Prolog

135 7 2
                                    

happy reading💖

"Jangan takut gagal. Ketakutan berada di tempat yang sama tahun depan seperti Anda saat ini."
-Tamara Vionca Abimanyu

Hari mulai larut malam, sepulang kerja kelompok tamara, teman nya menawarkan tumpangan tapi ia menolak, ia memutuskan untuk melewati gang tikus yang biasa ia lewati, Kali ini ia akan mengasah skill bela diri nya lagi.

Karena tamara dilarang keras oleh kedua orang tua nya untuk belajar beladiri, terpaksa dia sering melakukan cara ini.
Padahal ia hanya ingin melindungi dirinya.

Tamara mulai memasuki gang tersebut, Dia melihat dua pereman "Okay semangat, Tamara!." batin tamara

Ia mulai melangkah sembari menghembuskan nafas

"Eh, neng sendirian aja" ucap salah satu preman bernama Ridho.

"Lo kan bisa liat sendiri, gaada orang selain gue"

"Buset galak amat, neng. Main main dulu dong sama kita" ucap preman bernama Eto, dengan nada merayu.

"Langkahin dulu mayat gue" ucap tamara penuh tekanan

"Wah belagu bange-"

BUGH

Tamara meninju eto dan menendang nya

"Wah kurang ajar lo" Bentak Ridho

"HAJAR!" pekik Ridho

Dan terjadi lah perkelahian 1 Vs 2

o0o

Sementara itu, seorang pemuda sedang melajukan motor ninja nya, menuju supermarket terdekat untuk mencari makanan instan.

Ya, lelaki itu adalah Alastair

Saat dia sudah sampai di depan supermarket ia mendengar suara anak kucing "Meong Meong Meong" sementara Alastair, celingak celinguk mencari keberadaan kucing itu.

Ternyata, suara itu Berasal dari Gang kecil yang tak jauh dari supermarket. Dengan cepat Alastair memasuki supermarket.

Setelah Alastair keluar dari Supermarket tersebut ia dengan cepat menghampiri kucing itu, dan memberi makanan kucing yang ia beli tadi.

"Di makan ya" ucap nya dengan tersenyum tipis sambil mengelus kucing tersebut. Kemudian Alastair mendengar suara yang tak asing baginya.

Ya! Itu suara pukulan. Ternyata suara pukulan Itu berasal Dari dalam gang kecil tersebut.

Ia ingin membantu, gadis itu. Namun dia urungkan niat nya, saat melihat gadis itu dengan lihai mengatasi dua preman tersebut.

Ia pun mengahmpiri motor nya, untuk pulang kerumah.


o0o

Tamara menatap dua preman itu dengan tatapan puas, Ya! Kedua preman itu sudah tersungkur tak berdaya.

Ketika ia ingin, pulang. dua motor menghalangi jalan nya, kemudian tamara membalikan tubuh nya ternyata juga ada dua motor ke arah nya.

"Mampuss! Mati gue." batin tamara

Kemudian satu persatu motor itu turun.

"M-mau kalian apa." ujar tamara berusaha menetralkan wajah panik nya.

"Gue tertarik sama body lo, Gue cuman mau lo, serahin tubuh lo ke kita." Ucap salah satu pria yang bernama Alldrich.

Tamara berdecih "Lo pikir, Tubuh gue murahan?" Ujar nya dengan tatapan sinis

Tiba-tiba dari belakang dia di tarik, kemudian pisau diarahkan ke leher tamara.

"Atau lo bakal mati." Lanjut nya, dengan senyum miring nya

Tubuh tamara, sekarang bergetar hebat. Dia hanya bisa pasrah, menyerahkan nyawanya.

"Gue hitung sampai tiga kalo lo gak jawab, lo bakal mati." Ujar nya sambil tersenyum remeh "satu...dua...ti-" ucapan nya terpotong saat seseorang meninju nya

BUGH

dia Alastair

"Lo semua, lawan gue. kalo lo gak lo semua pengecut." Ucap alastair

Rahang aldrich mengeras, ia tak suka di katakan pengecut "kalo lo bukan siapa siapa nya, gausah sok jadi pahlawan!." Bentak nya

"Gue pacar nya."

Tamara yang mendengar nya mendadak membulatkan matanya, tapi ini mungkin adalah salah satunya cara. "Sayang! Tolong aku!" Pekik Tamara, agar aldrich percaya, bahwa mereka memang berpacaran.

Aldrich mengisyaratkan teman nya, untuk melepaskan Tamara.

"Oke, gue terima tawaran lo." Dengan menatap remeh Alastair, pikir nya Alastair pasti, akan kalah melawan empat orang sementara dia hanya seorang diri "HAJAR!" Pekik aldrich

Tamara hanya bisa menutup mata nya rapat-rapat. Sejujurnya dia belum terbiasa, melihat perkelahian menggunakan senjata tajam.

BUGH
BUGH
BUGH

Perkelahian berlangsung 15 menit.

SREETT

"Sshh" Aldrich meringis, ketika Tangan aldrich terkena sayatan yang lumayan dalam

Teman teman nya pun sudah tersungkur

"CK CABUTT!." Perintah Aldrich, kemudian di turuti teman teman nya.

Tamara dengan cepat menghampiri Alastair. "Makasih banyak aku gatau kalo gaada kamu, aku mungkin bisa mati. Eh, kamu gapapa?!!" Tanya nya, Tamara khawatir takut Alastair kenapa napa karena dirinya.

"lo ga kenapa-kenapa kan"

"Aku gak kenapa-kenapa, kamu nya yang kenapa kenapa." Tamara menghembuskan nafas nya, ketika melihat ada sayatan di tangan Alastair.

"Tangan kamu luka, ayo aku obatin!." belum sempat membalas perkataan Tamara, ia sudah di tarik keluar gang, akhirnya dia hanya mengikuti gadis itu lagipula luka nya lumayan sakit

"Kesana aja," sambil menunjuk, supermarket yang sudah tutup. "Motor gue ada disana."

"Oke"

Tamara menarik tangan Alastair menuju supermarket tersebut.

"Oh iya, KENALIN AKU TAMARA." Heboh tamara, "Nama kamu siapa?" Tanya nya sambil tersenyum antusias

"Asta." balas nya, dengan nada ketus dan muka nya yang datar

"Ck singkat banget sih ngomong nya." kesal Tamara, mukanya mendadak jadi datar.

Kemudian Tamara meraih tas nya, dan mengeluarkan kotak P3K. Dan meraih tangan Asta,

Kemudian ia memberikan, alcohol pads agar luka itu cepat mengering, "sshh" rintih nya.

"Sakit ya?" Tanya Tamara menatap Asta. Asta pun mengangguk, "Aku sengaja" Lalu ia menyengir tak merasa bersalah,
Tamara kembali mengobati luka itu lagi, Asta menatap gadis itu malas.

Kemudian ia menatap Tamara yang sedang mengomel kepadanya agar jangan terlalu ketus terhadap orang lain, ia tidak peduli, lalu ia menatap intens Tamara, Kemudian tersenyum tipis.

"Cantik"

o0o

Akhirnya prolog nya udah selesai
Semoga suka ya
Jangan lupa vote & komen💖💖

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Apr 02, 2021 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

A L A S T A I ROù les histoires vivent. Découvrez maintenant