. Hari ini adalah hari pertama program.

Aku harap itu akan membuat Jimin lebih tenang dan melupakan masalahnya.

***

"Jimin-ah, apa kau masuk grup tari? Aku tidak menemukan namamu di grup  vokal."

"Oh benarkah? Oh... kau benar. Tak apa, aku memang mengincar tari"

Vokal, tari, rap, dan produksi musik. Program ini akan berjalan dengan 4 grup itu sebagai acuannya. Tentu minat terbanyak ada pada vokal, sedangkan tari dan musik sedikit banyaknya diisi oleh mahasiswa dari jurusan tersebut. Aku terkejut Jimin bisa masuk pada salah satu grup itu.

Mataku tetap fokus pada kertas yang tertempel pada dinding. Mencari satu nama yang kuharap akan masuk pada grupku.

"Taehyung hyung!" aku menoleh keasal suara dan menemukan Jungkook tengah melambai padaku.

Ah, disana kau rupanya.

"Yaa Jungkookie, kau masuk vocal line juga?" pertanyaanku dijawab dengan anggukan antusian Jungkook.

"Ya. Aku dan dia. Soojin masuk grup musik dan... ah aku lupa Hana grup apa."

"Rap line, Kook." Ia yang tadinya menunduk melihat ponsel memusatkan pandangannya padaku, bibirnya  tersenyum.

Matanya tidak.

Selama pembekalan pertama hari ini, pandanganku tidak lepas dari Ara. Ia tampak sedang fokus memperhatikan arahan dari mentor kami. Tampak fokus, padahal pikirannya seperti entah kemana. Sesekali ia menunduk dan memainkan ujung bajunya, atau menanggapi omongan Jungkook yang ada disebelahku.

Rasanya sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Semenjak aku mengajaknya makan sepulang dari perpustakaan tempo hari, aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Sedikit rindu. Aku ingin mengiriminya pesan, tapi aku tidak berani. Aku hanya pernah melihatnya dari jauh, saat ia bersama Soojin.

"Kau menyukainya, kan? Ayolah hyung jujur saja padaku." Jungkook berbisik padaku. Aku tak sadar aku telah menatap Ara cukup lama, hingga Jungkook memukul pelan lutut kananku.

"Apa kau mau bertukar tempat denganku agar kau lebih dekat dengannya?" Lanjutnya sambil menahan tawa. Si brengsek ini.

"Tidak perlu."

"Penakut."

"Diam saja."

"Sudahlah, lupakan noona itu. Aku lebih setuju kau dengan Ara dari pada si medusa itu." Sekali lagi anak ini berbicara aku akan memukulnya.

Tidak semudah itu melupakan orang yang telah menjadi bagian dari hidupmu meskipun itu dimasa lalu.

"Taehyung, aku mencintaimu. Aku sangat sangat sangat mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu. Sangat sangat sangat mencintaimu."

"Kau jangan meninggalkanku yah? Awas saja kalau kau berpaling dariku."

"Bagaimana bisa aku berpaling darimu? Itu tidak akan terjadi."

"Karena aku tidak akan meninggalkanmu, kau milikku. Mengerti?"

Tidak akan meninggalkanku. Aku menggelengkan kepalaku pelan untuk menghilangkan bayangan tidak penting itu, tersenyum pahit karena yang kubayangkan tidak sejalan dengan fakta.

Bullshit.

"Hyung?" Panggilan Jungkook menyadarkan lamunanku. Aku menatapnya yang hendak berdiri.

"Ayo latihan."

🌻🌻🌻

Terima kasih karena sudah menunggu
Tandai cerita ini di librarymu agar muncul notifikasi update.
Jadilah pembaca yg baik dengan memberikan vote dan comment:")

Terima kasih, aku mencintaimu💜

ABOUT TIME || KTH [Revisi Setelah Tamat]Where stories live. Discover now