Nolan kembali menahan tangan Zea yang hendak meraih kerah seragamnya, "jangan sentuh gue."

"Tapi gue bakal sentuh Claire, gue bakal sentuh Claire buat lo. Apa yang lo suka dari Claire? Mukanya? Apa harus gue cakar-cakar dulu biar lo makin suka sama Claire?"

"Lo calon psikopat kayaknya, apa udah jadi psikopat?"

"Ada orang di dalam?"

Nolan dan Zea sama-sama menatap ke arah pintu gudang, Zea langsung menarik tangannya.

Plak!

Nolan terkejut dan membulatkan mata karena tiba-tiba saja Zea menampar pipi gadis itu sendiri lalu Zea berpura-pura jatuh terduduk di lantai.

"Kalian ngapain?"

Nolan masih syok dengan apa yang Zea lakukan hingga tidak bisa menoleh pada seorang pria yang merupakan petugas keamanan yang baru saja masuk.

"Zea? Kamu kenapa? Pipi kamu merah."

Nolan mengepalkan tangannya melihat wajah Zea berubah sedih lalu Zea menunjuk dirinya.

"Dia tampar aku."

"Ah, f*ck! Tell the truth! Lo sendiri yang tampar pipi lo!"

"Itu gak mungkin." Petugas keamanan itu langsung membela Zea karena ia tahu bagaimana Zea tanpa mengetahui bagaimana Zea yang sebenarnya.

"Panggil daddy ke sekolah." Zea bangkit berdiri dengan dibantu petugas keamanan itu.

"Kamu dalam masalah besar." Ucap sang petugas keamanan pada Nolan lalu mengeluarkan alat komunikasi genggam semacam walkie-talkie dan meminta rekannya untuk datang ke gudang dengan segera.

Nolan memejamkan mata sambil menghela napas melihat betapa keterlaluannya Zea dan seketika Nolan merasa sangat kesal pernah mendekati gadis itu.

"Dia tampar Zea, langsung bawa ke kantor." Kata petugas keamanan tadi pada dua orang rekannya.

"Daddy udah di telfon, katanya bentar lagi ke sini." Kata petugas keamanan yang lain pada Zea dan Zea mengangguk sambil menunduk namun sedang tersenyum.

-Claire-

Nolan sedang berdiri dan memperhatikan Archie yang tampak sangat khawatir sambil mengecek pipi Zea yang terlihat merah, Nolan masih emosi atas apa yang Zea lakukan dan kini sedang menahan amarahnya.

"Berani-beraninya kamu tampar anak saya." Archie menatap Nolan dengan tatapan yang sangat tajam.

"Lebih tepatnya anak Anda yang tampar diri dia sendiri."

Archie langsung meremas kerah seragam Nolan dan Nolan menatap Zea yang menyunggingkan senyum penuh kemenangan kepadanya.

"Kamu bakal saya keluarin dari sekolah dan saya jamin kalau hidup kamu bahkan keluarga kamu gak akan tenang."

Nolan menatap Archie, "jangan sentuh keluarga saya. Kalo emang saya salah cukup saya, gak perlu bawa-bawa keluarga saya."

Archie menjauhkan tangannya dari seragam Nolan dan sedikit mendorong laki-laki itu, "laki-laki berengsek kayak kamu gak cocok jadi pahlawan keluarga. Kamu manfaatin anak saya demi orang tua kamu? Demi sebuah bisnis? Kamu gak pantes hidup."

Nolan tertawa karena ia melihat Zea kembali tersenyum, "kenapa lo senyum-senyum?"

Archie menoleh pada Zea dan Zea langsung memasang topengnya, menunjukkan wajah polosnya dan berpura-pura sedih.

"Segitu bencinya kamu sama aku? Kamu keliatan anggap remeh daddy aku."

Nolan menggeleng kecil karena ia tidak menyangka dengan bagaimana Zea saat ini, "lo busuk, lo orang terbusuk yang pernah gue temuin."

Claire [COMPLETED]Where stories live. Discover now