02. Mirip

13 6 0
                                    

"Jawab yang bener Aletta,jujur sama aku. Dia anak siapa?!" Eric masih terus bertanya pada kekasihnya itu mengenai anak laki-laki yang kini sedang menatap dirinya.

"Jangan bentak kak Letta!" Teriak Nana tiba-tiba karena tidak suka melihat Eric meneriaki kakaknya.

"Nana itu anaknya bunda. Nana di sini cuman mau main doang. Nanti juga bunda jemput Nana pulang." Anak itu kembali berbicara.

"Nah tuh. Udah di jawab sendiri sama anaknya." Ucap Letta pada Eric.

"Emangnya bunda kamu kemana?" Tanya Eric pada Nana.

"Bunda..." Nana tampak bingung harus menjawab apa. Ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya sekarang.

"Bunda lagi ada urusan. Jadi Nana sama kak Letta dulu sampe urusan bunda selesai." Lanjut Nana sambil memainkan roti tawar di atas piring Aletta.

Eric hendak melayangkan pertanyaan lagi pada anak laki-laki itu tapi dengan segera Aletta memotong ucapannya.

"Udah ya,kalo wawancaranya berlanjut yang ada kita telat ke sekolah." Ucap Aletta sambil tersenyum pada Eric.

Ericpun hanya bisa mengiyakan ucapan kekasihnya meskipun masih ada segudang pertanyaan dikepalanya mengenai anak laki-laki itu.

"Terus ni anak kamu apain?" Tanya Eric saat mereka hendak keluar dari ruang makan.

"Diapain apanya?" Tanya Aletta yang tidak mengerti ucapan Eric.

"Um,maksudnya dia mau kamu kemanain? Gak mungkin kan kita bawa dia kesekolah." Jawab Eric memperjelas maksud dari pertanyaannya.

"Aku titipin sama tetangga sebelah." Ucap Letta.

Tapi tunggu,hari ini Nana akan ia titipkan pada tetangga yang mana?

Ibu Yeri kemarin bilang jika ia tidak bisa lagi menjaga Nana karena dia selalu bertengkar dengan anaknya.

Nenek yang tinggal di samping rumah juga mengatakan jika ia kewalahan menjaga Nana entah apa alasannya. Padahal setau Letta Nenek Kwon sangat menyukai anak kecil.

Mungkin Letta akan mencoba untuk menitipkan Nana pada Kak Lea saja. Setahu Letta minggu ini tetangganya yang satu itu kebagian shift kerja jam malam.

"Kamu tunggu didepan ya. Aku mau titipin Nana ke Kak Lea dulu." Ujar Aletta kemudian menuntun Nana membawanya untuk menemui Lea.

"Kak,kenapa Nana gak boleh ikut sama kak Letta ke sekolah? Nana kan juga pengen tau sekolah itu kaya gimana." Terdengar suara anak itu menggerutu saat mereka berjalan.

"Sekolah itu bukan tempat buat anak kecil. Nanti kalo Nana udah besar,Nana juga pasti masuk sekolah kaya kak Letta." Jawab Letta sambil tersenyum kearah Nana.

Anak itu hanya bisa mengerucutkan bibirnya karena kesal membuatnya terlihat sangat mengemaskan.

Merekapun tiba didepan rumah Lea. Aletta mengetuk pintu coklat rumah tersebut yang beberapa saat kemudian terbuka dan menampilkan sosok Lea yang nampaknya baru selesai mandi.

Terlihat dari gulungan handuk yang bertengger diatas kepala gadis itu.

"Eh Letta tumben pagi pagi kesini. Wah,ada siapa nih?" Ucap Lea saat ia melihat Aletta dan Nana.

"Um,iya nih kak. Sebenernya aku kesini mau minta tolong sama kakak buat jagain Nana sampe Letta pulang sekolah. Bisa gak?" Ujar Letta pada Lea yang sedang menggoda Nana hingga membuat anak itu tertawa geli.

"Oh iya boleh banget dong. Kebetulan kakak juga lagi giliran kerja shif malem." Jawab Lea yang tampak menerima dengan senang hati kehadiran Nana.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 10, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Happiness || Na Jaemin (NCT)Where stories live. Discover now